Vivian Jenna Wilson, putri transgender dari miliarder teknologi Elon Musk, kini menjadi sorotan bukan hanya karena latar belakang keluarganya, tetapi juga karena pilihan hidupnya yang independen dan kariernya yang tengah menanjak di dunia modeling. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan majalah The Cut, Vivian membuka diri tentang kehidupannya yang ternyata jauh dari kesan mewah yang mungkin dibayangkan banyak orang. Ia menegaskan bahwa meskipun ayahnya memiliki kekayaan yang luar biasa, dirinya tidak hidup bergelimang harta dan memilih jalan hidup yang lebih sederhana.
"Orang-orang sering berasumsi bahwa saya punya banyak uang," ungkap Vivian, seperti dikutip dari New York Post. "Kenyataannya, saya tidak punya ratusan ribu dolar untuk dihabur-hamburkan."
Di usia 21 tahun, Vivian kini aktif berkarier sebagai model di Amerika Serikat. Ia memilih untuk tinggal di Los Angeles dengan berbagi apartemen bersama tiga teman sekamar. Keputusan ini diambil bukan karena terpaksa, melainkan karena alasan praktis dan keinginannya untuk mandiri.
"Saya masih bisa makan, punya tempat tinggal, dan ada sedikit uang untuk hal-hal kecil. Itu sudah jauh lebih beruntung dibandingkan banyak orang seusiaku di kota ini," jelasnya. Pilihan hidup ini mencerminkan tekad Vivian untuk membangun kehidupannya sendiri, terlepas dari kekayaan dan pengaruh ayahnya.
Memutuskan Hubungan dan Hidup Mandiri
Keputusan Vivian untuk menjauhkan diri dari Elon Musk sudah dimulai sejak tahun 2022, ketika ia secara resmi mengajukan permohonan untuk mengganti nama dan identitas gendernya. Sejak saat itu, ia tidak ragu untuk mengkritik ayahnya secara terbuka. Bahkan, ia pernah menyebut Musk sebagai "anak manja yang menyedihkan," sebuah pernyataan yang menunjukkan betapa kuatnya keinginannya untuk melepaskan diri dari bayang-bayang sang ayah.
Dalam wawancara terbarunya, Vivian menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik pada gaya hidup mewah dan berlebihan. "Saya tidak punya keinginan untuk menjadi super kaya," tegasnya. Sikap ini sangat kontras dengan Elon Musk, yang dikenal sebagai salah satu tokoh paling ambisius dan inovatif dalam dunia teknologi dan bisnis.
Vivian juga menyinggung tentang konflik personal yang sering dikaitkan dengan dirinya. Ia mengakui bahwa hal yang paling klise tentang dirinya adalah "masalah dengan ayah." Pernyataan ini mengisyaratkan adanya keretakan hubungan yang mendalam antara dirinya dan Elon Musk.
Pendidikan dan Pilihan Karier yang Berbeda
Meskipun dibesarkan dalam lingkungan yang serba ada, Vivian tidak lantas bergantung pada kekayaan keluarganya. Ia sempat mengenyam pendidikan di sekolah swasta elit bersama anak-anak selebritas lainnya, termasuk Apple Martin, putri dari Gwyneth Paltrow dan Chris Martin.
Sejak kecil, Vivian juga dibekali dengan berbagai keterampilan, termasuk kemampuan berbahasa asing seperti Korea, Jepang, Cina, dan Spanyol. Ia sempat melanjutkan pendidikan tinggi di Kanada dan Jepang, namun akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah. Ia mengaku bahwa perkembangan pesat dalam bidang kecerdasan buatan (AI) telah menghilangkan motivasinya untuk belajar secara formal.
Kini, Vivian fokus pada kariernya di dunia hiburan. Ia telah memiliki agen modeling, tampil di sampul majalah Teen Vogue, dan bahkan terlibat dalam pertunjukan drag di Los Angeles, sambil mengibarkan bendera transgender. Popularitasnya pun semakin meningkat, meskipun Vivian merasa belum sepenuhnya nyaman dengan sorotan publik.
"Dulu saya berjuang keras supaya bisa dipandang sebagai orang biasa. Rasanya menyenangkan saat orang tidak tahu siapa saya. Kadang saya kangen masa itu," ujarnya. "Tapi di sisi lain, saya juga suka dengan ketenaran, karena ya… itu menghasilkan uang."
Kontras dengan Kekayaan Elon Musk
Kisah hidup Vivian sangat kontras dengan kehidupan mewah yang dijalani oleh ayahnya, Elon Musk. Sebagai CEO Tesla dan SpaceX, Musk dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, dengan kekayaan yang mencapai miliaran dolar.
Dewan direksi Tesla baru-baru ini kembali memberikan kompensasi yang sangat besar kepada Musk. Menurut laporan dari CNN, paket kompensasi CEO baru yang diberikan oleh perusahaan tersebut mencapai sekitar USD29 miliar atau setara dengan Rp474,92 triliun (dengan asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.376).
Namun, pemberian kompensasi ini tidak berjalan mulus. Pengadilan Delaware pada awal tahun ini membatalkan penghargaan kinerja yang diberikan kepada Musk pada tahun 2018, yang menjadi target gugatan dari para pemegang saham. Saat ini, Elon Musk sedang mengajukan banding atas putusan tersebut.
Dalam surat yang ditujukan kepada para pemegang saham, Tesla menyatakan bahwa Musk "belum menerima kompensasi yang substansial selama delapan tahun terakhir" dan "upaya hukumannya masih berlangsung" untuk memulihkan paket gaji tahun 2018, dengan menambahkan bahwa "tidak ada rencana yang jelas mengenai kapan penyelesaiannya dapat diharapkan."
Paket kompensasi tersebut akan memberikan 96 juta lembar saham Tesla kepada Musk, dengan setiap lembar saham bernilai sedikit di atas USD300 atau Rp4,9 juta. Uang yang dilaporkan akan diberikan oleh perusahaan kepada Musk sebagai bagian dari paket kompensasinya akan bernilai sekitar USD23,34 per lembar saham, setara dengan harga awal Musk untuk mendapatkan paket kompensasi tersebut.
Perjuangan Identitas dan Kemandirian
Kisah Vivian Jenna Wilson adalah kisah tentang perjuangan identitas, kemandirian, dan keberanian untuk menentukan jalan hidup sendiri. Meskipun memiliki latar belakang keluarga yang istimewa, ia memilih untuk tidak bergantung pada kekayaan ayahnya dan membangun kariernya sendiri di dunia modeling.
Keputusannya untuk menjauhkan diri dari Elon Musk dan mengkritiknya secara terbuka menunjukkan betapa kuatnya keinginannya untuk melepaskan diri dari bayang-bayang sang ayah dan menemukan jati dirinya sendiri. Pilihan hidupnya yang sederhana dan fokus pada karier menunjukkan bahwa Vivian adalah sosok yang mandiri, pekerja keras, dan memiliki prinsip yang kuat.
Kisah Vivian menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang sedang berjuang untuk menemukan identitas diri dan meraih kemandirian. Ia membuktikan bahwa latar belakang keluarga bukanlah penentu utama kesuksesan dan kebahagiaan, melainkan tekad, kerja keras, dan keberanian untuk mengikuti kata hati.
Vivian Jenna Wilson adalah contoh nyata bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, terlepas dari ekspektasi dan tekanan dari luar. Ia adalah simbol keberanian, kemandirian, dan harapan bagi generasi muda yang ingin mewujudkan impian mereka tanpa harus bergantung pada kekayaan dan pengaruh orang lain.