Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat dalam laga uji coba melawan Timnas Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Senin, 8 September 2025. Pertandingan yang dijadwalkan kick-off pada pukul 20.30 WIB ini menjadi bagian dari persiapan Tim Garuda di ajang FIFA Matchday. Setelah berhasil meraih kemenangan telak 6-0 atas Timnas Chinese Taipei di stadion yang sama pada Jumat (5/9/2025), tantangan kali ini diprediksi akan jauh lebih sulit.
Lebanon, sebagai lawan, bukanlah tim yang bisa dianggap remeh. Selain memiliki peringkat FIFA yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia, tim berjuluk The Cedars ini juga diperkuat oleh beberapa pemain yang memiliki pengalaman bermain di kompetisi sepak bola Indonesia. Kehadiran mereka tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Lebanon, karena mereka memiliki pengetahuan mendalam mengenai gaya bermain, kekuatan, dan kelemahan para pemain Indonesia.
Saat ini, Timnas Lebanon menduduki peringkat 112 dalam ranking FIFA, unggul enam tingkat dari Timnas Indonesia yang berada di posisi 118. Perbedaan peringkat ini menjadi indikasi bahwa Lebanon memiliki kualitas yang lebih baik, meskipun dalam sepak bola, peringkat bukanlah satu-satunya faktor penentu kemenangan.
Lalu, siapa saja tiga pemain Lebanon yang memiliki pengalaman bermain di Indonesia dan berpotensi menjadi batu sandungan bagi Timnas Indonesia? Mari kita simak ulasan berikut ini:
1. Majed Osman: Sang Winger Lincah yang Memahami Taktik Indonesia
Majed Osman bisa dibilang sebagai pemain Lebanon yang paling fasih dengan seluk-beluk sepak bola Indonesia. Pemain yang berposisi sebagai winger ini telah malang melintang di kompetisi Liga 1 selama tiga musim, membuatnya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai karakteristik permainan di Indonesia.
Osman pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 2022, ketika ia bergabung dengan Dewa United. Bersama klub berjuluk Tangsel Warrior ini, ia bermain selama dua musim dan menjadi salah satu pemain kunci di lini serang. Kecepatan, kelincahan, dan kemampuan dribbling yang baik menjadi modal utama Osman dalam membongkar pertahanan lawan.
Setelah kontraknya dengan Dewa United berakhir pada tahun 2024, Osman memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Indonesia dengan bergabung bersama Persik Kediri. Bersama Macan Putih, ia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan di lini depan dan membantu tim meraih prestasi yang lebih baik.
Pengalaman bermain di Indonesia selama tiga musim membuat Osman memiliki pengetahuan yang luas mengenai gaya bermain para pemain Indonesia. Ia tahu bagaimana cara mengantisipasi pergerakan lawan, memanfaatkan celah di pertahanan, dan memberikan umpan-umpan yang akurat kepada rekan setim.
Selain itu, Osman juga memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap iklim dan budaya Indonesia. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri baginya, karena ia tidak akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda.
Dengan segala pengalaman dan kemampuannya, Majed Osman diprediksi akan menjadi salah satu pemain kunci Lebanon yang akan menyulitkan Timnas Indonesia di pertandingan nanti. Lini pertahanan Tim Garuda harus mewaspadai pergerakan lincahnya dan menutup ruang geraknya agar tidak membahayakan gawang.
2. Jihad Ayoub: Gelandang Bertahan Tangguh yang Haus Gol
Jihad Ayoub adalah pemain Lebanon kedua yang memiliki pengalaman bermain di Indonesia. Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini pernah menjadi idola bagi para pendukung PSS Sleman, klub yang ia bela pada periode 2022 hingga 2024.
Ayoub dikenal sebagai pemain yang memiliki determinasi tinggi dan tidak kenal lelah dalam menjaga lini tengah tim. Ia selalu berusaha untuk memenangkan duel dengan pemain lawan, merebut bola, dan mengalirkan bola ke lini depan.
Selain memiliki kemampuan bertahan yang baik, Ayoub juga memiliki naluri mencetak gol yang cukup tinggi. Selama memperkuat PSS Sleman, ia berhasil mencetak enam gol, sebuah catatan yang cukup impresif untuk seorang gelandang bertahan.
Gol-gol yang dicetak oleh Ayoub biasanya berasal dari tendangan bebas atau sundulan kepala saat terjadi sepak pojok. Ia memiliki akurasi tendangan yang baik dan kemampuan melompat yang tinggi, sehingga seringkali berhasil memanfaatkan peluang-peluang tersebut menjadi gol.
Pengalaman bermain di Indonesia selama dua musim membuat Ayoub memiliki pemahaman yang baik mengenai kekuatan dan kelemahan para pemain Indonesia. Ia tahu bagaimana cara mematikan pergerakan pemain-pemain kunci Tim Garuda dan memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan.
Selain itu, Ayoub juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan rekan setimnya. Ia selalu memberikan instruksi dan motivasi kepada rekan-rekannya agar dapat bermain dengan lebih baik.
Dengan segala pengalaman dan kemampuannya, Jihad Ayoub diprediksi akan menjadi salah satu pemain kunci Lebanon yang akan menyulitkan Timnas Indonesia di pertandingan nanti. Lini tengah Tim Garuda harus mewaspadai pergerakan dan tekel-tekel kerasnya, serta menutup ruang geraknya agar tidak membahayakan gawang.
3. Mohammad Al-Husseini: Bek Tengah Muda yang Siap Menjadi Batu Karang
Mohammad Al-Husseini adalah pemain Lebanon ketiga yang memiliki pengalaman bermain di Indonesia. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini baru saja bergabung dengan Borneo FC Samarinda pada musim 2025/2026.
Meskipun baru bergabung dengan Borneo FC, Al-Husseini menunjukkan potensi yang cukup menjanjikan. Ia memiliki postur tubuh yang ideal untuk seorang bek tengah, yaitu tinggi badan yang mencapai 185 cm. Selain itu, ia juga memiliki kemampuan membaca permainan yang baik dan tekel-tekel yang bersih.
Al-Husseini dikenal sebagai pemain yang tenang dan tidak mudah panik dalam menghadapi tekanan dari lawan. Ia selalu berusaha untuk menjaga konsentrasi dan fokus sepanjang pertandingan.
Meskipun masih berusia muda, Al-Husseini memiliki mentalitas yang kuat dan tidak takut untuk berduel dengan pemain-pemain yang lebih berpengalaman. Ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi timnya.
Bergabungnya Al-Husseini dengan Borneo FC Samarinda menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia semakin diminati oleh para pemain asing berkualitas. Ia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi Pesut Etam dan membantu tim meraih prestasi yang lebih baik.
Meskipun pengalamannya di Indonesia belum sebanyak Majed Osman dan Jihad Ayoub, namun Al-Husseini memiliki potensi yang besar untuk berkembang menjadi pemain yang lebih baik. Ia memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang bek tengah yang tangguh, yaitu postur tubuh yang ideal, kemampuan membaca permainan yang baik, dan tekel-tekel yang bersih.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Mohammad Al-Husseini diprediksi akan menjadi salah satu pemain kunci Lebanon yang akan menyulitkan Timnas Indonesia di pertandingan nanti. Lini depan Tim Garuda harus berusaha keras untuk membongkar pertahanannya dan menciptakan peluang-peluang yang berbahaya.
Strategi Timnas Indonesia Menghadapi Trio Lebanon
Menghadapi Timnas Lebanon yang diperkuat oleh tiga pemain yang memiliki pengalaman bermain di Indonesia, Timnas Indonesia harus mempersiapkan strategi yang matang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
-
Memperkuat Lini Tengah: Lini tengah Timnas Indonesia harus mampu mengimbangi kekuatan lini tengah Lebanon yang diperkuat oleh Jihad Ayoub. Pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner harus mampu memenangkan duel dengan Ayoub dan mengalirkan bola ke lini depan dengan baik.
-
Mewaspadai Pergerakan Majed Osman: Pergerakan lincah Majed Osman di sisi sayap harus diwaspadai oleh lini pertahanan Timnas Indonesia. Bek sayap yang bertugas menjaga Osman harus mampu menutup ruang geraknya dan mencegahnya untuk melakukan crossing atau melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti.
-
Menciptakan Peluang dari Bola Mati: Timnas Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang dari bola mati, seperti tendangan bebas dan sepak pojok. Pemain-pemain seperti Pratama Arhan dan Elkan Baggott memiliki kemampuan yang baik dalam mengeksekusi bola mati dan dapat menciptakan peluang-peluang yang berbahaya.
-
Disiplin dalam Bertahan: Timnas Indonesia harus bermain disiplin dalam bertahan dan tidak memberikan ruang kepada para pemain Lebanon untuk mengembangkan permainan. Lini belakang harus mampu menjaga koordinasi dan komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang fatal.
-
Dukungan Penuh dari Suporter: Dukungan penuh dari para suporter di Stadion Gelora Bung Tomo akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain Timnas Indonesia. Para suporter diharapkan dapat memberikan semangat dan dukungan yang positif agar Tim Garuda dapat bermain dengan lebih baik dan meraih kemenangan.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari para suporter, Timnas Indonesia diharapkan dapat mengatasi perlawanan Timnas Lebanon dan meraih hasil yang positif di pertandingan uji coba ini. Kemenangan akan menjadi modal berharga bagi Tim Garuda dalam menghadapi tantangan-tantangan yang lebih besar di masa depan.