Anak Gagal Ginjal, Kapan Transplantasi Dibutuhkan?

  • Maskobus
  • Sep 22, 2025

Kasus penyakit ginjal pada anak terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia, menjadi perhatian serius karena implikasi jangka panjangnya terhadap kualitas hidup anak-anak. Fungsi ginjal yang krusial dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak menuntut penanganan khusus yang tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga pada dukungan holistik terhadap tumbuh kembang mereka. Transplantasi ginjal tetap menjadi opsi terapi pengganti ginjal terbaik untuk anak-anak dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir, karena terbukti secara signifikan mendukung pertumbuhan, perkembangan neurokognitif, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Transplantasi ginjal pada anak-anak memerlukan pendekatan yang sangat hati-hati dan komprehensif, mencakup berbagai tahapan penting. Koreksi masalah urologi sebelum tindakan, pencegahan infeksi melalui vaksinasi, dan penyesuaian regimen imunosupresi yang disesuaikan dengan metabolisme anak merupakan langkah-langkah krusial yang menentukan keberhasilan jangka panjang transplantasi. Prof. Yap Hui Kim, seorang pakar nefrologi terkemuka dari Singapura, menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin ini dalam ajang Siloam Uro-Nephro Summit 2025.

Namun, sejumlah tantangan harus diantisipasi dan diatasi untuk memastikan hasil transplantasi ginjal yang optimal pada anak-anak. Kelainan bawaan ginjal dan saluran kemih merupakan penyebab utama gagal ginjal pada anak-anak, dan seringkali memerlukan koreksi sebelum transplantasi dapat dilakukan. Perbedaan ukuran ginjal donor dewasa dengan penerima anak juga dapat menimbulkan komplikasi seperti trombosis (pembekuan darah), vessel kinking (pembuluh darah tertekuk), dan kompresi (tekanan pada ginjal atau pembuluh darah).

Selain itu, risiko infeksi juga lebih tinggi pada anak-anak yang menjalani transplantasi ginjal. Infeksi EBV (Epstein-Barr Virus) dan CMV (Cytomegalovirus) dapat meningkatkan kejadian PTLD (Post-Transplant Lymphoproliferative Disorder), komplikasi serius yang dapat terjadi setelah transplantasi. Virus BKV (BK Polyomavirus) juga dapat memicu nefropati, yaitu kerusakan ginjal hasil transplantasi. Oleh karena itu, kelengkapan imunisasi menjadi syarat penting sebelum transplantasi dilakukan untuk meminimalkan risiko infeksi dan komplikasi terkait.

Anak Gagal Ginjal, Kapan Transplantasi Dibutuhkan?

Dr. Hertanti Indah Lestari, Sp.A(K), seorang ahli penyakit anak, menambahkan bahwa penyakit ginjal yang berhubungan dengan sistem imun pada anak-anak membutuhkan pendekatan multidisiplin yang komprehensif. Terapi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien merupakan kunci untuk mencapai hasil klinis yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kapan Transplantasi Ginjal Dibutuhkan pada Anak?

Transplantasi ginjal menjadi pertimbangan penting bagi anak-anak yang menderita penyakit ginjal kronis stadium akhir (PGKSA), suatu kondisi di mana ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dokter akan mempertimbangkan transplantasi ginjal ketika terapi konservatif, seperti diet khusus dan obat-obatan, tidak lagi efektif dalam mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Berikut adalah beberapa indikasi utama transplantasi ginjal pada anak-anak:

  • Penyakit Ginjal Kronis Stadium Akhir (PGKSA): Ini adalah indikasi utama transplantasi ginjal. Ketika fungsi ginjal menurun hingga di bawah 15% dari normal, anak-anak akan mengalami berbagai gejala seperti kelelahan, mual, muntah, pembengkakan, dan kesulitan bernapas. Transplantasi ginjal dapat menggantikan fungsi ginjal yang hilang dan meningkatkan kualitas hidup anak.
  • Pertumbuhan Terhambat: Ginjal memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. PGKSA dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan karena ginjal tidak dapat menghasilkan hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan otot. Transplantasi ginjal dapat membantu memulihkan pertumbuhan yang normal.
  • Gangguan Nutrisi: PGKSA dapat menyebabkan gangguan nutrisi karena anak-anak kehilangan nafsu makan dan mengalami kesulitan menyerap nutrisi dari makanan. Transplantasi ginjal dapat membantu memperbaiki nafsu makan dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
  • Anemia: Ginjal menghasilkan hormon yang merangsang produksi sel darah merah. PGKSA dapat menyebabkan anemia karena ginjal tidak dapat menghasilkan cukup hormon tersebut. Transplantasi ginjal dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan mengatasi anemia.
  • Gangguan Tulang: Ginjal berperan dalam menjaga kesehatan tulang. PGKSA dapat menyebabkan gangguan tulang karena ginjal tidak dapat membuang fosfor dari tubuh. Transplantasi ginjal dapat membantu memperbaiki kesehatan tulang.
  • Kualitas Hidup yang Buruk: PGKSA dapat secara signifikan menurunkan kualitas hidup anak-anak. Gejala seperti kelelahan, mual, dan muntah dapat membuat anak-anak sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari. Transplantasi ginjal dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih normal.

Proses Evaluasi Transplantasi Ginjal pada Anak

Sebelum transplantasi ginjal dapat dilakukan, anak-anak akan menjalani proses evaluasi yang komprehensif untuk memastikan bahwa mereka memenuhi syarat untuk menjalani prosedur tersebut. Proses evaluasi ini meliputi:

  • Pemeriksaan Medis Lengkap: Pemeriksaan medis lengkap dilakukan untuk menilai kesehatan umum anak dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin dapat mempengaruhi keberhasilan transplantasi.
  • Pemeriksaan Ginjal: Pemeriksaan ginjal dilakukan untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan penyakit ginjal.
  • Pemeriksaan Jantung: Pemeriksaan jantung dilakukan untuk memastikan bahwa anak memiliki jantung yang sehat dan mampu menahan stres akibat transplantasi.
  • Pemeriksaan Paru-paru: Pemeriksaan paru-paru dilakukan untuk memastikan bahwa anak memiliki paru-paru yang sehat dan mampu bernapas dengan baik setelah transplantasi.
  • Pemeriksaan Psikologis: Pemeriksaan psikologis dilakukan untuk menilai kesiapan mental dan emosional anak dan keluarga untuk menjalani transplantasi.
  • Pencocokan Jaringan: Pencocokan jaringan dilakukan untuk menentukan apakah ada donor yang cocok untuk anak. Pencocokan jaringan yang baik dapat meningkatkan peluang keberhasilan transplantasi.

Jenis Donor Ginjal untuk Anak

Ada dua jenis donor ginjal yang dapat digunakan untuk transplantasi pada anak-anak:

  • Donor Hidup: Donor hidup adalah orang yang masih hidup dan menyumbangkan salah satu ginjalnya untuk transplantasi. Donor hidup biasanya adalah anggota keluarga atau teman dekat yang memiliki golongan darah dan jaringan yang cocok dengan penerima. Transplantasi dari donor hidup seringkali memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi daripada transplantasi dari donor yang meninggal.
  • Donor Meninggal: Donor meninggal adalah orang yang telah meninggal dan ginjalnya disumbangkan untuk transplantasi. Ginjal dari donor meninggal tersedia melalui organisasi donor organ. Transplantasi dari donor meninggal adalah pilihan yang baik jika tidak ada donor hidup yang cocok.

Perawatan Setelah Transplantasi Ginjal pada Anak

Setelah transplantasi ginjal, anak-anak akan membutuhkan perawatan seumur hidup untuk memastikan bahwa ginjal yang baru berfungsi dengan baik dan mencegah komplikasi. Perawatan ini meliputi:

  • Obat Imunosupresan: Obat imunosupresan adalah obat yang menekan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penolakan ginjal yang baru. Anak-anak akan perlu minum obat imunosupresan setiap hari selama sisa hidup mereka.
  • Pemantauan Rutin: Anak-anak akan perlu menjalani pemantauan rutin untuk memantau fungsi ginjal dan mendeteksi komplikasi sejak dini. Pemantauan ini meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, dan biopsi ginjal.
  • Gaya Hidup Sehat: Anak-anak akan perlu menjalani gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan ginjal yang baru. Gaya hidup sehat meliputi makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok dan alkohol.
  • Vaksinasi: Anak-anak akan perlu mendapatkan vaksinasi rutin untuk melindungi diri dari infeksi.

Kesimpulan

Transplantasi ginjal adalah pilihan terapi yang efektif untuk anak-anak dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir. Dengan pendekatan yang hati-hati dan komprehensif, transplantasi ginjal dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih normal. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis nefrologi anak untuk menentukan apakah transplantasi ginjal adalah pilihan yang tepat untuk anak Anda. Pemahaman yang mendalam tentang proses transplantasi, tantangan yang mungkin timbul, dan perawatan pasca-transplantasi sangat penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang menderita penyakit ginjal kronis.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :