Tottenham Hotspur dilaporkan tengah berupaya membajak target transfer utama Chelsea, Xavi Simons, dari RB Leipzig. Langkah ini diambil setelah Tottenham mengalami kegagalan dalam upaya merekrut Morgan Gibbs-White dan Eberechi Eze, serta kehilangan gelandang serang andalan mereka, James Maddison, akibat cedera ligamen lutut yang membuatnya absen hingga akhir musim. Kabar ini tentu menjadi pukulan telak bagi Chelsea, yang telah lama mengincar pemain asal Belanda tersebut.
Chelsea, yang telah melakukan pembicaraan dengan RB Leipzig mengenai transfer Simons sejak pertengahan Juli, kini menghadapi persaingan ketat dari rival sekota mereka. The Blues dilaporkan masih mempertimbangkan pilihan antara Simons dan Alejandro Garnacho dari Manchester United, yang membuat proses negosiasi berjalan lambat. Selain itu, Chelsea juga perlu menjual beberapa pemain depannya, seperti Nicolas Jackson dan Christopher Nkunku, untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub.
Tottenham, di sisi lain, tampaknya lebih serius dalam mengejar Simons. Klub London Utara itu dikabarkan siap memenuhi permintaan RB Leipzig untuk Simons senilai 70 juta euro (sekitar Rp 1,33 triliun) plus bonus. Tottenham juga harus meyakinkan Simons untuk memilih bergabung dengan mereka daripada Chelsea. Jika berhasil, Simons akan menjalani tes medis pekan ini sebelum diresmikan sebagai pemain Tottenham.
Menurut laporan dari The Athletic, RB Leipzig telah mengizinkan Simons untuk terbang ke London guna mengurus transfernya. Hal ini menunjukkan bahwa Leipzig terbuka untuk melepas Simons, tetapi hanya jika tawaran yang diajukan sesuai dengan nilai yang mereka tetapkan. Leipzig juga telah menyiapkan rencana cadangan jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, yaitu dengan memulangkan Simons dan mempersiapkannya untuk laga kontra Heidenheim akhir pekan ini.
Perebutan Xavi Simons antara Chelsea dan Tottenham menjadi salah satu saga transfer yang paling menarik untuk diikuti pada bursa transfer musim panas ini. Kedua klub sama-sama membutuhkan pemain dengan kualitas Simons untuk memperkuat lini serang mereka. Simons sendiri merupakan pemain muda berbakat yang memiliki kemampuan dribbling, passing, dan visi bermain yang sangat baik. Ia juga mampu bermain di beberapa posisi berbeda di lini serang, yang membuatnya menjadi aset berharga bagi tim manapun.
Chelsea, yang baru saja menunjuk Mauricio Pochettino sebagai manajer baru, membutuhkan pemain seperti Simons untuk membantu membangun kembali tim dan bersaing di papan atas Liga Inggris. Pochettino dikenal sebagai pelatih yang mampu memaksimalkan potensi pemain muda, dan Simons diyakini akan berkembang pesat di bawah asuhannya. Namun, Chelsea harus bergerak cepat untuk mengamankan tanda tangan Simons, karena Tottenham siap memberikan penawaran yang lebih menggiurkan.
Tottenham, di sisi lain, juga sangat membutuhkan pemain seperti Simons untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh James Maddison. Maddison, yang baru bergabung dengan Tottenham pada musim panas ini, langsung menjadi pemain kunci di lini tengah tim. Namun, cedera ligamen lutut yang dialaminya membuatnya harus absen hingga akhir musim, yang menjadi pukulan telak bagi Tottenham. Simons diyakini mampu menggantikan peran Maddison dan memberikan kreativitas dan gol bagi lini serang Tottenham.
Selain itu, Tottenham juga ingin menunjukkan kepada para penggemar bahwa mereka serius dalam membangun tim yang kompetitif. Setelah gagal lolos ke kompetisi Eropa musim lalu, Tottenham bertekad untuk kembali ke papan atas Liga Inggris dan bersaing dengan klub-klub besar lainnya. Mendatangkan pemain seperti Simons akan menjadi pernyataan yang jelas bahwa Tottenham memiliki ambisi besar dan siap untuk berinvestasi dalam tim.
Namun, Tottenham harus berhati-hati dalam mengejar Simons. Mereka harus memastikan bahwa mereka tidak melanggar aturan Financial Fair Play (FFP), yang dapat mengakibatkan sanksi dari UEFA. Tottenham juga harus mempertimbangkan dampak transfer Simons terhadap skuad yang ada. Jika Simons bergabung, maka beberapa pemain lain mungkin akan kehilangan tempat di tim utama, yang dapat menyebabkan ketegangan di ruang ganti.
Sementara itu, RB Leipzig berada dalam posisi yang menguntungkan dalam saga transfer Xavi Simons. Mereka memiliki pemain yang sangat diminati oleh banyak klub besar Eropa, dan mereka dapat meminta harga yang tinggi untuknya. Leipzig juga tidak terburu-buru untuk menjual Simons, karena mereka tahu bahwa ia adalah pemain penting bagi tim. Namun, Leipzig juga tidak ingin menahan Simons jika ia ingin pergi, karena hal itu dapat mempengaruhi moral tim.
Keputusan akhir mengenai masa depan Xavi Simons berada di tangannya sendiri. Ia harus mempertimbangkan dengan cermat semua pilihan yang ada dan memilih klub yang paling cocok untuknya. Simons harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti gaya bermain tim, kesempatan bermain, dan potensi untuk berkembang. Ia juga harus mempertimbangkan faktor-faktor pribadi, seperti lingkungan tempat tinggal dan dukungan dari keluarga dan teman-teman.
Saga transfer Xavi Simons diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir bursa transfer musim panas ini. Kedua klub, Chelsea dan Tottenham, akan terus berupaya untuk meyakinkan Simons agar bergabung dengan mereka. RB Leipzig juga akan terus memantau situasi dan memastikan bahwa mereka mendapatkan harga yang sesuai untuk Simons. Pada akhirnya, hanya waktu yang akan menjawab ke mana Xavi Simons akan berlabuh.
Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa Xavi Simons adalah pemain muda berbakat yang memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Ia memiliki semua yang dibutuhkan untuk sukses, yaitu bakat, kerja keras, dan mentalitas yang kuat. Simons hanya perlu berada di tim yang tepat dan mendapatkan kesempatan untuk bermain secara reguler. Jika ia dapat melakukan itu, maka ia akan menjadi pemain yang sangat berbahaya bagi tim lawan.
Bagi Chelsea dan Tottenham, mendatangkan Xavi Simons akan menjadi investasi yang sangat berharga. Ia dapat memberikan kreativitas, gol, dan energi bagi lini serang tim. Simons juga dapat membantu meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan dan membuat mereka lebih kompetitif di Liga Inggris dan kompetisi Eropa. Oleh karena itu, kedua klub akan melakukan segala cara untuk mengamankan tanda tangan Simons.
Namun, hanya satu klub yang dapat memenangkan perlombaan untuk mendapatkan Xavi Simons. Klub tersebut harus memiliki visi yang jelas, tawaran yang menarik, dan kemampuan untuk meyakinkan Simons bahwa mereka adalah pilihan yang tepat untuknya. Klub tersebut juga harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan Simons ke dalam tim dan membantunya untuk mencapai potensi penuhnya.
Pada akhirnya, saga transfer Xavi Simons akan menjadi salah satu kisah yang paling menarik untuk diikuti pada bursa transfer musim panas ini. Ini adalah kisah tentang dua klub besar yang bersaing untuk mendapatkan pemain muda berbakat, tentang seorang pemain yang harus membuat keputusan penting tentang masa depannya, dan tentang sebuah klub yang berharap untuk mendapatkan keuntungan besar dari penjualan pemainnya. Kisah ini akan terus berlanjut hingga akhir bursa transfer, dan hanya waktu yang akan menjawab siapa yang akan menjadi pemenangnya.