7 Minuman yang Perlu Dibatasi Demi Kesehatan Optimal

  • Maskobus
  • Sep 03, 2025

Dalam upaya menjaga kesehatan secara optimal, perhatian terhadap asupan harian menjadi sangat penting. Salah satu aspek krusial yang seringkali terabaikan adalah jenis minuman yang kita konsumsi. Banyak minuman yang tanpa kita sadari mengandung kadar gula tinggi, yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi atau mengurangi konsumsi minuman-minuman tertentu guna menghindari efek yang tidak diinginkan dan menjaga kesehatan tubuh tetap prima.

Minuman-minuman seperti es teh manis yang menyegarkan, soft drink yang menjadi favorit banyak orang, smoothie siap saji yang praktis, hingga susu aneka rasa yang digemari anak-anak, seringkali mengandung gula dalam jumlah yang signifikan. Mari kita telaah lebih dalam mengenai minuman-minuman ini dan mengapa sebaiknya kita membatasi konsumsinya demi kesehatan yang lebih baik:

1. Es Teh Manis: Kenikmatan yang Menyimpan Bahaya Tersembunyi

Es teh manis adalah minuman yang sangat populer di Indonesia, terutama saat cuaca panas. Rasanya yang manis dan menyegarkan memang sangat menggoda, tetapi kandungan gula yang tinggi di dalamnya perlu menjadi perhatian serius. Menurut ahli diet Jason Ewoldt, MS, RDN, yang bekerja di Mayo Clinic, satu porsi teh manis standar (sekitar 350 ml) dapat mengandung 27-35 gram gula tambahan. Jumlah ini sebanding dengan kandungan gula dalam beberapa jenis soda. Bahkan, varian teh ‘less sugar’ pun masih mengandung 5-17 gram gula tambahan per porsinya.

Beberapa merek teh manis kemasan bahkan mengandung lebih dari 48 gram gula per botol. Konsumsi minuman manis secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, suatu kondisi kronis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi es teh manis adalah langkah penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah risiko diabetes.

7 Minuman yang Perlu Dibatasi Demi Kesehatan Optimal

2. Soft Drink: Nol Nutrisi, Tinggi Gula, dan Dampak Negatif Bagi Kesehatan

Soft drink atau minuman bersoda adalah jenis minuman yang sebaiknya dihindari sebisa mungkin. Minuman ini tidak memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, justru sebaliknya, minuman ini mengandung kadar gula yang sangat tinggi. WebMD melaporkan bahwa seseorang yang mengonsumsi soft drink satu hingga dua gelas per hari cenderung memiliki asupan kalori yang berlebihan dan berisiko mengalami kenaikan berat badan yang signifikan.

Satu kaleng minuman bersoda mengandung lebih banyak gula tambahan daripada jumlah yang direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam sehari. Dalam porsi yang besar, minuman bersoda dapat mengandung 100-160 gram gula. Lebih buruk lagi, minuman soda umumnya dimaniskan dengan sirup jagung fruktosa tinggi, yang telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit hati berlemak, resistensi insulin, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

3. Smoothie Siap Saji: Jebakan Gula dalam Kemasan Sehat

Smoothie siap saji seringkali dianggap sebagai pilihan minuman yang sehat dan praktis, terutama bagi mereka yang sedang terburu-buru. Namun, minuman ini bisa menjadi contoh bagaimana sesuatu yang seharusnya bergizi justru berubah menjadi sebaliknya. Tergantung pada bahan-bahan yang digunakan, seperti jus buah, sirup, dan yoghurt, smoothie siap saji dapat mengandung kalori dan gula yang tinggi, tetapi rendah serat dan protein.

Meskipun smoothie siap saji mungkin terlihat lebih baik dibandingkan minuman bersoda atau minuman manis lainnya, sebotol smoothie dapat mengandung hingga 300 kalori dan 40 gram gula. Kandungan gula yang tinggi ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang diikuti dengan penurunan energi yang drastis. Selain itu, kurangnya serat dan protein dalam smoothie siap saji dapat membuat Anda merasa lapar lebih cepat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan Anda mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari.

4. Energy Drink: Dorongan Energi Semu yang Merugikan Kesehatan

Energy drink atau minuman berenergi seringkali menjadi pilihan bagi mereka yang membutuhkan dorongan energi instan untuk mengatasi rasa lelah atau meningkatkan performa fisik dan mental. Namun, minuman ini mengandung kadar gula dan kafein yang sangat tinggi, yang dapat memberikan efek samping yang merugikan bagi kesehatan.

Banyak minuman berenergi mengandung 30-40 gram gula atau lebih per kaleng. Selain itu, minuman jenis ini juga dapat mengandung hingga 300 mg kafein, yang lebih dari tiga kali lipat jumlah kafein dalam secangkir kopi. Terlalu banyak kalori dan kafein dapat menyebabkan irama jantung yang tidak teratur, kecemasan, kesulitan tidur, serta masalah pencernaan. Konsumsi energy drink secara berlebihan juga dapat menyebabkan dehidrasi, peningkatan tekanan darah, dan bahkan serangan jantung.

5. Kopi Manis: Aroma yang Menggoda, Gula yang Mengancam

Kopi adalah minuman yang sangat populer di seluruh dunia, dan banyak orang menikmati kopi dengan tambahan gula, sirup, atau krim untuk meningkatkan rasa manis dan kelezatannya. Namun, kopi manis dapat mengandung 12 hingga 60 gram gula per cangkir, tergantung pada jumlah dan jenis pemanis yang digunakan.

Sumber gula dalam kopi manis dapat berasal dari beberapa sachet gula, beberapa pump sirup rasa, hingga krimer yang meningkatkan asupan lemak jenuh yang berkaitan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi. Ahli diet dari Miami, Florida, Roxana Ehsani, MS, RD, CSSD, LDN, menjelaskan bahwa kopi manis seringkali mengandung sirup rasa seperti karamel, beberapa tetes perasa (yang mengandung banyak gula), dan taburan yang mungkin berisi krim kocok, karamel, atau taburan cokelat. Kombinasi bahan-bahan ini dapat mengubah kopi yang sehat menjadi minuman yang tinggi kalori, gula, dan lemak jenuh.

6. Alkohol: Dampak Negatif yang Luas Bagi Kesehatan Tubuh

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol, suatu senyawa psikoaktif yang dapat memberikan efek memabukkan. Konsumsi alkohol dapat memberikan dampak yang signifikan pada tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang bahkan dikaitkan dengan beberapa kondisi serius, seperti perlemakan hati, sirosis hati, kanker, penyakit jantung, dan gangguan mental.

Ehsani menjelaskan bahwa konsumsi alkohol memengaruhi seluruh tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh, dan dapat merusak organ dalam seperti otak, jantung, dan hati. Alkohol juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi, meningkatkan risiko infeksi, dan memperburuk kondisi medis yang sudah ada. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi alkohol dengan bijak atau menghindarinya sama sekali demi menjaga kesehatan tubuh secara optimal.

7. Jus dengan Gula: Persepsi Sehat yang Menyesatkan

Jus seringkali dianggap sebagai pilihan minuman yang lebih sehat dibandingkan minuman bersoda atau minuman manis lainnya. Namun, jus tidak selalu demikian, terutama jika mengandung banyak gula tambahan. Bahkan, jus buah 100 persen pun harus dikonsumsi secukupnya, sebab secangkir jus berukuran 8 ons dapat mengandung hingga 37 gram gula.

Selain itu, minum jus juga menghilangkan komponen nutrisi penting yang terdapat dalam buah utuh, seperti serat. Ewoldt menjelaskan bahwa buah utuh mengandung lebih sedikit gula dan mengandung serat, suatu nutrisi penting yang tidak terdapat dalam jus. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kesimpulan: Bijak dalam Memilih Minuman untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Memilih minuman yang tepat adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal. Minuman-minuman yang tinggi gula, seperti es teh manis, soft drink, smoothie siap saji, energy drink, kopi manis, alkohol, dan jus dengan gula, sebaiknya dibatasi atau dihindari sebisa mungkin. Sebagai gantinya, pilihlah minuman yang lebih sehat seperti air putih, teh tanpa gula, kopi hitam, atau infused water.

Dengan membuat pilihan minuman yang bijak, Anda dapat mengurangi asupan gula dan kalori, menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah risiko penyakit kronis, dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ingatlah bahwa kesehatan adalah investasi terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :