Aneh Tapi Nyata! Pria Ini Keluhkan Nyeri Punggung, Ternyata Punya 3 Ginjal

  • Maskobus
  • Sep 21, 2025

Seorang pria berusia 38 tahun asal Brasil mengalami kejutan luar biasa saat memeriksakan keluhan nyeri punggung bawahnya. Alih-alih menemukan penyebab umum seperti masalah otot atau saraf, pemeriksaan medis justru mengungkap sebuah anomali anatomi yang sangat langka: pria tersebut memiliki tiga ginjal. Temuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal medis terkemuka The New England Journal of Medicine (NEJM) pada 6 Mei 2020, sontak menarik perhatian dunia medis dan menjadi bukti bahwa tubuh manusia masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan.

Kisah ini bermula ketika pria tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, datang ke Hospital do Rim di São Paulo, Brasil, dengan keluhan nyeri punggung bawah yang mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Tim medis yang menangani, yang dipimpin oleh para ahli radiologi dan nefrologi, memutuskan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan guna mencari tahu sumber rasa sakitnya. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah CT scan, sebuah teknik pencitraan medis yang menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar detail organ dan jaringan di dalam tubuh.

Hasil CT scan awalnya menunjukkan adanya hernia diskus, atau yang lebih dikenal dengan istilah "slipped disc". Kondisi ini terjadi ketika bantalan antar-ruas tulang belakang bergeser keluar dari tempatnya, menekan saraf di sekitarnya dan menyebabkan nyeri. Hernia diskus merupakan penyebab umum nyeri punggung bawah, dan tim medis awalnya mengira bahwa inilah sumber masalah pada pasien tersebut.

Namun, saat para ahli radiologi meneliti lebih lanjut hasil CT scan, mereka menemukan sesuatu yang tidak biasa. Selain hernia diskus, mereka juga melihat adanya kelainan anatomi yang sangat langka: pasien tersebut memiliki tiga ginjal. Satu ginjal terletak di sisi kiri tubuh, dalam posisi yang normal. Namun, dua ginjal lainnya menyatu dan terletak di area panggul.

Ginjal adalah organ vital yang berfungsi menyaring darah, membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh, serta menghasilkan hormon yang penting untuk mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah. Setiap orang biasanya memiliki dua ginjal, satu di setiap sisi tulang belakang. Keberadaan tiga ginjal, atau yang disebut dengan istilah "supernumerary kidney", adalah kondisi yang sangat jarang terjadi, dengan perkiraan prevalensi kurang dari 1 dari 1.500 orang.

Aneh Tapi Nyata! Pria Ini Keluhkan Nyeri Punggung, Ternyata Punya 3 Ginjal

Meskipun memiliki tiga ginjal, pasien tersebut dilaporkan tidak mengalami keluhan khusus yang terkait dengan kondisi tersebut. Seluruh ginjal tampak berfungsi normal, dan tidak ada tanda-tanda infeksi, batu ginjal, atau masalah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh pasien mampu beradaptasi dengan keberadaan ginjal tambahan dan mempertahankan fungsi ginjal yang normal.

Para dokter kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memahami bagaimana ketiga ginjal tersebut terhubung ke kandung kemih. Biasanya, setiap ginjal terhubung ke kandung kemih melalui saluran yang disebut ureter. Ureter berfungsi membawa urine dari ginjal ke kandung kemih, tempat urine disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Pada pasien ini, ditemukan bahwa satu ginjal panggul terhubung langsung ke kandung kemih melalui ureter yang normal. Namun, ureter ginjal panggul lainnya bergabung dengan ureter ginjal kiri sebelum masuk ke kandung kemih. Ini berarti bahwa urine dari kedua ginjal tersebut disalurkan ke kandung kemih melalui satu ureter.

Kasus ini menjadi sangat menarik karena beberapa alasan. Pertama, keberadaan tiga ginjal adalah kondisi yang sangat langka. Kedua, pasien tersebut tidak mengalami keluhan khusus yang terkait dengan kondisi tersebut, meskipun memiliki kelainan anatomi yang signifikan. Ketiga, cara ketiga ginjal tersebut terhubung ke kandung kemih juga tidak biasa.

Para ahli menduga bahwa kondisi ini terjadi selama perkembangan embrio di dalam kandungan. Ginjal terbentuk dari jaringan yang disebut mesoderm intermediate. Selama perkembangan normal, mesoderm intermediate akan membelah dan membentuk dua ginjal. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, mesoderm intermediate dapat membelah menjadi tiga bagian, yang kemudian berkembang menjadi tiga ginjal.

Meskipun penyebab pasti dari supernumerary kidney tidak diketahui, beberapa faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mutasi pada gen tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan ini. Selain itu, paparan terhadap zat-zat tertentu selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan pada perkembangan ginjal.

Kasus pria dengan tiga ginjal ini mengingatkan kita bahwa tubuh manusia adalah mesin yang sangat kompleks dan kadang-kadang dapat mengalami variasi yang tidak biasa. Meskipun kelainan anatomi seperti supernumerary kidney jarang terjadi, mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana tubuh berkembang dan berfungsi.

Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya pemeriksaan medis yang menyeluruh. Dalam kasus ini, kelainan anatomi langka baru terungkap saat pasien menjalani CT scan untuk mencari penyebab nyeri punggung bawahnya. Jika pasien tidak memeriksakan diri ke dokter, kemungkinan besar dia tidak akan pernah tahu bahwa dia memiliki tiga ginjal.

Meskipun pasien tersebut tidak mengalami keluhan khusus yang terkait dengan kondisi tersebut, para dokter menyarankan agar dia menjalani pemeriksaan rutin untuk memantau fungsi ginjalnya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ketiga ginjal tersebut terus berfungsi normal dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Kasus ini juga menjadi pengingat bagi para dokter untuk selalu mempertimbangkan kemungkinan adanya kelainan anatomi yang tidak biasa saat melakukan pemeriksaan medis. Meskipun kelainan seperti supernumerary kidney jarang terjadi, mereka dapat memiliki implikasi penting bagi kesehatan pasien.

Sebagai kesimpulan, kasus pria dengan tiga ginjal ini adalah contoh yang menarik dari variasi anatomi manusia. Meskipun kondisi ini sangat langka, hal itu menunjukkan bahwa tubuh manusia mampu beradaptasi dengan kelainan anatomi dan mempertahankan fungsi yang normal. Kasus ini juga menyoroti pentingnya pemeriksaan medis yang menyeluruh dan kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan adanya kelainan yang tidak biasa. Kisah ini akan terus menjadi bahan studi dan diskusi di kalangan medis, mengingatkan kita akan kompleksitas dan keajaiban tubuh manusia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :