Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK) telah lama menjadi barometer bagi kualitas mahasiswa Indonesia di bidang ekonomi. Lebih dari sekadar ajang adu bakat, KBMK adalah panggung yang menggembleng para calon pemimpin bisnis masa depan. Setiap tahun, ajang yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek (kini Kemendikdasmen) ini, menghadirkan mahasiswa-mahasiswa terbaik dari seluruh penjuru negeri untuk beradu kecerdasan, ketajaman strategi, dan inovasi terkini dalam ranah bisnis, manajemen, serta keuangan. KBMK bukanlah sekadar sebuah kompetisi formal, melainkan sebuah ekosistem pembelajaran intensif yang secara sistematis melatih kemampuan analisis mendalam, keberanian mengambil keputusan strategis dalam kondisi yang tidak pasti, dan kemampuan komunikasi yang efektif dan persuasif – seluruhnya adalah kompetensi esensial yang sangat dicari dan dihargai di dunia kerja yang kompetitif.
Kisah sukses Navira Putri Apriliani, seorang alumni brilian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), adalah bukti nyata dampak positif KBMK. Saat ini, Navira berkarier sebagai associate consultant yang sangat dihormati di bidang business strategy and development di salah satu perusahaan konsultan ternama di Jakarta. Perjalanan kariernya yang gemilang ini tak bisa dilepaskan dari pengalamannya yang membanggakan sebagai juara KBMK pada tahun 2023. Ketika itu, Navira masih berstatus sebagai mahasiswa aktif yang sedang mengikuti program study abroad yang prestisius di Korea Selatan.
Di tengah kesibukannya mengejar ketertinggalan akademis di negeri orang, Navira menerima kabar menggembirakan bahwa Universitas Indonesia membuka seleksi internal untuk menjaring talenta-talenta terbaik yang akan mewakili kampus di ajang KBMK. Sejak awal masa perkuliahannya, Navira telah bertekad bulat untuk mengikuti kompetisi ini. Ia menyadari bahwa kemenangan di KBMK selalu menjadi sorotan utama dan kebanggaan tersendiri bagi Universitas Indonesia. Meskipun terpisah ribuan kilometer dari tanah air dan perbedaan waktu dua jam yang cukup signifikan, Navira dengan penuh semangat membentuk tim lintas jurusan yang solid. Ia menggandeng Nabhan dari Ilmu Ekonomi, yang dikenal dengan kemampuan analisis kuantitatifnya yang tajam, dan Anastasia, yang memiliki keahlian komunikasi dan presentasi yang luar biasa. Bersama-sama, mereka saling melengkapi dan menutupi kelemahan masing-masing. Mereka juga mendapatkan bimbingan dan arahan yang berharga dari dosen pembimbing yang berpengalaman, Dr. Elok Savitri, yang memberikan masukan konstruktif dan motivasi yang tak ternilai harganya.
Persiapan menuju KBMK bukanlah perjalanan yang mudah dan mulus. Tim Navira harus menyusun proposal bisnis yang komprehensif, membuat video presentasi yang menarik dan meyakinkan, serta melakukan latihan pitching secara rutin untuk mengasah kemampuan mereka dalam menyampaikan ide dan menjawab pertanyaan dari para juri. Bagi Navira, yang saat itu berada di Korea Selatan, tantangannya berlipat ganda. Ia harus pandai-pandai menyesuaikan jadwal rapat daring dengan rekan-rekannya di Indonesia, yang seringkali diadakan pada larut malam atau dini hari. Ia juga harus mencari lokasi yang tenang dan jauh dari keramaian untuk merekam video presentasi di sela-sela kesibukannya mempersiapkan diri untuk ujian akhir semester. Bahkan, ia rela menjelajahi sudut-sudut kota Seoul dengan kereta api demi menemukan tempat yang representatif dan layak untuk dijadikan latar belakang video presentasi mereka. Meskipun terasa melelahkan dan menguras energi, Navira dan timnya tidak pernah menyerah. Semua usaha keras mereka akhirnya terbayar lunas pada bulan Juli 2023, ketika tim mereka berhasil lolos ke babak sepuluh besar nasional KBMK kategori perencanaan bisnis.
Perjuangan mereka berlanjut ke babak semifinal, di mana mereka harus berhadapan langsung dengan para juri profesional yang merupakan pakar di bidang bisnis, manajemen, dan keuangan. Para juri melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis seputar analisis pasar, strategi finansial, hingga kelayakan bisnis dari proposal yang mereka ajukan. Proses ini benar-benar menguji logika, intuisi bisnis, dan kemampuan kerja sama tim yang solid. Dari babak yang sangat kompetitif ini, tim Navira berhasil melaju ke babak lima besar nasional, membuktikan bahwa mereka adalah salah satu tim terbaik di Indonesia.
Namun, tantangan terbesar justru hadir di babak final. Para finalis hanya diberi waktu dua belas jam yang sangat singkat untuk menyiapkan presentasi baru yang lebih mendalam dan komprehensif. Hampir tanpa tidur, mereka bekerja maraton dari malam hingga dini hari. Mereka bergantian beristirahat sejenak, menyusun slide presentasi yang informatif dan menarik, dan berlatih pitching berulang kali untuk memastikan bahwa mereka siap menjawab pertanyaan apapun dari para juri. Rasa lelah bercampur dengan ketegangan, tetapi semangat mereka tak pernah surut. Hasilnya, perjuangan panjang dan melelahkan itu terbayar lunas ketika tim Navira berhasil meraih Juara 3 Nasional KBMK kategori perencanaan bisnis.
Bagi Navira, kemenangan ini bukan sekadar prestasi akademik semata, melainkan sebuah pengalaman berharga yang sangat relevan dengan dunia profesional yang akan segera ia masuki. Setiap tahapan dalam KBMK dirasakannya seperti simulasi nyata sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya. Pitching di hadapan juri yang kritis sangat menyerupai presentasi di depan klien potensial. Tenggat waktu yang ketat melatih kemampuannya dalam menyelesaikan masalah (problem solving) di bawah tekanan yang tinggi. Kerja sama tim antarjurusan membiasakannya untuk berkoordinasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang keahlian, yang menjadi kebutuhan sehari-hari di dunia konsultan. Dari KBMK pula, ia belajar bagaimana memadukan teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan praktik bisnis yang nyata, bagaimana mengelola stres dan tekanan, dan bagaimana tetap fokus dan produktif meskipun waktu yang tersedia sangat terbatas.
Setelah kompetisi berakhir, Navira memilih untuk beristirahat sejenak dari hiruk pikuk lomba bisnis. Ia kemudian aktif sebagai asisten dosen dan mentor bagi adik-adik tingkatnya yang sedang mempersiapkan diri untuk berkompetisi di ajang yang sama. KBMK menjadi titik balik penting yang membawanya pada pencapaian berikutnya: terpilih sebagai Mahasiswa Terbaik FEB UI 2023. Capaian ini semakin memperkuat rasa percaya dirinya untuk menapaki dunia profesional. Hasilnya, bahkan sebelum prosesi wisuda, Navira sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan konsultan bisnis terkemuka di Jakarta.
Tak hanya itu, pengalaman KBMK juga mendorongnya untuk berbagi manfaat kepada lebih banyak mahasiswa dengan mendirikan @strativate.id, sebuah platform pembelajaran bisnis dan akuntansi yang inovatif. Platform ini bertujuan untuk memperkenalkan dinamika kompetisi bisnis kepada para mahasiswa, sekaligus mengasah keterampilan berpikir kritis, analitis, problem solving, dan komunikasi efektif mereka. Navira percaya bahwa semua keterampilan ini tidak hanya penting untuk memenangkan lomba, tetapi juga menjadi bekal yang sangat berharga untuk menghadapi dunia kerja yang penuh dengan tantangan dan perubahan yang cepat.
Kisah Navira membuktikan bahwa KBMK bukan hanya tentang siapa yang berhasil naik ke podium juara. Lebih dari itu, kompetisi ini adalah ruang pembelajaran komprehensif yang mampu membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang tangguh, percaya diri, dan siap menghadapi dunia profesional dengan segala kompleksitasnya. Melalui ajang ini, para peserta mendapat kesempatan untuk memperluas jejaring pertemanan dan profesional, bertukar gagasan dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dan memperkaya perspektif mereka tentang dunia bisnis yang terus berkembang dan berubah.
Navira berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak perlu ragu untuk mencoba mengikuti KBMK. Menurutnya, KBMK adalah pengalaman yang tidak tergantikan. Proses yang harus ditempuh memang melelahkan, penuh tekanan, bahkan kadang terasa mustahil untuk dicapai. Namun, di balik itu semua, setiap tantangan yang dilalui akan membentuk ketangguhan mental, daya juang yang tinggi, dan kepercayaan diri yang kuat, yang kelak sangat berguna dalam perjalanan karier mereka. Dari layar laptop di Korea Selatan, rekaman video yang dibuat di sela-sela ujian, hingga ruang rapat perusahaan konsultan di Jakarta, Navira membuktikan bahwa impian besar dapat dicapai dengan kerja keras, strategi yang matang, dan keberanian untuk mengambil langkah.
Perjalanan Navira Putri Apriliani menjuarai KBMK merupakan cerminan nyata bagaimana sebuah kompetisi nasional dapat menjadi batu loncatan menuju masa depan yang cerah dan sukses. Berkat wadah yang dihadirkan oleh Pusat Prestasi Nasional, talenta-talenta muda Indonesia tidak hanya mendapat kesempatan untuk bersaing dan menguji kemampuan mereka, tetapi juga dibentuk menjadi talenta bangsa yang siap berkarier dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan negeri. KBMK adalah bukti nyata bahwa investasi pada pengembangan talenta muda adalah investasi masa depan bangsa.