Jelang laga pekan ke-5 Ligue 1 McDonald’s antara AS Monaco dan FC Metz di Stade Louis-II, inilah informasi lengkap mengenai tim yang saat ini menghuni dasar klasemen.
Setelah menelan kekalahan di kandang Club Brugge beberapa hari lalu, AS Monaco harus segera kembali fokus ke liga domestik. Mereka akan menjamu Metz pada pekan ke-5 Ligue 1 McDonald’s dengan ambisi meraih kemenangan. Secara historis, Monaco memiliki rekor yang baik melawan Metz, dengan 14 kemenangan dalam 15 pertemuan terakhir. Namun, sebelum kedua tim berduel di Stade Louis-II, mari kita mengenal lebih dekat tim promosi ini. Berikut adalah presentasi lengkap mengenai FC Metz.
Spesialis Promosi-Degradasi
Metz terdegradasi ke Ligue 2 pada musim 2023-2024, namun mereka tidak berlama-lama di kasta kedua sepak bola Prancis. Setelah finis di posisi ketiga klasemen akhir, Les Grenats berhasil mengalahkan Dunkerque (1-0) dan Stade de Reims (agregat 4-2) di babak play-off untuk kembali promosi ke Ligue 1. Metz dikenal sebagai tim yang kerap naik turun kasta. Sejak tahun 2002, mereka telah delapan kali promosi ke Ligue 1, sebuah rekor yang mengesankan.
[Video: Cuplikan pertandingan Reims vs Metz (1-3) di babak play-off]
Awal Musim yang Sulit
Metz, yang tampil di Ligue 1 untuk ke-65 kalinya dalam sejarah klub, mengalami awal musim yang kurang memuaskan dalam upaya mereka untuk bertahan di kasta tertinggi. Mereka kalah dalam tiga pertandingan pertama melawan Strasbourg (0-1), Lyon (3-0), dan Paris FC (3-2). Pada pekan lalu, mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 di kandang melawan Angers, bahkan gagal mencetak gol dari titik penalti yang dieksekusi oleh Habib Diallo. Setelah empat pertandingan, Metz terpuruk di dasar klasemen.
[Video: Cuplikan pertandingan Metz vs Angers (1-1)]
Stéphane Le Mignan: Arsitek Kebangkitan
Awal musim yang sulit ini juga menjadi tantangan berat bagi pelatih Stéphane Le Mignan, yang baru bergabung dengan Metz pada awal musim lalu. Ini adalah pengalaman pertamanya melatih di Ligue 1. Sebelumnya, ia lebih banyak berkarier di divisi-divisi yang lebih rendah, namun sering kali meraih hasil yang positif. Pria berusia 51 tahun ini pernah membawa Vannes promosi ke National 1 dan kemudian ke Ligue 2, serta membawa Concarneau promosi ke Ligue 2, dan yang terbaru, membawa Metz promosi ke Ligue 1.
Gaya Bermain Ofensif
Le Mignan dikenal memiliki filosofi sepak bola yang ofensif. Ia ingin timnya "menjadi aktor dalam pertandingan," seperti yang ia katakan dalam konferensi pers sebelum dimulainya musim ini. Dengan pendekatan ini, ia berhasil membawa FC Metz menjadi tim dengan serangan terbaik kedua di Ligue 2 dengan 64 gol. Namun, dengan hanya tiga gol yang dicetak sejauh musim ini, Le Mignan masih kesulitan untuk menerapkan prinsip-prinsip permainannya di Ligue 1. Formasi yang biasa ia gunakan adalah 4-2-3-1.
[Tweet mengenai "Le Mignan Ball"]
Reuni dengan Mantan Pemain
Pertandingan ke-96 antara kedua tim ini akan menjadi momen spesial bagi Fodé Ballo-Touré, mantan pemain AS Monaco. Bek kiri ini, yang pernah bermain di Monaco antara tahun 2018 dan 2021, baru saja bergabung dengan Metz pada akhir bursa transfer. Ia akan kembali ke Stade Louis-II untuk pertama kalinya sejak pindah ke AC Milan. Ballo-Touré dan Lamine Camara (yang kini bermain di Monaco) adalah dua dari 32 pemain yang pernah bermain untuk kedua klub.
[Foto Fodé Ballo-Touré saat berseragam AS Monaco]
Pemain yang Patut Diwaspadai
Jonathan Fischer
Setelah berkarier di Skandinavia, baik di Denmark maupun Norwegia, penjaga gawang asal Denmark ini bergabung dengan FC Metz pada musim panas ini. Meskipun belum mencatatkan clean sheet, mantan pemain internasional U19 ini menjadi penjaga gawang dengan penyelamatan terbanyak ketiga di Ligue 1 musim ini (16 penyelamatan). Menurut Opta, ia juga telah mencegah timnya kebobolan 1,4 gol tambahan.
[Tweet mengenai Jonathan Fischer]
Gauthier Hein
Gelandang serang ini merupakan pemain jebolan akademi FC Metz. Ia kembali ke klub masa kecilnya pada musim lalu, setelah menjadi salah satu pemain kunci yang membawa Auxerre promosi ke Ligue 1. Ia mengulangi prestasinya bersama Metz, mencetak 13 gol, termasuk satu gol spektakuler dari jarak 40 meter di pertandingan play-off melawan Reims. Dengan dua assist dalam dua pertandingan terakhir, ia akan menjadi ancaman utama bagi pertahanan Monaco.
[Tweet mengenai gol Gauthier Hein yang memastikan promosi FC Metz ke Ligue 1]
Georgiy Tsitaishvili
Bersama Giorgi Abuashvili, ia adalah salah satu dari dua pemain asal Georgia yang direkrut oleh Metz pada musim panas ini. Ia dipinjam dari Dynamo Kiev. Sebelumnya, ia bermain untuk Granada di divisi 2 Spanyol, di mana ia tampil impresif dengan 11 kontribusi gol (7 gol, 4 assist). Meskipun belum mencetak gol untuk Metz, pemain sayap kanan ini telah memberikan satu assist untuk Boubacar Traoré saat melawan Paris FC. Ia juga merupakan pemain internasional Georgia dengan 26 caps.
[Tweet mengenai Georgiy Tsitaishvili]
Dengan kombinasi pemain berpengalaman dan pemain muda bertalenta, FC Metz bertekad untuk memperbaiki performa mereka dan meraih hasil positif di Ligue 1. Pertandingan melawan AS Monaco akan menjadi ujian berat bagi mereka, namun mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih poin dan menjauh dari zona degradasi. Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung menarik dan penuh dengan aksi jual beli serangan. AS Monaco harus mewaspadai potensi kejutan dari tim promosi ini jika mereka ingin meraih kemenangan dan terus bersaing di papan atas klasemen. Kekuatan mental dan kemampuan beradaptasi akan menjadi kunci bagi kedua tim untuk meraih hasil yang diinginkan.