4 Makanan yang Bagus untuk Pencernaan, Biar Gak Sering Makan Seblak

  • Maskobus
  • Sep 24, 2025

JAKARTA – Seblak, kuliner pedas khas Indonesia dengan rebusan kerupuk dan aneka topping, memang sangat digemari. Namun, konsumsi seblak berlebihan dapat membahayakan kesehatan, terutama sistem pencernaan. Untuk menjaga kesehatan pencernaan, penting untuk mengonsumsi makanan kaya serat yang mudah ditemukan dan cocok untuk gaya hidup sehat.

Berikut adalah 4 makanan yang bagus untuk pencernaan, dilansir dari NHS UK:

1. Pepaya: Si Manis Pelancar Pencernaan

Pepaya, buah tropis dengan daging berwarna oranye cerah, bukan hanya lezat tetapi juga sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Buah ini mengandung enzim papain, sejenis protease yang membantu memecah protein dalam makanan. Proses pemecahan protein ini sangat penting untuk pencernaan yang efisien, karena protein yang tidak tercerna dengan baik dapat menyebabkan masalah seperti kembung, gas, dan gangguan pencernaan lainnya.

4 Makanan yang Bagus untuk Pencernaan, Biar Gak Sering Makan Seblak

Papain bekerja dengan cara memutus ikatan peptida dalam molekul protein, mengubahnya menjadi peptida yang lebih kecil dan asam amino yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Enzim ini sangat efektif dalam membantu mencerna protein hewani seperti daging dan telur, serta protein nabati seperti kacang-kacangan.

Selain papain, pepaya juga kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan juga membantu menurunkan kadar kolesterol. Serat tidak larut, di sisi lain, membantu mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus besar.

Kombinasi enzim papain dan serat dalam pepaya menjadikannya makanan yang ideal untuk meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Konsumsi pepaya secara teratur dapat membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan, termasuk:

  • Sembelit: Serat dalam pepaya membantu melunakkan tinja dan mempercepat pergerakannya melalui usus besar, mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar.
  • Kembung dan Gas: Enzim papain membantu memecah protein yang tidak tercerna dengan baik, mengurangi produksi gas dan kembung yang disebabkan oleh fermentasi bakteri dalam usus.
  • Sindrom Iritasi Usus (IBS): Pepaya dapat membantu meredakan gejala IBS seperti sakit perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar, berkat kandungan serat dan enzimnya yang menenangkan sistem pencernaan.
  • Radang Usus: Pepaya mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam usus, meringankan gejala penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pepaya, pilihlah pepaya yang matang dengan sempurna. Pepaya yang matang akan terasa sedikit lunak saat ditekan dan memiliki aroma yang harum. Anda dapat menikmati pepaya secara langsung, menambahkannya ke salad buah, membuat jus pepaya, atau menggunakannya sebagai bahan dalam masakan.

2. Yogurt: Probiotik untuk Keseimbangan Bakteri Usus

Yogurt, produk susu fermentasi yang kaya akan probiotik, merupakan makanan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan dan membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal, karena bakteri baik membantu memecah makanan, menyerap nutrisi, dan melindungi tubuh dari infeksi.

Konsumsi antibiotik, stres, pola makan yang buruk, dan faktor-faktor lain dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, menyebabkan penurunan jumlah bakteri baik dan peningkatan jumlah bakteri jahat. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, termasuk diare, sembelit, kembung, dan sindrom iritasi usus (IBS).

Yogurt mengandung berbagai jenis probiotik, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang telah terbukti memiliki manfaat yang signifikan untuk kesehatan pencernaan. Probiotik ini bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus: Probiotik dalam yogurt membantu meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus, mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus yang sehat.
  • Menghambat pertumbuhan bakteri jahat: Probiotik menghasilkan zat-zat yang menghambat pertumbuhan bakteri jahat, mencegah infeksi dan peradangan dalam usus.
  • Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh: Probiotik merangsang sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
  • Memperbaiki pencernaan laktosa: Beberapa jenis probiotik menghasilkan enzim laktase, yang membantu memecah laktosa (gula susu), mengurangi gejala intoleransi laktosa seperti kembung dan diare.
  • Meredakan gejala IBS: Probiotik dapat membantu meredakan gejala IBS seperti sakit perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari yogurt, pilihlah yogurt yang mengandung kultur hidup dan aktif. Yogurt jenis ini mengandung probiotik yang masih hidup dan dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal. Hindari yogurt yang mengandung tambahan gula, perasa, atau pewarna buatan, karena bahan-bahan ini dapat mengurangi manfaat kesehatan dari probiotik.

Anda dapat menikmati yogurt secara langsung, menambahkannya ke smoothie, menggunakannya sebagai pengganti krim asam dalam masakan, atau membuat parfait yogurt dengan buah-buahan dan granola.

3. Jahe: Si Rimpang Penghangat dan Pereda Mual

Jahe, rimpang aromatik yang sering digunakan sebagai bumbu masakan dan obat tradisional, memiliki banyak manfaat untuk kesehatan pencernaan. Jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol, yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antiemetik (meredakan mual).

Jahe bekerja dengan cara:

  • Mempercepat pengosongan lambung: Jahe membantu mempercepat pergerakan makanan dari lambung ke usus kecil, mengurangi risiko mual, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.
  • Meredakan mual dan muntah: Jahe telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk meredakan mual dan muntah, terutama yang disebabkan oleh mabuk perjalanan, kehamilan (morning sickness), atau kemoterapi.
  • Mengurangi peradangan dalam saluran pencernaan: Senyawa anti-inflamasi dalam jahe membantu mengurangi peradangan dalam saluran pencernaan, meringankan gejala penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
  • Meningkatkan produksi enzim pencernaan: Jahe dapat membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan, meningkatkan kemampuan tubuh untuk memecah makanan dan menyerap nutrisi.
  • Melindungi lapisan lambung: Jahe dapat membantu melindungi lapisan lambung dari kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung, mengurangi risiko tukak lambung dan gastritis.

Anda dapat menikmati jahe dalam berbagai cara, seperti:

  • Teh jahe: Seduh jahe segar atau jahe bubuk dengan air panas dan tambahkan madu atau lemon untuk rasa yang lebih nikmat.
  • Jahe dalam masakan: Tambahkan jahe parut atau jahe bubuk ke dalam masakan seperti sup, tumisan, atau kari.
  • Permen jahe: Hisap permen jahe untuk meredakan mual dan gangguan pencernaan ringan.
  • Suplemen jahe: Konsumsi suplemen jahe jika Anda tidak suka rasa jahe segar atau bubuk.

4. Apel: Si Kaya Serat untuk Kesehatan Usus

Apel, buah yang renyah dan menyegarkan, merupakan sumber serat yang sangat baik, terutama serat larut yang disebut pektin. Pektin memiliki banyak manfaat untuk kesehatan pencernaan, termasuk:

  • Memperlambat penyerapan gula ke dalam darah: Pektin membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula ke dalam darah dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  • Menurunkan kadar kolesterol: Pektin mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
  • Meningkatkan rasa kenyang: Serat dalam apel, termasuk pektin, membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi nafsu makan, dan membantu mengontrol berat badan.
  • Memberi makan bakteri baik dalam usus: Pektin merupakan prebiotik, yaitu makanan untuk bakteri baik dalam usus. Dengan memberi makan bakteri baik, pektin membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang sehat.
  • Mencegah sembelit: Serat dalam apel membantu melunakkan tinja dan mempercepat pergerakannya melalui usus besar, mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar.

Selain serat, apel juga kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan, yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari apel, makanlah apel beserta kulitnya, karena sebagian besar serat dan nutrisi terdapat pada kulit apel. Pilihlah apel organik untuk menghindari paparan pestisida.

Anda dapat menikmati apel secara langsung, menambahkannya ke salad buah, membuat jus apel, atau menggunakannya sebagai bahan dalam masakan seperti pai apel atau saus apel.

Dengan memasukkan keempat makanan ini ke dalam pola makan Anda, Anda dapat meningkatkan kesehatan pencernaan Anda secara signifikan dan mengurangi ketergantungan pada seblak yang kurang sehat. Ingatlah untuk selalu mengonsumsi makanan yang seimbang dan bervariasi, serta minum banyak air untuk menjaga kesehatan pencernaan yang optimal.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :