6 Bintang Timnas Indonesia di Eropa yang Masih Kesulitan Dapat Posisi Inti di Klub

  • Maskobus
  • Sep 20, 2025

Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan Arab Saudi dan Irak sebagai lawan tangguh. Untuk meraih tiket lolos langsung ke Piala Dunia 2026, pelatih Patrick Kluivert terus memantau dan mengharapkan kontribusi maksimal dari para pemain yang berkarier di Eropa.

Beberapa pemain seperti Jay Idzes (Sassuolo), Emil Audero (Cremonese), dan Kevin Diks (Borussia Monchengladbach) telah berhasil menembus tim utama klub masing-masing. Dean James (Go Ahead Eagles), Justin Hubner (Fortuna Sittard), Joey Pelupessy (Lommel), dan Miliano Jonathans (Utrecht) juga kerap mendapatkan kesempatan bermain.

Namun, tidak semua pemain Timnas Indonesia yang bermain di Eropa menikmati kesuksesan serupa. Beberapa nama masih berjuang keras untuk mendapatkan menit bermain reguler di klubnya. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai enam pemain yang tengah berjuang untuk membuktikan diri:

1. Ole Romeny (Oxford United)

6 Bintang Timnas Indonesia di Eropa yang Masih Kesulitan Dapat Posisi Inti di Klub

Ole Romeny awalnya diproyeksikan sebagai penyerang utama Oxford United setelah bergabung di pertengahan musim lalu dari Utrecht. Performanya cukup menjanjikan, dengan kontribusi gol dan pergerakan yang memberikan dampak positif bagi tim berjuluk The Yellows tersebut. Manajemen klub pun memutuskan untuk mempertahankannya di musim 2025/2026.

Namun, sebuah insiden malang terjadi saat tur pramusim Oxford United di Indonesia. Dalam pertandingan melawan Arema FC pada bulan Juli, Romeny mengalami cedera engkel yang serius. Cedera tersebut mengharuskannya menjalani operasi dan proses pemulihan yang panjang. Akibatnya, striker berusia 25 tahun ini belum dapat bergabung dengan skuad Oxford United yang telah memainkan lima pertandingan di Divisi Championship Inggris.

Cedera Romeny menjadi pukulan telak bagi Oxford United. Kehilangan seorang penyerang yang diharapkan menjadi mesin gol tentu mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Proses pemulihan Romeny diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan, sehingga ia harus bersabar dan fokus untuk kembali pulih sepenuhnya.

2. Marselino Ferdinan (AS Trencin)

Marselino Ferdinan lebih dulu bergabung dengan Oxford United dibandingkan Ole Romeny. Namun, talenta muda Indonesia ini kesulitan untuk menembus tim utama klub tersebut. Ia hanya mencatatkan satu penampilan di Piala FA dan satu penampilan di Divisi Championship Inggris musim lalu.

Menyadari minimnya kesempatan bermain di Oxford United, Marselino memutuskan untuk mencari tantangan baru. Pada bursa transfer musim panas 2025, ia dipinjamkan ke klub Slovakia, AS Trencin. Marselino mengungkapkan kegembiraannya atas lembaran baru dalam kariernya. Ia yakin mampu beradaptasi dengan Slovak First Football League, divisi teratas Liga Slovakia.

Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda Marselino akan mendapatkan menit bermain di klub barunya. Persaingan di lini tengah AS Trencin cukup ketat, dan Marselino harus bekerja keras untuk membuktikan kualitasnya kepada pelatih. Ia perlu menunjukkan kemampuan adaptasi yang cepat dan memberikan kontribusi signifikan dalam sesi latihan agar dapat dilirik dan diberikan kesempatan bermain.

3. Mees Hilgers (FC Twente)

Mees Hilgers menghadapi situasi yang rumit di FC Twente. Bek tengah berdarah Indonesia ini sebenarnya ingin meninggalkan klub, tetapi transfernya tidak kunjung terwujud. Hilgers sangat ingin mencari tantangan baru di klub lain. Namun, hingga bursa transfer musim panas 2025/2026 ditutup pada awal September 2025, ia gagal menemukan klub yang bersedia membeli atau meminjamnya.

Pada hari terakhir bursa transfer, Hilgers sempat diminati oleh klub Prancis, Stade Brestois. Namun, waktu yang tersisa tidak cukup untuk menyelesaikan proses transfer, yang kabarnya berstatus pinjaman. Akibatnya, Hilgers terpaksa bertahan di FC Twente setidaknya hingga bursa transfer musim dingin 2026.

Eredivisie 2025/2026 telah berjalan sebanyak lima pertandingan, dan Hilgers belum sekalipun dimainkan. Situasi ini tentu sangat tidak ideal bagi pemain yang ingin mengembangkan kariernya. Hilgers harus tetap profesional dan menunjukkan dedikasi dalam setiap sesi latihan. Ia juga perlu menjaga komunikasi yang baik dengan pelatih dan manajemen klub untuk mencari solusi terbaik bagi masa depannya.

4. Ivar Jenner (FC Utrecht)

Ivar Jenner adalah gelandang serbabisa yang menjadi bagian dari FC Utrecht. Ia sempat dipromosikan ke tim utama Utrecht untuk mengarungi Eredivisie 2025/2026. Namun, debutnya di tim utama tak kunjung datang. Pemain berusia 21 tahun ini justru kembali bermain di Keuken Kampioen Divisie, divisi kedua Liga Belanda, bersama Jong FC Utrecht.

Di Jong FC Utrecht, Ivar Jenner telah memainkan empat pertandingan dan mencetak satu gol. Penampilan yang cukup baik ini diharapkan dapat menjadi modal baginya untuk kembali menarik perhatian pelatih tim utama. Ivar Jenner perlu terus menunjukkan performa terbaiknya di setiap pertandingan. Ia juga harus meningkatkan kemampuan dalam membaca permainan, memberikan umpan akurat, dan melakukan tekel yang efektif.

Persaingan di lini tengah FC Utrecht memang sangat ketat. Namun, Ivar Jenner memiliki potensi untuk bersaing dan mendapatkan kesempatan bermain. Ia harus memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan untuk membuktikan kualitasnya dan menunjukkan bahwa ia layak menjadi bagian dari tim utama.

5. Mauro Zijlstra (FC Volendam)

Mauro Zijlstra adalah striker naturalisasi anyar Timnas Indonesia. Ia telah mencatatkan dua penampilan untuk skuad Garuda, menghadapi Chinese Taipei dan Lebanon, awal September ini. Namun, di level klub, Zijlstra masih menunggu kesempatan bermain untuk Volendam di Eredivisie 2025/2026.

Zijlstra dipromosikan ke skuad utama Volendam seiring dengan promosi klub tersebut ke Eredivisie. Namun, ia masih sering menjadi penghangat bangku cadangan. Pemain berpostur 1,88 meter ini diharapkan dapat melakoni debutnya untuk Volendam menghadapi Excelsior pada tanggal 20 September 2025.

Zijlstra memiliki potensi untuk menjadi striker yang berbahaya di Eredivisie. Ia memiliki postur tubuh yang ideal, kemampuan dribbling yang baik, dan insting gol yang tajam. Namun, ia perlu meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi dengan taktik dan strategi tim. Ia juga harus bekerja keras untuk meningkatkan kekuatan fisik dan stamina agar dapat bersaing dengan pemain-pemain yang lebih berpengalaman.

6. Calvin Verdonk (LOSC Lille)

Calvin Verdonk merupakan pemain andalan di Timnas Indonesia dan NEC Nijmegen. Namun, kini ia harus membuktikan diri mampu bersaing di lingkungan baru, yaitu LOSC Lille, salah satu tim kuda hitam di Ligue 1, Prancis. Verdonk direkrut oleh Lille pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2025 dari NEC Nijmegen.

Lille mengeluarkan biaya transfer sebesar 3 juta euro atau sekitar Rp58,5 miliar untuk memboyong Verdonk dengan durasi kontrak hingga 2028. Sejauh ini, Verdonk hanya duduk di bangku cadangan saat Lille mengalahkan Toulouse. Ia kemungkinan baru akan mendapatkan menit bermain saat menghadapi Lens pada akhir pekan ini.

Verdonk memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk sukses di Ligue 1. Ia memiliki kemampuan bertahan yang solid, umpan yang akurat, dan visi bermain yang baik. Namun, ia perlu beradaptasi dengan gaya bermain yang lebih cepat dan agresif di Ligue 1. Ia juga harus meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan rekan-rekan setimnya yang berasal dari berbagai negara.

Persaingan di lini belakang Lille sangat ketat. Namun, Verdonk memiliki potensi untuk bersaing dan mendapatkan tempat di tim utama. Ia harus memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan untuk menunjukkan kualitasnya dan membuktikan bahwa ia layak menjadi bagian dari skuad Lille.

Keenam pemain ini menghadapi tantangan yang berbeda-beda dalam upaya mereka untuk mendapatkan menit bermain reguler di klub masing-masing. Namun, satu hal yang pasti, mereka semua memiliki potensi untuk sukses dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi Timnas Indonesia di masa depan. Mereka harus tetap bekerja keras, fokus, dan pantang menyerah untuk mencapai tujuan mereka. Dukungan dari para penggemar Timnas Indonesia juga akan menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :