Anomali Karier Ong Kim Swee di Indonesia dan Malaysia: Tinggalkan Tradisi Start Buruk Awal Musim Bersama Persik

  • Maskobus
  • Sep 02, 2025

Ong Kim Swee, nama yang cukup dikenal di sepak bola Asia Tenggara, tengah menapaki karier kepelatihannya di Indonesia. Ia mengakui bahwa kompetisi sepak bola di Tanah Air sangat ketat dan menjadi tantangan tersendiri bagi para pelatih. Namun, pelatih asal Malaysia ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang cepat dengan lingkungan profesinya.

Perjalanan Ong Kim Swee di kasta tertinggi sepak bola Indonesia memang belum genap satu musim. Jika dihitung, ia telah memimpin 27 pertandingan, dimulai dengan 23 laga saat menggantikan Milomir Seslija di Persis Solo, ditambah empat pertandingan awal bersama Persik Kediri di BRI Liga 1 musim 2024/2025.

Menariknya, bersama kedua klub tersebut, Ong Kim Swee seolah memiliki tradisi memulai tugasnya dengan kurang meyakinkan. Musim lalu, ia baru bergabung dengan Persis Solo pada pekan ke-12. Kemenangan perdana baru diraih pada pertandingan kedelapan, saat Laskar Sambernyawa menaklukkan PSIS Semarang 2-1 di kandang lawan.

Kondisi ini tentu tidak ideal. Ong Kim Swee harus meracik tim dengan materi pemain yang sudah ada, tanpa memiliki banyak kesempatan untuk melakukan perubahan signifikan. Namun, situasinya berubah di putaran kedua, ketika ia memiliki otoritas untuk merekrut pemain baru sesuai dengan kebutuhan tim. Hasilnya pun terlihat, Persis Solo hanya menelan lima kekalahan di paruh kedua musim.

Anomali Karier Ong Kim Swee di Indonesia dan Malaysia: Tinggalkan Tradisi Start Buruk Awal Musim Bersama Persik

Secara keseluruhan, dari 23 pertandingan yang dipimpin Ong Kim Swee bersama Persis Solo, ia mencatatkan tujuh kemenangan, delapan hasil imbang, dan delapan kekalahan. Meski tidak terlalu impresif, catatan ini cukup untuk menyelamatkan Laskar Sambernyawa dari jurang degradasi, dengan finish di peringkat ke-14 klasemen akhir.

Kedatangan Ong Kim Swee di Persik Kediri pada awal musim ini disambut dengan perasaan campur aduk. Ada optimisme, namun juga keraguan. Pasalnya, ia diberi kebebasan penuh untuk membangun tim dengan skuad baru. Selama masa pramusim, Persik tampil cukup menjanjikan, hanya sekali menelan kekalahan dan lebih banyak meraih kemenangan. Ini menjadi sinyal positif bahwa Ong Kim Swee mampu mendobrak tradisi buruknya di awal musim.

Harapan semakin membumbung tinggi ketika Persik nyaris mengalahkan Bali United di laga perdana Liga 1. Sayangnya, gol telat dari Serdadu Tridatu membuat skor berakhir imbang 1-1. Namun, keraguan publik kembali muncul setelah Persik secara beruntun dikalahkan Madura United 1-2 dan Dewa United 1-3.

Meski demikian, Ong Kim Swee dan pasukannya tidak menyerah. Mereka terus berjuang dan berhasil meraih kemenangan penting atas PSBS Biak dengan skor 2-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Kemenangan ini menjadi catatan positif tersendiri bagi Ong Kim Swee, karena ia belum pernah kalah dari Badai Pasifik, julukan PSBS Biak.

Perjalanan Ong Kim Swee di Indonesia menjadi sebuah anomali jika dibandingkan dengan prestasi gemilangnya saat menangani Sabah FC di Liga Super Malaysia. Selama tiga musim bersama Sabah FC, ia selalu memulai kompetisi dengan sangat baik. Bahkan, di musim terakhirnya, Datuk Ong membawa Sabah FC tidak terkalahkan dalam tiga laga awal. Selain itu, di Piala FA Malaysia, Sabah FC di bawah asuhannya berhasil meraih kemenangan telak 7-0 atas Kuala Lumpur Rovers.

Secara keseluruhan, dari 86 pertandingan bersama Sabah FC, Ong Kim Swee mencatatkan 48 kemenangan, 12 hasil imbang, dan 26 kekalahan. Produktivitas gol timnya pun sangat bagus, dengan agregat 171-112. Catatan ini tentu menjadi modal berharga bagi Persik Kediri untuk menatap musim ini dengan lebih optimistis.

Faktanya, dari empat pertandingan yang sudah dilakoni di Liga 1, Persik selalu berhasil mencetak gol, meskipun harus mengakui keunggulan Madura United dan Dewa United. Ini menunjukkan bahwa tim asuhan Ong Kim Swee memiliki potensi untuk menjadi tim yang berbahaya di lini depan.

Menarik untuk dicermati, apa yang membuat performa Ong Kim Swee di awal musim berbeda antara saat melatih di Indonesia dan Malaysia? Beberapa faktor mungkin menjadi penyebabnya.

Pertama, perbedaan kualitas pemain. Liga Super Malaysia mungkin memiliki tingkat persaingan yang berbeda dengan BRI Liga 1. Kualitas pemain yang dimiliki Sabah FC bisa jadi lebih baik dibandingkan dengan Persis Solo atau Persik Kediri saat Ong Kim Swee baru bergabung. Hal ini tentu berpengaruh pada kemampuan tim untuk meraih hasil positif di awal musim.

Kedua, waktu adaptasi. Bergabung dengan tim di tengah musim, seperti yang dialami Ong Kim Swee saat melatih Persis Solo, tentu membutuhkan waktu adaptasi yang lebih lama. Ia harus beradaptasi dengan gaya bermain tim, mengenal karakter pemain, dan merumuskan strategi yang tepat. Sementara itu, saat memulai musim dari awal bersama Sabah FC atau Persik Kediri, ia memiliki waktu yang lebih leluasa untuk mempersiapkan tim.

Ketiga, tekanan ekspektasi. Ekspektasi publik terhadap tim yang dilatih Ong Kim Swee juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi performa di awal musim. Jika ekspektasi terlalu tinggi, para pemain mungkin merasa terbebani dan tidak bisa bermain dengan lepas.

Terlepas dari faktor-faktor tersebut, yang jelas adalah Ong Kim Swee merupakan pelatih yang memiliki pengalaman dan kemampuan untuk membawa tim meraih kesuksesan. Ia telah membuktikan kemampuannya saat melatih Timnas Malaysia U-23, dengan meraih medali emas SEA Games 2011 di Jakarta. Selain itu, ia juga memiliki rekam jejak yang cukup baik saat melatih Sabah FC di Liga Super Malaysia.

Dengan dukungan penuh dari manajemen Persik Kediri dan kerja keras para pemain, bukan tidak mungkin Ong Kim Swee mampu membawa Macan Putih bersaing di papan atas BRI Liga 1 musim ini. Tentu, ia harus mampu mengatasi tradisi buruknya di awal musim dan memaksimalkan potensi yang dimiliki tim.

Persaingan di BRI Liga 1 musim ini diprediksi akan semakin ketat. Banyak tim yang melakukan persiapan matang dan mendatangkan pemain-pemain berkualitas. Oleh karena itu, setiap pertandingan akan menjadi tantangan tersendiri bagi Ong Kim Swee dan Persik Kediri.

Untuk meraih hasil yang maksimal, Ong Kim Swee harus mampu meramu strategi yang tepat, memaksimalkan potensi pemain yang ada, dan menjaga kekompakan tim. Selain itu, dukungan dari para suporter setia Persik Kediri juga akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.

Karier Ong Kim Swee di Indonesia memang penuh dengan tantangan dan anomali. Namun, dengan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya, ia memiliki potensi untuk meraih kesuksesan di Tanah Air. Mari kita nantikan bagaimana kiprah Ong Kim Swee bersama Persik Kediri di BRI Liga 1 musim ini. Apakah ia mampu mendobrak tradisi buruknya di awal musim dan membawa Macan Putih meraih prestasi yang membanggakan? Waktu yang akan menjawabnya.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :