5 Fakta Gerhana Matahari Sebagian 21 September

  • Maskobus
  • Sep 20, 2025

Gerhana kedua di bulan September 2025 akan menghiasi langit pada tanggal 21. Kali ini, gerhana yang terjadi adalah gerhana Matahari sebagian. Meskipun bukan gerhana Matahari total, fenomena ini tetap menarik bagi para pengamat langit dan masyarakat umum. Setidaknya ada lima fakta menarik tentang gerhana Matahari Sebagian 21 September yang perlu diketahui, yang akan kita bahas secara mendalam di sini.

1. Waktu Terjadinya Gerhana: Sebuah Tinjauan Detil

Gerhana Matahari sebagian pada 21 September 2025 akan menjadi peristiwa langit yang memikat, dengan rentetan waktu yang perlu dicatat bagi para penggemar astronomi. Gerhana ini diprediksi akan dimulai pada pukul 17.29 Universal Time Coordinated (UTC). UTC merupakan standar waktu yang digunakan secara global, menjadi acuan bagi zona waktu di seluruh dunia.

Titik puncak gerhana, saat Bulan menutupi sebagian maksimal dari Matahari, diperkirakan akan terjadi pada pukul 19.41 UTC. Pada saat inilah pemandangan gerhana akan paling dramatis, dengan sebagian cakram Matahari tertutup oleh bayangan Bulan. Bagi para pengamat yang berada di wilayah yang tepat, pemandangan ini akan menjadi suguhan visual yang tak terlupakan.

Setelah mencapai titik puncak, gerhana akan berangsur-angsur mereda. Proses ini akan berlangsung selama kurang lebih dua jam, hingga akhirnya gerhana Matahari sebagian berakhir pada pukul 21.53 UTC. Secara keseluruhan, durasi gerhana dari awal hingga akhir akan memakan waktu sekitar empat jam 24 menit.

5 Fakta Gerhana Matahari Sebagian 21 September

Penting untuk diingat bahwa UTC berbeda dengan Waktu Indonesia Barat (WIB). Perbedaan waktu antara UTC dan WIB adalah 7 jam. Dengan demikian, untuk mengkonversi waktu UTC ke WIB, kita perlu menambahkan 7 jam. Berdasarkan konversi ini, jadwal gerhana Matahari sebagian 21 September 2025 dalam WIB adalah sebagai berikut:

  • Awal gerhana: 00.29 WIB (22 September 2025)
  • Puncak gerhana: 02.41 WIB (22 September 2025)
  • Akhir gerhana: 04.53 WIB (22 September 2025)

Perlu dicatat bahwa meskipun waktu dalam WIB menunjukkan tanggal 22 September, fenomena ini tetap merupakan bagian dari gerhana yang terjadi pada 21 September dalam UTC. Perbedaan tanggal ini disebabkan oleh perbedaan zona waktu.

2. Tidak Terlihat dari Indonesia: Sebuah Kekecewaan Bagi Pengamat Lokal

Sayangnya, bagi para penggemar astronomi di Indonesia, gerhana Matahari sebagian pada 21 September 2025 tidak akan terlihat secara langsung. Indonesia tidak termasuk dalam jalur pengamatan langsung gerhana kali ini. Hal ini berarti bahwa bayangan Bulan yang menutupi Matahari tidak akan melewati wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Penyebab utama tidak terlihatnya gerhana dari Indonesia adalah posisi geografis. Jalur gerhana, yaitu lintasan bayangan Bulan di permukaan Bumi, tidak melintasi wilayah Indonesia. Jalur ini lebih condong ke wilayah Belahan Bumi Selatan.

Meskipun demikian, bukan berarti masyarakat Indonesia tidak dapat menikmati fenomena ini. Dengan kemajuan teknologi, kita dapat menyaksikan gerhana Matahari sebagian ini melalui live streaming yang disediakan oleh berbagai observatorium internasional dan lembaga riset.

3. Wilayah dengan Pengamatan Terbaik: Belahan Bumi Selatan Mendapat Keistimewaan

Keberuntungan berpihak pada negara-negara di Belahan Bumi Selatan. Wilayah-wilayah ini akan menjadi saksi utama dari fenomena gerhana Matahari sebagian 21 September 2025. Dikutip dari situs NASA, negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, sebagian Antartika, dan wilayah samudra di sekitarnya akan menyaksikan fenomena ini dengan jelas.

Australia, khususnya bagian timur, akan menjadi lokasi yang ideal untuk mengamati gerhana. Begitu pula dengan Selandia Baru, yang akan mendapatkan pemandangan gerhana yang menakjubkan. Antartika, dengan lanskapnya yang unik, juga akan menjadi tempat yang menarik untuk mengamati fenomena langit ini.

Selain negara-negara tersebut, beberapa negara dan wilayah kepulauan di Pasifik Selatan juga berkesempatan untuk melihat gerhana Matahari sebagian ini. Daftar lengkapnya meliputi:

  • Selandia Baru
  • Australia (bagian timur)
  • Fiji
  • Vanuatu
  • Tonga
  • Tuvalu
  • Samoa
  • Kepulauan Cook
  • Polinesia Prancis
  • Kiribati
  • New Caledonia
  • Wallis dan Futuna
  • Tokelau
  • Niue
  • Norfolk Island
  • American Samoa
  • Antartika

Bagi para pengamat yang berada di wilayah-wilayah ini, persiapan yang matang sangat penting untuk memastikan pengalaman pengamatan yang aman dan optimal. Penggunaan filter Matahari yang tepat sangat dianjurkan untuk melindungi mata dari radiasi berbahaya Matahari.

4. Berbeda dari Gerhana Matahari Total dan Cincin: Memahami Perbedaan Fundamental

Penting untuk memahami perbedaan antara gerhana Matahari sebagian, gerhana Matahari total, dan gerhana Matahari cincin. Ketiga jenis gerhana ini memiliki karakteristik yang berbeda, dan disebabkan oleh konfigurasi yang berbeda antara Matahari, Bulan, dan Bumi.

Gerhana Matahari sebagian terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian permukaan Matahari. Dalam kasus ini, Matahari akan tampak seperti kue bulat yang ujungnya digigit atau berbentuk sabit. Tingkat penutupan Matahari oleh Bulan bervariasi, tergantung pada posisi pengamat di Bumi.

Gerhana Matahari total terjadi ketika Bulan menutupi seluruh permukaan Matahari. Pada saat gerhana total, langit menjadi gelap seolah-olah malam telah tiba. Korona Matahari, yaitu lapisan terluar atmosfer Matahari, menjadi terlihat, memberikan pemandangan yang sangat spektakuler.

Gerhana Matahari cincin terjadi ketika Bulan berada pada jarak terjauh dari Bumi dalam orbitnya. Akibatnya, ukuran Bulan tampak lebih kecil dari Matahari, dan Bulan tidak dapat menutupi seluruh permukaan Matahari. Dalam kasus ini, cincin cahaya Matahari akan terlihat mengelilingi Bulan.

Perbedaan utama antara ketiga jenis gerhana ini terletak pada tingkat penutupan Matahari oleh Bulan dan jarak Bulan dari Bumi. Gerhana Matahari sebagian hanya menutupi sebagian Matahari, gerhana Matahari total menutupi seluruh Matahari, dan gerhana Matahari cincin menciptakan cincin cahaya di sekitar Bulan.

5. Opsi Nonton Live Streaming: Menjangkau Pengamat di Seluruh Dunia

Bagi masyarakat yang tidak berada di wilayah yang dapat mengamati gerhana Matahari sebagian secara langsung, jangan khawatir. Kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk menyaksikan fenomena ini secara online melalui tayangan live streaming.

Beberapa observatorium internasional dan lembaga riset akan menyiarkan momen ini melalui platform seperti YouTube dan situs web mereka. Dengan menonton live streaming, kita dapat merasakan sensasi menyaksikan gerhana Matahari sebagian dari kenyamanan rumah kita sendiri.

Salah satu channel YouTube yang akan menyiarkan live streaming gerhana Matahari sebagian 21 September 2025 adalah Time and Date. Channel ini dikenal karena liputan astronomi yang komprehensif dan berkualitas tinggi. Time and Date bahkan telah menyiapkan live streaming untuk fenomena astronomi yang akan terjadi hingga Agustus 2026.

Untuk memastikan tidak ketinggalan momen penting ini, disarankan untuk menekan tombol ‘Notify Me’ pada channel YouTube Time and Date. Dengan demikian, Anda akan menerima notifikasi ketika live streaming akan dimulai.

Selain Time and Date, ada beberapa sumber lain yang juga dapat menyediakan live streaming gerhana Matahari sebagian. Beberapa di antaranya adalah:

  • NASA TV
  • The Virtual Telescope Project
  • Slooh

Dengan berbagai opsi live streaming yang tersedia, semua orang di seluruh dunia dapat menikmati keindahan gerhana Matahari sebagian 21 September 2025.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :