90 Persen Anak RI Alami Karies Gigi, Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

  • Maskobus
  • Aug 26, 2025

Tingginya prevalensi karies gigi atau gigi berlubang pada anak-anak di Indonesia menjadi perhatian serius. Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) DKI Jakarta, Dr. drg. Eva Fauziah, SpKGA, K-PKOA, mengungkapkan bahwa sekitar 90 persen anak-anak di Indonesia mengalami masalah kesehatan gigi ini. Angka yang mencengangkan ini menggarisbawahi perlunya pemahaman mendalam mengenai faktor-faktor pemicu karies gigi pada anak serta langkah-langkah efektif untuk pencegahan dan penanganannya.

Karies gigi pada anak bukan hanya sekadar masalah estetika, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup mereka. Gigi yang berlubang dapat menyebabkan rasa sakit, kesulitan makan, gangguan tidur, bahkan mempengaruhi kemampuan berbicara dan belajar anak. Lebih jauh lagi, infeksi gigi dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan memicu masalah kesehatan yang lebih serius.

Faktor Pemicu Karies Gigi pada Anak:

Dr. drg. Eva Fauziah menjelaskan bahwa ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka karies gigi pada anak-anak usia sekolah. Beberapa faktor utama meliputi:

    90 Persen Anak RI Alami Karies Gigi, Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

  1. Kebersihan Gigi yang Tidak Optimal:

    Faktor paling umum dan signifikan adalah kurangnya kebiasaan membersihkan gigi secara rutin dan benar. Anak-anak seringkali tidak menyikat gigi secara teratur, atau melakukannya dengan teknik yang tidak tepat, sehingga sisa-sisa makanan menumpuk dan menjadi sumber makanan bagi bakteri penyebab karies.

  2. Sisa Makanan dan Plak:

    Sisa-sisa makanan yang tertinggal di mulut, terutama yang mengandung gula, akan diuraikan oleh bakteri dan menghasilkan asam. Asam ini menyerang lapisan email gigi, menyebabkan demineralisasi dan akhirnya membentuk lubang atau karies. Penumpukan sisa makanan juga memicu pembentukan plak, lapisan lengket yang terdiri dari bakteri, sisa makanan, dan air liur. Plak yang tidak dibersihkan akan mengeras menjadi karang gigi, yang semakin sulit dihilangkan dan memperburuk masalah karies.

  3. Kandungan Air Liur (Saliva):

    Air liur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Air liur membantu membersihkan sisa-sisa makanan, menetralkan asam, dan mengandung mineral yang dapat membantu memperbaiki kerusakan email gigi. Namun, pada beberapa anak, produksi air liur mungkin kurang optimal, sehingga kemampuan alami mulut untuk melindungi diri dari karies menjadi berkurang.

  4. Bakteri Streptococcus Mutans:

    Streptococcus mutans adalah bakteri utama yang bertanggung jawab atas terjadinya karies gigi. Bakteri ini menghasilkan asam laktat dari gula, yang kemudian menyerang email gigi. Keberadaan bakteri ini dalam mulut anak sangat dipengaruhi oleh kebersihan gigi dan pola makan mereka.

  5. Konsumsi Makanan Manis yang Berlebihan:

    Anak-anak cenderung menyukai makanan dan minuman manis, seperti permen, cokelat, kue, dan minuman bersoda. Makanan manis mengandung gula yang tinggi, yang menjadi sumber makanan utama bagi bakteri Streptococcus mutans. Konsumsi makanan manis yang berlebihan meningkatkan produksi asam di mulut dan mempercepat proses pembentukan karies. Dr. drg. Eva Fauziah menekankan bahwa makanan manis lebih berisiko menyebabkan karies karena lebih sulit dibersihkan dibandingkan makanan berserat.

  6. Kurangnya Paparan Fluoride:

    Fluoride adalah mineral yang dapat memperkuat email gigi dan membuatnya lebih tahan terhadap serangan asam. Paparan fluoride secara teratur, baik melalui pasta gigi berfluoride, air minum berfluoride, atau aplikasi fluoride oleh dokter gigi, dapat membantu mencegah karies gigi.

  7. Faktor Genetik:

    Faktor genetik juga dapat berperan dalam kerentanan seseorang terhadap karies gigi. Beberapa anak mungkin memiliki email gigi yang lebih lemah atau produksi air liur yang kurang optimal karena faktor genetik, sehingga mereka lebih rentan terhadap karies.

  8. Kebiasaan Buruk:

    Kebiasaan buruk seperti mengemut makanan atau minuman manis dalam waktu lama, atau tidur dengan botol susu yang berisi minuman manis, dapat meningkatkan risiko karies gigi pada anak-anak.

Cara Mengatasi dan Mencegah Karies Gigi pada Anak:

Mengingat tingginya prevalensi karies gigi pada anak-anak di Indonesia, tindakan preventif atau pencegahan menjadi sangat penting. Dr. drg. Eva Fauziah menekankan pentingnya upaya pencegahan agar masalah gigi seperti karies tidak muncul. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah karies gigi pada anak:

  1. Rutin Menyikat Gigi Dua Kali Sehari:

    Menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari, adalah langkah paling penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mencegah karies. Waktu terbaik untuk menyikat gigi adalah setelah sarapan dan sebelum tidur. Gunakan pasta gigi berfluoride dan sikat gigi dengan bulu lembut. Pastikan anak menyikat seluruh permukaan gigi, termasuk bagian depan, belakang, dan atas gigi.

  2. Teknik Menyikat Gigi yang Benar:

    Ajarkan anak teknik menyikat gigi yang benar. Gunakan gerakan melingkar kecil untuk membersihkan setiap permukaan gigi. Sikat lidah untuk menghilangkan bakteri dan menyegarkan napas. Ganti sikat gigi setiap 3 bulan atau lebih cepat jika bulunya sudah rusak.

  3. Flossing Setiap Hari:

    Flossing atau membersihkan gigi dengan benang gigi membantu menghilangkan plak dan sisa makanan yang tersembunyi di antara gigi, yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi. Flossing sebaiknya dilakukan setiap hari, terutama sebelum tidur.

  4. Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis:

    Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama di antara waktu makan. Jika anak mengonsumsi makanan atau minuman manis, pastikan mereka menyikat gigi atau berkumur dengan air setelahnya. Pilih makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak.

  5. Periksakan Gigi Secara Teratur ke Dokter Gigi:

    Bawa anak ke dokter gigi secara teratur, minimal setiap 6 bulan sekali. Dokter gigi dapat memeriksa kondisi gigi dan mulut anak, membersihkan karang gigi, dan memberikan saran tentang perawatan gigi yang tepat. Pemeriksaan rutin juga dapat membantu mendeteksi karies gigi sejak dini, sehingga dapat segera ditangani sebelum menjadi lebih parah.

  6. Aplikasi Fluoride:

    Dokter gigi dapat melakukan aplikasi fluoride pada gigi anak untuk memperkuat email gigi dan mencegah karies. Aplikasi fluoride biasanya dilakukan setiap 6 bulan sekali.

  7. Pemberian Fissure Sealant:

    Fissure sealant adalah lapisan tipis yang diaplikasikan pada permukaan kunyah gigi geraham untuk mencegah makanan dan bakteri masuk ke dalam celah-celah kecil (fissure) yang sulit dibersihkan. Pemberian fissure sealant sangat efektif dalam mencegah karies gigi pada anak-anak.

  8. Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut:

    Edukasi anak tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jelaskan kepada mereka mengapa mereka harus menyikat gigi secara teratur, membatasi konsumsi makanan manis, dan memeriksakan gigi ke dokter gigi. Libatkan orang tua dalam proses edukasi ini, karena mereka memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan sehat pada anak.

  9. Konsultasi dengan Dokter Gigi:

    Jika anak memiliki masalah gigi atau mulut, segera konsultasikan dengan dokter gigi. Jangan menunda-nunda perawatan gigi, karena masalah gigi yang tidak ditangani dapat menjadi lebih parah dan menyebabkan komplikasi.

  10. Peran Orang Tua:

    Orang tua memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan gigi anak. Orang tua harus memastikan anak menyikat gigi secara teratur, membatasi konsumsi makanan manis, dan memeriksakan gigi ke dokter gigi. Orang tua juga harus menjadi contoh yang baik bagi anak dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka sendiri.

Dengan memahami faktor-faktor pemicu karies gigi pada anak dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat membantu menurunkan angka karies gigi pada anak-anak di Indonesia dan memberikan mereka senyum yang sehat dan ceria. Kesehatan gigi yang baik adalah investasi jangka panjang yang akan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup anak secara keseluruhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan saran dan perawatan yang terbaik untuk kesehatan gigi anak Anda.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :