AwanPintar Sebut Ada Ratusan Serangan CVE di Awal 2025

  • Maskobus
  • Sep 02, 2025

AwanPintar.id, platform intelijen ancaman siber nasional, baru-baru ini merilis laporan komprehensif yang mengungkap dinamika keamanan siber di Indonesia selama paruh pertama tahun 2025. Laporan tersebut menyoroti peningkatan signifikan dalam eksploitasi celah keamanan digital (Common Vulnerabilities & Exposures atau CVE) dan kebangkitan kembali botnet Mirai, yang mengancam perangkat Internet of Things (IoT). Secara keseluruhan, tercatat 133 juta serangan siber yang menargetkan jaringan digital di Indonesia selama periode tersebut. Temuan ini menjadi peringatan keras bagi individu, organisasi, dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat pertahanan siber.

Gelombang Eksploitasi CVE yang Meningkat

CVE, atau celah keamanan, merupakan titik lemah dalam sistem perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat dieksploitasi oleh penjahat siber untuk menyusup ke sistem, menyebarkan malware, mencuri data, atau melakukan sabotase digital. Laporan AwanPintar.id menunjukkan bahwa eksploitasi CVE semakin marak di Indonesia, tidak hanya pada celah keamanan yang baru ditemukan, tetapi juga pada celah lama yang belum diperbaiki.

Situasi ini menggarisbawahi pentingnya pemantauan dan pembaruan keamanan yang proaktif. Organisasi dan individu harus secara rutin memindai sistem mereka untuk mencari kerentanan dan menerapkan patch keamanan terbaru untuk menutup celah yang ada. Kelalaian dalam melakukan pembaruan keamanan dapat membuka pintu bagi penjahat siber untuk mengeksploitasi kerentanan yang diketahui dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Kebangkitan Botnet Mirai yang Mengkhawatirkan

Botnet Mirai, yang pertama kali muncul pada tahun 2016, kembali hadir dengan versi yang lebih canggih dan berbahaya. Mirai menargetkan perangkat IoT yang rentan, seperti kamera IP, DVR, dan router, untuk membentuk jaringan botnet raksasa. Jaringan ini kemudian digunakan untuk meluncurkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) yang masif, yang dapat melumpuhkan situs web, layanan online, dan infrastruktur penting.

AwanPintar Sebut Ada Ratusan Serangan CVE di Awal 2025

Peningkatan tajam dalam penggunaan perangkat pintar di rumah dan bisnis telah menciptakan lahan subur bagi botnet Mirai untuk berkembang di Indonesia. Keamanan perangkat IoT yang seringkali minim menjadi celah empuk bagi botnet ini untuk dieksploitasi. Pengguna seringkali lalai mengganti kata sandi default atau menerapkan langkah-langkah keamanan dasar lainnya, sehingga membuat perangkat mereka rentan terhadap infeksi Mirai.

133 Juta Serangan Siber dalam Enam Bulan

Selama paruh pertama tahun 2025, AwanPintar.id mencatat 133 juta serangan siber yang menargetkan jaringan digital di Indonesia. Angka ini setara dengan rata-rata 9 serangan per detik. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 94,66% dibandingkan tahun sebelumnya, laporan tersebut mencatat peningkatan eskalasi dalam jenis serangan tertentu, terutama manipulasi protokol jaringan.

Peningkatan manipulasi protokol jaringan menunjukkan bahwa penjahat siber semakin kreatif dalam mencari cara untuk menyusup ke sistem dan mencuri data. Mereka menggunakan teknik yang lebih canggih untuk menghindari deteksi dan menembus pertahanan keamanan. Hal ini menuntut organisasi dan individu untuk terus meningkatkan kemampuan deteksi dan respons mereka terhadap ancaman siber.

Indonesia Sebagai Sumber Serangan Siber

Salah satu temuan yang mengejutkan dari laporan AwanPintar.id adalah bahwa Indonesia sendiri merupakan sumber kedua terbesar serangan siber yang menargetkan negaranya sendiri, dengan kontribusi sebesar 9,19%. Dari sisi wilayah, Kerinci berada di puncak daftar sumber serangan domestik, diikuti oleh Jakarta, Klaten, Bandung, dan Semarang.

Data ini menunjukkan bahwa ancaman siber tidak hanya berasal dari luar negeri, tetapi juga dari dalam negeri. Hal ini juga menunjukkan bahwa ancaman siber tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, kesiapan keamanan siber harus ditingkatkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Tren Positif: Penurunan Spam dan Malware

Laporan AwanPintar.id juga mencatat tren positif di akhir semester pertama 2025, yaitu penurunan spam dan malware. Penurunan ini diduga disebabkan oleh kampanye pengendalian spam dan malware yang gencar, serta penyesuaian strategi penyerang ke celah keamanan yang lebih baru.

Namun, penurunan ini tidak boleh membuat kita terlena. Ancaman siber terus berkembang dan penyerang terus mencari cara baru untuk menembus pertahanan keamanan. Kita harus tetap waspada dan terus meningkatkan kemampuan kita untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber.

Perlindungan Berlapis dan Kolaborasi Lintas Sektor

Dalam menghadapi ancaman siber yang terus berubah, laporan AwanPintar.id menekankan pentingnya perlindungan berlapis dan kolaborasi lintas sektor. Perlindungan berlapis berarti menerapkan berbagai lapisan keamanan untuk melindungi sistem dan data. Lapisan-lapisan ini dapat mencakup firewall, sistem deteksi intrusi, perangkat lunak antivirus, dan kontrol akses.

Kolaborasi lintas sektor berarti berbagi informasi dan sumber daya antara organisasi, pemerintah, dan lembaga penegak hukum untuk memerangi kejahatan siber. Kolaborasi ini dapat membantu kita untuk mengidentifikasi dan merespons ancaman siber dengan lebih efektif.

Kesimpulan

Laporan AwanPintar.id tentang dinamika keamanan siber di Indonesia selama paruh pertama tahun 2025 memberikan wawasan yang berharga tentang lanskap ancaman siber yang dihadapi oleh negara kita. Peningkatan eksploitasi CVE, kebangkitan botnet Mirai, dan tingginya jumlah serangan siber menunjukkan bahwa ancaman siber merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan serius.

Kita semua memiliki peran untuk dimainkan dalam melindungi diri kita sendiri, organisasi kita, dan negara kita dari ancaman siber. Kita perlu meningkatkan kesadaran kita tentang ancaman siber, menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, dan berkolaborasi dengan orang lain untuk memerangi kejahatan siber. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan siber yang lebih aman dan terjamin untuk semua.

Laporan ini menjadi pengingat yang jelas bahwa keamanan siber bukan lagi sekadar masalah teknis, tetapi juga masalah bisnis, sosial, dan politik. Kita perlu mengambil tindakan sekarang untuk melindungi diri kita sendiri dari ancaman siber dan memastikan bahwa kita dapat memanfaatkan manfaat dunia digital tanpa terpapar risiko yang tidak semestinya.

AwanPintar.id terus berkomitmen untuk menyediakan intelijen ancaman siber yang akurat dan tepat waktu untuk membantu organisasi dan individu di Indonesia dalam melindungi diri mereka sendiri dari ancaman siber. Kami berharap laporan ini dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi semua orang yang peduli dengan keamanan siber.

Selain temuan yang telah disebutkan, laporan AwanPintar.id juga menyoroti beberapa tren dan tantangan lain yang terkait dengan keamanan siber di Indonesia, termasuk:

  • Kurangnya tenaga ahli keamanan siber: Indonesia menghadapi kekurangan tenaga ahli keamanan siber yang terampil. Hal ini mempersulit organisasi untuk menemukan dan mempekerjakan orang-orang yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melindungi sistem dan data mereka dari ancaman siber.
  • Kurangnya kesadaran keamanan siber: Banyak orang di Indonesia tidak menyadari risiko yang terkait dengan penggunaan internet dan perangkat digital. Hal ini membuat mereka rentan terhadap serangan siber seperti phishing dan malware.
  • Kurangnya investasi dalam keamanan siber: Banyak organisasi di Indonesia tidak berinvestasi cukup banyak dalam keamanan siber. Hal ini membuat mereka rentan terhadap serangan siber dan dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, Indonesia perlu mengambil tindakan berikut:

  • Meningkatkan pendidikan dan pelatihan keamanan siber: Pemerintah dan industri perlu berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan keamanan siber untuk meningkatkan jumlah tenaga ahli keamanan siber yang terampil.
  • Meningkatkan kesadaran keamanan siber: Pemerintah dan organisasi perlu meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan masyarakat umum. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye pendidikan, pelatihan, dan sumber daya online.
  • Mendorong investasi dalam keamanan siber: Pemerintah perlu memberikan insentif kepada organisasi untuk berinvestasi dalam keamanan siber. Hal ini dapat dilakukan melalui keringanan pajak, hibah, dan program pinjaman.

Dengan mengambil tindakan-tindakan ini, Indonesia dapat meningkatkan keamanan sibernya dan melindungi diri dari ancaman siber.

Rekomendasi untuk Meningkatkan Keamanan Siber

Berdasarkan temuan laporan AwanPintar.id, berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia:

  • Bagi individu:
    • Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online.
    • Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia.
    • Berhati-hatilah terhadap email dan tautan yang mencurigakan.
    • Perbarui perangkat lunak dan sistem operasi secara teratur.
    • Gunakan perangkat lunak antivirus dan firewall.
    • Lindungi perangkat IoT Anda dengan mengubah kata sandi default dan menerapkan langkah-langkah keamanan lainnya.
  • Bagi organisasi:
    • Lakukan penilaian risiko keamanan siber secara teratur.
    • Kembangkan dan implementasikan kebijakan dan prosedur keamanan siber.
    • Latih karyawan tentang keamanan siber.
    • Investasikan dalam teknologi keamanan siber.
    • Pantau jaringan dan sistem untuk aktivitas yang mencurigakan.
    • Respons dengan cepat terhadap insiden keamanan siber.
    • Berkolaborasi dengan organisasi lain untuk berbagi informasi ancaman.
  • Bagi pemerintah:
    • Kembangkan dan implementasikan strategi keamanan siber nasional.
    • Tingkatkan pendidikan dan pelatihan keamanan siber.
    • Tegakkan hukum keamanan siber.
    • Berkolaborasi dengan negara lain untuk memerangi kejahatan siber.

Dengan mengikuti rekomendasi ini, kita dapat meningkatkan keamanan siber di Indonesia dan melindungi diri kita sendiri dari ancaman siber.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :