Bansos Didigitalisasi, Menkomdigi Pastikan Tak Salah Sasaran Lagi

  • Maskobus
  • Aug 27, 2025

Pemerintah Indonesia berencana melakukan transformasi besar-besaran dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan memanfaatkan teknologi digital. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan meminimalisir potensi penyimpangan. Digitalisasi bansos ini akan diuji coba mulai September 2025, di bawah koordinasi Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintahan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Komite ini memiliki dua wakil, yakni Menkomdigi Meutya Hafid dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini. Meutya Hafid menjelaskan bahwa komite ini dibentuk untuk memperkuat koordinasi antar kementerian dalam menyiapkan infrastruktur, aplikasi, dan tata kelola layanan publik berbasis digital. Pembentukan komite ini juga melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Keuangan, Bappenas, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Pusat Statistik (BPS), dan kementerian lainnya. Keterlibatan lintas sektor ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan transformasi digital secara komprehensif dan terintegrasi.

"Fokus kami adalah digitalisasi. Ibu Menpan RB fokus pada tata kelola layanan digital. Persiapan infrastruktur, aplikasi, dan sebagainya membutuhkan kerja kolaboratif. Karena itu, anggotanya melibatkan banyak pihak," ujar Meutya saat ditemui di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penjelasan ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antar lembaga dalam mewujudkan digitalisasi bansos yang efektif dan efisien.

Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera mewujudkan pemerintahan digital. Tujuan utamanya adalah menciptakan pelayanan publik yang lebih efisien, transparan, hemat biaya, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan memindahkan layanan non-digital ke platform digital, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik secara signifikan.

"Pada dasarnya, ini untuk melaksanakan arahan Presiden agar ada efisiensi, transparansi, dan penghematan dengan memindahkan layanan-layanan yang tadinya non-digital menjadi digital," tegas Meutya. Digitalisasi layanan publik ini diharapkan dapat memangkas birokrasi, mengurangi potensi korupsi, dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah.

Bansos Didigitalisasi, Menkomdigi Pastikan Tak Salah Sasaran Lagi

Program perlindungan sosial (perlinsos) dipilih sebagai pilot project digitalisasi layanan. Keputusan ini didasarkan pada fakta bahwa selama ini data penerima bantuan sosial seringkali tidak akurat dan bahkan salah sasaran. Dengan digitalisasi, pemerintah berharap dapat memperbaiki data penerima bantuan, memastikan bantuan tepat sasaran, dan mengurangi potensi kebocoran anggaran.

"Pilot atau use case pertama ada perlinsos. Kita pahami bahwa banyak data sosial yang kurang tepat atau salah sasaran. Dengan digitalisasi, diharapkan datanya lebih baik dan mereka yang memang berhaklah yang mendapatkan bantuan sosial," jelas Meutya. Digitalisasi bansos ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pemerintah menyadari bahwa data merupakan kunci utama dalam penyaluran bansos yang tepat sasaran. Oleh karena itu, digitalisasi bansos akan fokus pada pembenahan data penerima bantuan. Data yang akurat dan terverifikasi akan menjadi dasar untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima bantuan. Selain itu, digitalisasi juga akan memudahkan proses monitoring dan evaluasi penyaluran bansos.

Dengan adanya digitalisasi bansos, pemerintah berharap bantuan dapat tersalurkan lebih tepat, mengurangi potensi kebocoran, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap program perlindungan sosial. Kepercayaan publik merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan program perlindungan sosial. Jika masyarakat percaya bahwa bantuan disalurkan secara adil dan transparan, maka mereka akan lebih mendukung program tersebut.

Digitalisasi bansos ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan transformasi digital di berbagai sektor. Transformasi digital merupakan keniscayaan di era globalisasi ini. Negara-negara yang berhasil melakukan transformasi digital akan memiliki daya saing yang lebih tinggi dan mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk sektor perlindungan sosial. Digitalisasi bansos merupakan salah satu langkah penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Dengan digitalisasi bansos, pemerintah berharap dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi program perlindungan sosial, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain fokus pada perbaikan data penerima bantuan, digitalisasi bansos juga akan mencakup pengembangan platform digital yang memudahkan proses pendaftaran, verifikasi, dan penyaluran bantuan. Platform digital ini akan dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan oleh masyarakat, termasuk mereka yang tidak memiliki keterampilan digital yang tinggi.

Pemerintah juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan, operator telekomunikasi, dan perusahaan teknologi, untuk mengembangkan infrastruktur digital yang mendukung penyaluran bansos. Infrastruktur digital yang memadai merupakan syarat mutlak untuk keberhasilan digitalisasi bansos.

Digitalisasi bansos ini bukan hanya sekadar memindahkan proses manual ke platform digital. Lebih dari itu, digitalisasi bansos merupakan upaya untuk mengubah paradigma penyaluran bantuan sosial. Dengan digitalisasi, penyaluran bansos akan menjadi lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Masyarakat akan memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi mengenai program perlindungan sosial. Mereka juga dapat memberikan masukan dan umpan balik kepada pemerintah mengenai program tersebut. Dengan demikian, program perlindungan sosial akan menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Digitalisasi bansos juga akan membuka peluang untuk inovasi dalam penyaluran bantuan sosial. Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan model penyaluran bantuan yang lebih efektif dan efisien. Misalnya, pemerintah dapat menggunakan teknologi untuk memantau penggunaan bantuan oleh penerima bantuan.

Dengan memantau penggunaan bantuan, pemerintah dapat memastikan bahwa bantuan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar penerima bantuan. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan pendampingan dan pelatihan kepada penerima bantuan agar mereka dapat memanfaatkan bantuan secara optimal.

Digitalisasi bansos merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Dengan digitalisasi, program perlindungan sosial akan menjadi lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan program perlindungan sosial agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pemerintah juga menyadari bahwa digitalisasi bansos memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa semua masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil dan tidak memiliki akses internet, dapat mengakses program perlindungan sosial.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil untuk menyediakan akses internet dan pelatihan digital bagi masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah juga akan mengembangkan model penyaluran bantuan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah terpencil.

Digitalisasi bansos merupakan upaya besar dan kompleks yang membutuhkan dukungan dari semua pihak. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat, termasuk lembaga keuangan, operator telekomunikasi, perusahaan teknologi, organisasi masyarakat sipil, dan media massa, untuk bersama-sama mendukung digitalisasi bansos.

Dengan dukungan dari semua pihak, digitalisasi bansos akan berhasil dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia. Digitalisasi bansos merupakan langkah penting dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :