HP Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memajukan ekosistem kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air dengan meluncurkan serangkaian inisiatif strategis yang berfokus pada pengembangan talenta lokal. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya tingkat adopsi teknologi baru, termasuk AI, oleh masyarakat Indonesia, yang sebagian besar masih berperan sebagai pengguna. HP Indonesia berambisi untuk mengubah lanskap ini dan mendorong peran aktif masyarakat Indonesia sebagai kreator dan inovator di bidang AI.
"Agar Indonesia dapat berperan lebih aktif sebagai kreator dan inovator, diperlukan dukungan menyeluruh terhadap pengembangan talenta dan ekosistem digital lokal, dan HP bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan ini," ujar Managing Director HP Indonesia, Juliana Cen, dalam sebuah wawancara.
Juliana Cen memaparkan tiga strategi utama yang menjadi landasan dukungan HP Indonesia terhadap pengembangan talenta AI lokal: pelatihan AI yang komprehensif, penyediaan akses teknologi AI yang inklusif, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi.
1. Pelatihan AI Komprehensif untuk Kelompok Rentan
HP Indonesia menyadari pentingnya memberikan pelatihan AI yang merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan yang seringkali terpinggirkan dari perkembangan teknologi. Untuk mewujudkan hal ini, HP Indonesia mengimplementasikan program Digital Equity Accelerator, sebuah inisiatif yang dirancang untuk memberikan pelatihan AI, literasi digital, dan kesiapan kerja kepada kelompok rentan, terutama perempuan dan anak muda di wilayah tertinggal.
Program Digital Equity Accelerator dijalankan melalui kolaborasi strategis dengan dua organisasi nirlaba terkemuka di Indonesia, yaitu Solve Education Foundation/Yayasan Muda Berkarya Berdikari dan Markoding. Kedua organisasi ini memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan teknologi, sehingga sinergi antara HP Indonesia dan kedua organisasi ini menghasilkan program pelatihan yang komprehensif dan berdampak luas.
Solve Education Foundation (Yayasan Muda Berkarya Berdikari) berfokus pada pemberdayaan pemuda Indonesia dengan keterampilan abad ke-21 melalui platform AI inovatif bernama edbot.ai. Platform ini dirancang dengan pendekatan gamifikasi, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif bagi para siswa. Melalui edbot.ai, siswa tidak hanya mempelajari keterampilan teknis terkait AI, tetapi juga mengembangkan pola pikir dan kemampuan yang diperlukan untuk sukses di sekolah dan kehidupan.
Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) memiliki fokus pada pemberdayaan perempuan muda dari komunitas kurang beruntung melalui program Perempuan Inovasi. Program ini menyediakan edukasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), pendampingan, dan akses ke peluang kerja bagi para peserta. Hingga saat ini, Markoding telah membina lebih dari 35.000 perempuan muda melalui program Perempuan Inovasi, dan terus berupaya untuk memperluas jangkauannya ke lebih banyak komunitas di seluruh Indonesia.
"Kedua organisasi ini mencerminkan semangat dari misi kesetaraan digital (digital equity) HP, yaitu inovasi dengan dampak nyata dan terukur yang berbasis komunitas," jelas Juliana Cen.
Melalui kolaborasi dengan Solve Education Foundation dan Markoding, HP Indonesia berharap dapat memberikan pelatihan AI yang berkualitas dan relevan bagi kelompok rentan, sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam ekosistem AI di Indonesia.
2. Akses Teknologi AI Inklusif untuk Pendidikan
Selain pelatihan, HP Indonesia juga menyadari pentingnya menyediakan akses teknologi AI yang inklusif bagi masyarakat, terutama di bidang pendidikan. Akses terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang memadai merupakan prasyarat penting untuk mempelajari dan mengembangkan AI.
Dalam upaya untuk meningkatkan akses teknologi AI di bidang pendidikan, HP Indonesia berkolaborasi dengan Real Madrid Foundation untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa usia 9-17 tahun di sembilan desa di Hu’u, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Program ini mengintegrasikan pembelajaran berbasis olahraga dengan akses ke PC, solusi teknologi, serta kurikulum digital inklusif dari HP yang dikembangkan bersama organisasi nirlaba Girl Rising.
Inisiatif ini tidak hanya memberikan akses terhadap teknologi AI, tetapi juga membantu para pelajar mengembangkan keterampilan hidup yang esensial, seperti kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan kolaborasi. Melalui pembelajaran berbasis olahraga, para siswa belajar tentang nilai-nilai penting seperti kerja sama tim, disiplin, dan ketekunan, yang sangat penting untuk kesuksesan di masa depan.
Kurikulum digital inklusif yang dikembangkan bersama Girl Rising juga memastikan bahwa materi pembelajaran relevan dengan kebutuhan dan konteks lokal, serta mempertimbangkan perspektif gender dan inklusi sosial. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka.
"Program ini mengintegrasikan pembelajaran berbasis olahraga dengan akses ke PC, solusi teknologi, serta kurikulum digital inklusif dari HP yang dikembangkan bersama organisasi nirlaba Girl Rising. Inisiatif ini membantu pelajar mengembangkan keterampilan hidup yang esensial," beber Juliana Cen.
3. Menggandeng Kampus untuk Pengembangan Talenta AI
HP Indonesia juga menyadari peran penting institusi pendidikan tinggi dalam menghasilkan talenta AI yang berkualitas. Oleh karena itu, HP Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah universitas di Indonesia, terutama di wilayah Timur Indonesia, untuk menyelenggarakan program HP Campus Connect.
HP Campus Connect merupakan sebuah inisiatif yang dirancang untuk memberdayakan mahasiswa dalam bidang esports, AI, dan industri kreatif digital. Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti seminar pelatihan, workshop, dan kompetisi esports.
Melalui seminar pelatihan, mahasiswa diperkenalkan dengan konsep-konsep dasar AI, serta pemanfaatannya dalam berbagai bidang, seperti produktivitas akademik, riset, dan pengembangan aplikasi. Para ahli dari HP Indonesia dan industri terkait juga berbagi pengalaman dan wawasan mereka tentang tren dan peluang karier di bidang AI.
Workshop memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung tentang penggunaan alat dan teknologi AI, serta mengembangkan keterampilan praktis dalam pemecahan masalah dan inovasi. Kompetisi esports juga menjadi bagian penting dari HP Campus Connect, karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan strategi, kerja sama tim, dan problem solving dalam lingkungan yang kompetitif.
"Melalui seminar pelatihan dan kompetisi esports, HP Campus Connect memperkenalkan pemanfaatan AI untuk produktivitas akademik, serta memperluas wawasan mahasiswa terhadap peluang karier di bidang teknologi, gaming, dan industri kreatif digital," sebut Juliana Cen.
Hingga akhir 2024, HP telah menjangkau lebih dari 65 juta orang secara global melalui program digital equity dengan target 150 juta orang pada 2030. Di Indonesia, dampaknya terus diperluas ke sekolah, ruang publik, dan program kewirausahaan lokal melalui integrasi HP LIFE, platform pelatihan gratis yang dikembangkan bersama UNIDO, organisasi pengembangan industri Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Kami percaya menciptakan ekosistem AI yang kuat bukan hanya mengadopsi teknologi, tetapi juga membentuk masa depannya. Untuk itu, investasi pada sumber daya manusia adalah kunci dari strategi kami," tutup Juliana Cen.
Dengan mengimplementasikan tiga strategi utama ini, HP Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan talenta AI lokal dan memajukan ekosistem AI di Indonesia. Melalui pelatihan AI yang komprehensif, penyediaan akses teknologi AI yang inklusif, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, HP Indonesia berharap dapat mendorong peran aktif masyarakat Indonesia sebagai kreator dan inovator di bidang AI, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial yang berkelanjutan.