Arti Doomscrolling dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental

  • Maskobus
  • Sep 03, 2025

Jakarta – Pernahkah Anda tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam menggulir linimasa media sosial, terpaku pada rentetan berita buruk dan kabar suram? Jika ya, kemungkinan besar Anda pernah mengalami doomscrolling. Fenomena ini, yang menjadi semakin umum sejak awal pandemi COVID-19, mengacu pada kebiasaan kompulsif untuk terus-menerus mencari dan membaca berita negatif secara daring. Meskipun mungkin tampak seperti cara untuk tetap terinformasi, doomscrolling dapat memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional.

Asal Mula Istilah Doomscrolling

Istilah "doomscrolling" sendiri muncul sekitar tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 mulai menyebar secara global. Dengan ketidakpastian dan kecemasan yang meluas, banyak orang beralih ke internet untuk mencari informasi dan memahami apa yang sedang terjadi. Namun, alih-alih memberikan rasa aman dan kontrol, aliran berita yang tak henti-hentinya tentang penyakit, kematian, dan kesulitan ekonomi justru memicu rasa takut dan keputusasaan.

Mengapa Kita Melakukan Doomscrolling?

Arti Doomscrolling dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental

Ada beberapa alasan mengapa orang cenderung melakukan doomscrolling. Salah satunya adalah kebutuhan psikologis untuk mencari informasi dan memahami ancaman yang mungkin terjadi. Dalam situasi yang tidak pasti, kita secara alami ingin tahu apa yang sedang terjadi dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kita. Doomscrolling dapat memberikan ilusi kontrol dengan membuat kita merasa lebih siap menghadapi potensi bahaya.

Selain itu, doomscrolling juga dapat dipicu oleh rasa cemas dan stres. Ketika kita merasa cemas, kita cenderung mencari informasi yang dapat mengkonfirmasi ketakutan kita. Berita negatif dapat memberikan validasi untuk perasaan kita, meskipun hal itu pada akhirnya membuat kita merasa lebih buruk.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap doomscrolling adalah sifat adiktif dari media sosial. Platform media sosial dirancang untuk membuat kita terus terlibat dan terpaku pada layar. Algoritma mereka sering memprioritaskan konten yang memicu emosi yang kuat, termasuk berita negatif dan kontroversial. Hal ini dapat menciptakan lingkaran setan di mana kita terus-menerus terpapar pada berita buruk, yang pada gilirannya membuat kita merasa lebih cemas dan stres.

Dampak Negatif Doomscrolling pada Kesehatan Mental

Dampak doomscrolling pada kesehatan mental bisa sangat signifikan. Beberapa efek negatif yang paling umum meliputi:

  • Peningkatan Kecemasan dan Stres: Paparan terus-menerus terhadap berita negatif dapat memicu respons stres kronis dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, hormon stres, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.

  • Depresi: Doomscrolling dapat memperburuk gejala depresi dan membuat kita merasa lebih putus asa dan tidak berdaya. Berita negatif dapat mengikis harapan dan membuat kita merasa bahwa tidak ada harapan untuk masa depan.

  • Insomnia: Doomscrolling sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur dan menyebabkan insomnia. Cahaya biru dari layar ponsel dapat menekan produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur. Selain itu, pikiran yang dipenuhi dengan berita negatif dapat membuat kita sulit untuk rileks dan tertidur.

  • Kelelahan Emosional: Paparan terus-menerus terhadap berita negatif dapat menyebabkan kelelahan emosional. Kita mungkin merasa kewalahan, mati rasa, dan tidak mampu merasakan empati atau kasih sayang.

  • Penurunan Fungsi Kognitif: Doomscrolling dapat mengganggu fungsi kognitif dan membuat kita sulit untuk berkonsentrasi, mengingat informasi, dan membuat keputusan. Stres kronis dapat merusak hippocampus, bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.

  • Perasaan Isolasi: Meskipun media sosial seharusnya menghubungkan kita dengan orang lain, doomscrolling justru dapat membuat kita merasa lebih terisolasi. Kita mungkin merasa bahwa tidak ada yang memahami apa yang kita rasakan dan bahwa kita sendirian dalam perjuangan kita.

  • Peningkatan Agresi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap berita negatif dapat meningkatkan agresi dan perilaku kekerasan. Hal ini terutama berlaku jika berita tersebut menggambarkan kekerasan atau ketidakadilan.

Bagaimana Cara Mengatasi Doomscrolling?

Jika Anda merasa bahwa Anda terjebak dalam siklus doomscrolling, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasinya:

  1. Sadarilah Kebiasaan Anda: Langkah pertama adalah menyadari bahwa Anda memiliki masalah dengan doomscrolling. Perhatikan berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk membaca berita negatif dan bagaimana hal itu memengaruhi perasaan Anda.

  2. Batasi Paparan Anda: Setelah Anda menyadari kebiasaan Anda, mulailah membatasi paparan Anda terhadap berita negatif. Tetapkan batasan waktu untuk membaca berita setiap hari dan hindari memeriksa berita sebelum tidur.

  3. Pilih Sumber Informasi yang Terpercaya: Tidak semua sumber berita sama. Pilih sumber informasi yang terpercaya dan hindari sumber yang cenderung menyebarkan sensasi atau informasi yang tidak akurat.

  4. Diversifikasi Konsumsi Media Anda: Jangan hanya terpaku pada berita negatif. Baca buku, tonton film, dengarkan musik, atau lakukan aktivitas lain yang membuat Anda merasa bahagia dan terhibur.

  5. Batasi Waktu Layar: Selain membatasi waktu yang Anda habiskan untuk membaca berita, batasi juga waktu layar Anda secara keseluruhan. Matikan notifikasi di ponsel Anda dan hindari menggunakan media sosial saat Anda merasa bosan atau cemas.

  6. Fokus pada Hal-Hal Positif: Alih-alih hanya fokus pada berita negatif, cobalah untuk mencari hal-hal positif dalam hidup Anda. Luangkan waktu untuk menghargai hal-hal baik yang Anda miliki dan fokus pada tujuan dan impian Anda.

  7. Lakukan Aktivitas yang Menenangkan: Ketika Anda merasa cemas atau stres, lakukan aktivitas yang menenangkan seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu Anda mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati Anda.

  8. Hubungi Orang Lain: Jangan mencoba mengatasi masalah ini sendirian. Bicaralah dengan teman, keluarga, atau terapis tentang perasaan Anda. Mendapatkan dukungan dari orang lain dapat membantu Anda merasa lebih baik dan mengatasi doomscrolling.

  9. Cari Bantuan Profesional: Jika Anda merasa bahwa doomscrolling berdampak signifikan pada kesehatan mental Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Seorang terapis dapat membantu Anda mengidentifikasi pemicu doomscrolling Anda dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

Kesimpulan

Doomscrolling adalah kebiasaan berbahaya yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Dengan menyadari kebiasaan Anda, membatasi paparan Anda terhadap berita negatif, dan melakukan aktivitas yang menenangkan, Anda dapat mengatasi doomscrolling dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Ingatlah bahwa kesehatan mental Anda adalah prioritas, dan Anda berhak untuk merasa bahagia dan damai.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :