Para penjahat siber kini menemukan cara baru untuk melancarkan aksinya, memanfaatkan celah keamanan pada fitur Ringkasan AI (AI Overview) yang disediakan oleh Google. Fitur yang seharusnya membantu pengguna internet dalam mencari informasi dengan cepat dan akurat, justru dieksploitasi untuk menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan, yang pada akhirnya menjerat korban dalam praktik penipuan.
Modus operandi yang digunakan terbilang cerdik dan memanfaatkan cara kerja AI yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber di internet. Para scammer secara sistematis menyebarkan informasi palsu di berbagai platform online, seperti forum diskusi, situs tanya jawab, dan bahkan media sosial. Informasi palsu ini kemudian diindeks oleh Google dan dimasukkan ke dalam Ringkasan AI, sehingga ketika pengguna mencari informasi tertentu, mereka justru mendapatkan informasi yang telah dimanipulasi oleh para penipu.
Salah satu contoh yang sering terjadi adalah penipuan yang mengatasnamakan layanan pelanggan (customer service) dari perusahaan-perusahaan besar, seperti bank, maskapai penerbangan, atau platform e-commerce. Para penipu membuat nomor telepon palsu yang diklaim sebagai nomor resmi layanan pelanggan perusahaan tersebut. Mereka kemudian menyebarkan nomor palsu ini di berbagai platform online, dengan harapan nomor tersebut akan diindeks oleh Google dan ditampilkan dalam Ringkasan AI ketika pengguna mencari informasi kontak layanan pelanggan.
Ketika korban menghubungi nomor palsu tersebut, mereka akan terhubung dengan para penipu yang berpura-pura sebagai petugas layanan pelanggan. Para penipu ini kemudian akan mencoba untuk mendapatkan informasi pribadi korban, seperti nomor rekening bank, kata sandi, atau informasi kartu kredit. Informasi ini kemudian digunakan untuk melakukan penipuan, seperti pencurian identitas, pembobolan rekening bank, atau transaksi ilegal lainnya.
Pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, menjelaskan bahwa modus penipuan ini memanfaatkan kelemahan dalam cara kerja Ringkasan AI Google. Menurutnya, AI bergantung pada data yang dikumpulkannya dari berbagai sumber di internet. Jika sumber data tersebut tercemar oleh informasi palsu, maka AI juga akan menghasilkan informasi yang salah dan menyesatkan.
"Kelemahan dari Ringkasan AI adalah, secanggih apapun ia, kalau data training dan data sumbernya sesat, maka AI-nya akan sesat. Search engine yang merujuk ke sumber data yang sesat, maka hasilnya juga sesat," ujar Alfons.
Alfons menambahkan bahwa para penipu secara terencana menyebarkan informasi palsu di forum-forum online dan platform tanya jawab, seperti Quora. Mereka membuat banyak akun palsu dan berpura-pura sebagai pengguna yang menanyakan informasi tertentu, seperti nomor kontak layanan pelanggan. Kemudian, akun palsu lainnya akan menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan nomor kontak palsu yang telah disiapkan.
"Supaya kelihatan natural, para scammer membuat multiple akun di forum-forum, Quora dan sejenisnya lalu berpura-pura menanyakan nomor kontak. Akun palsu lainnya menjawab dan memberikan nomor kontak palsu," jelas Alfons.
Dengan cara ini, para penipu berhasil memanipulasi informasi yang diindeks oleh Google dan ditampilkan dalam Ringkasan AI. Ketika pengguna mencari informasi kontak layanan pelanggan, mereka akan mendapatkan nomor palsu yang telah disiapkan oleh para penipu.
Alfons menekankan pentingnya kewaspadaan bagi para pengguna internet dalam menghadapi modus penipuan ini. Ia memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk menghindari menjadi korban penipuan:
-
Waspada dan skeptis: Selalu waspada dan skeptis ketika mencari informasi di Google Search, terutama informasi yang berkaitan dengan layanan pelanggan bank, maskapai penerbangan, BPJS, pajak, atau platform e-commerce. Ingatlah bahwa hasil Ringkasan AI bisa salah dan menyesatkan.
-
Verifikasi nomor kontak: Pastikan nomor kontak yang Anda temukan di Google Search adalah nomor resmi perusahaan yang bersangkutan. Jangan mudah percaya dengan nomor yang tidak dikenal atau mencurigakan. Anda dapat memverifikasi nomor kontak tersebut melalui situs web resmi perusahaan atau menghubungi layanan pelanggan melalui saluran resmi lainnya.
-
Crosscheck informasi: Jangan pernah percaya mentah-mentah pada hasil pencarian Google atau Ringkasan AI. Selalu crosscheck informasi yang Anda dapatkan dari sumber lain yang terpercaya. Anda dapat mencari informasi yang sama di situs web resmi perusahaan, menghubungi layanan pelanggan melalui saluran resmi, atau bertanya kepada teman atau keluarga yang memiliki pengalaman serupa.
-
Lindungi informasi pribadi: Jangan pernah memberikan informasi pribadi Anda kepada siapa pun yang Anda temui di internet, terutama jika Anda tidak yakin dengan identitas orang tersebut. Informasi pribadi seperti nomor rekening bank, kata sandi, atau informasi kartu kredit dapat digunakan untuk melakukan penipuan.
-
Laporkan penipuan: Jika Anda menjadi korban penipuan online, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Anda juga dapat melaporkan penipuan tersebut kepada perusahaan yang namanya dicatut oleh para penipu.
Selain langkah-langkah pencegahan di atas, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang modus penipuan ini. Semakin banyak orang yang mengetahui tentang modus penipuan ini, semakin sulit bagi para penipu untuk menjerat korban.
Google sebagai penyedia layanan Ringkasan AI juga memiliki tanggung jawab untuk mengatasi masalah ini. Google perlu meningkatkan sistem deteksi dan pencegahan informasi palsu yang masuk ke dalam Ringkasan AI. Google juga perlu memberikan edukasi kepada pengguna tentang cara menggunakan Ringkasan AI dengan aman dan bertanggung jawab.
Penting untuk diingat bahwa teknologi AI memiliki potensi besar untuk membantu manusia dalam berbagai bidang. Namun, teknologi ini juga dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kita semua perlu meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan tentang teknologi AI, sehingga kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk kebaikan dan menghindari menjadi korban penipuan.
Dengan kewaspadaan dan kerjasama dari semua pihak, kita dapat memerangi modus penipuan baru yang memanfaatkan Ringkasan AI Google ini. Mari kita jadikan internet sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Para pengguna internet harus lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan informasi yang mereka temukan di internet. Selalu lakukan verifikasi dan crosscheck informasi dari berbagai sumber sebelum mempercayainya. Dengan kewaspadaan dan pengetahuan yang cukup, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari berbagai macam penipuan online.
Ancaman penipuan online akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang keamanan siber. Dengan demikian, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari berbagai macam ancaman siber.
Pemerintah dan lembaga terkait juga perlu berperan aktif dalam memerangi penipuan online. Pemerintah dapat membuat regulasi yang lebih ketat tentang keamanan siber dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghindari penipuan online. Lembaga terkait juga dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengembangkan teknologi dan sistem yang lebih canggih untuk mendeteksi dan mencegah penipuan online.
Dengan kerjasama dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan terpercaya bagi semua orang. Mari kita jadikan internet sebagai tempat yang positif dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara.