Anak Ogah Sekolah Setelah Liburan? Ini 5 Cara Atasinya : Okezone Women

  • Maskobus
  • Sep 08, 2025

1. Kembalikan Jam Tidur Normal Secara Bertahap

Salah satu penyebab utama kelelahan dan kurangnya semangat anak setelah liburan adalah perubahan pola tidur. Selama liburan, anak-anak seringkali tidur lebih larut dan bangun lebih siang. Perubahan ini mengganggu ritme sirkadian tubuh mereka, yang berdampak pada energi dan konsentrasi. Mengembalikan jam tidur normal secara tiba-tiba bisa menjadi sulit dan membuat anak merasa rewel. Oleh karena itu, pendekatan bertahap adalah kunci.

Beberapa hari sebelum masuk sekolah, mulailah memajukan jam tidur anak secara bertahap. Misalnya, jika biasanya mereka tidur pukul 11 malam saat liburan, majukan menjadi 10.30 malam, lalu 10 malam, dan seterusnya hingga mencapai jam tidur ideal mereka saat hari sekolah. Hal yang sama berlaku untuk waktu bangun. Bangunkan mereka lebih awal secara bertahap, misalnya 15-30 menit setiap hari, hingga mereka terbiasa bangun pada waktu yang tepat untuk berangkat sekolah.

Selain memajukan jam tidur, ciptakan rutinitas malam yang menenangkan. Hindari penggunaan gadget seperti ponsel atau tablet setidaknya satu jam sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Gantilah dengan aktivitas yang lebih menenangkan seperti membaca buku cerita, mendengarkan musik klasik, atau melakukan peregangan ringan. Pastikan kamar tidur anak gelap, tenang, dan sejuk untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur.

Anak Ogah Sekolah Setelah Liburan? Ini 5 Cara Atasinya : Okezone Women

2. Buat Rencana Kembali ke Sekolah Menjadi Pengalaman yang Menyenangkan

Rasa malas untuk sekolah seringkali muncul karena anak menganggap sekolah sebagai tempat yang membosankan dan penuh tekanan. Untuk mengatasi hal ini, ubah persepsi mereka tentang sekolah dengan membuat rencana kembali ke sekolah menjadi pengalaman yang menyenangkan dan dinantikan.

Libatkan anak dalam percakapan positif tentang sekolah. Ingatkan mereka tentang teman-teman yang mereka rindukan, guru favorit mereka, atau mata pelajaran yang mereka sukai. Ceritakan hal-hal seru yang menanti mereka di sekolah, seperti proyek kelompok yang menarik, kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti, atau acara sekolah yang akan datang.

Jika memungkinkan, atur pertemuan dengan teman-teman sekolah sebelum hari pertama masuk. Ajak mereka bermain bersama, belajar bersama, atau sekadar mengobrol untuk membangkitkan semangat kebersamaan dan membuat anak merasa tidak sendirian dalam menghadapi transisi kembali ke sekolah.

Selain itu, pertimbangkan untuk memberikan hadiah kecil atau kejutan yang berkaitan dengan sekolah. Misalnya, belikan mereka alat tulis baru yang lucu, tas sekolah dengan karakter favorit mereka, atau buku cerita yang menarik. Hadiah ini akan membuat mereka merasa lebih antusias dan termotivasi untuk kembali ke sekolah.

3. Ajak Anak Terlibat dalam Menyiapkan Perlengkapan Sekolah

Persiapan perlengkapan sekolah seringkali menjadi tugas yang membosankan dan dilakukan secara terburu-buru. Namun, jika dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan melibatkan anak, kegiatan ini bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun semangat mereka.

Ajak anak untuk berpartisipasi dalam memilih dan membeli perlengkapan sekolah. Biarkan mereka memilih sendiri tas sekolah, buku catatan, pensil, penghapus, dan perlengkapan lainnya yang mereka sukai. Ini akan membuat mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap perlengkapan mereka.

Setelah membeli perlengkapan sekolah, ajak anak untuk membereskan dan menata semuanya. Bersama-sama, bersihkan tas sekolah, isi buku catatan dengan jadwal pelajaran, rapikan alat tulis di tempat pensil, dan siapkan seragam serta sepatu yang bersih. Sambil melakukan kegiatan ini, ajak anak untuk berbicara tentang apa yang mereka harapkan dari tahun ajaran baru dan apa yang ingin mereka capai.

Membuat daftar tugas atau jadwal belajar bersama anak juga bisa menjadi cara yang baik untuk mempersiapkan mereka secara mental. Daftar ini akan membantu mereka merasa lebih terorganisir dan siap menghadapi tugas-tugas sekolah.

4. Ciptakan Rutinitas Pagi yang Positif dan Menyenangkan

Rutinitas pagi yang terburu-buru dan penuh tekanan dapat membuat anak merasa stres dan malas untuk berangkat sekolah. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan rutinitas pagi yang positif dan menyenangkan yang dapat membangkitkan semangat mereka.

Bangunkan anak lebih awal dari biasanya agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk bersiap-siap tanpa terburu-buru. Siapkan sarapan yang sehat dan lezat yang mereka sukai. Ajak mereka untuk makan bersama sambil mengobrol tentang hal-hal yang menyenangkan.

Sediakan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan di pagi hari, seperti mendengarkan musik favorit, membaca buku cerita, atau bermain sebentar. Aktivitas ini akan membantu mereka merasa lebih rileks dan bersemangat sebelum berangkat sekolah.

Pastikan anak berpakaian rapi dan merasa nyaman dengan pakaian mereka. Biarkan mereka memilih sendiri pakaian yang ingin mereka kenakan, asalkan sesuai dengan aturan sekolah. Pujilah penampilan mereka dan berikan semangat sebelum mereka berangkat.

5. Jalin Komunikasi Terbuka dan Empati dengan Anak

Keengganan anak untuk sekolah setelah liburan seringkali disebabkan oleh masalah atau kekhawatiran yang mereka alami. Penting untuk menjalin komunikasi terbuka dan empati dengan anak agar mereka merasa nyaman untuk berbagi perasaan mereka.

Luangkan waktu untuk berbicara dengan anak secara pribadi. Tanyakan kepada mereka tentang apa yang membuat mereka tidak bersemangat untuk sekolah. Dengarkan dengan penuh perhatian dan jangan menghakimi. Cobalah untuk memahami sudut pandang mereka dan tunjukkan bahwa Anda peduli dengan perasaan mereka.

Jika anak mengungkapkan kekhawatiran tentang pelajaran, teman, atau guru, bantu mereka mencari solusi. Tawarkan dukungan dan bimbingan, tetapi jangan memaksakan kehendak Anda. Biarkan mereka mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Jika masalah yang dihadapi anak lebih serius, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari guru, konselor sekolah, atau psikolog anak. Mereka dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak.

Selain itu, penting untuk terus memberikan dukungan dan motivasi kepada anak selama masa transisi kembali ke sekolah. Pujilah usaha dan kemajuan mereka, meskipun kecil. Rayakan keberhasilan mereka dan berikan semangat saat mereka menghadapi tantangan.

Dengan menerapkan lima cara di atas, orang tua dapat membantu anak mengatasi keengganan untuk sekolah setelah liburan dan kembali bersemangat dalam belajar. Ingatlah bahwa setiap anak unik dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Bersabarlah, berikan dukungan, dan ciptakan lingkungan yang positif dan menyenangkan agar anak dapat meraih potensi terbaik mereka di sekolah. Selain itu, penting untuk diingat bahwa konsistensi adalah kunci. Terapkan rutinitas dan strategi ini secara konsisten agar anak terbiasa dan merasa lebih nyaman dengan rutinitas sekolah. Dengan demikian, transisi dari liburan ke sekolah akan menjadi lebih lancar dan menyenangkan bagi seluruh keluarga.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :