Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, kembali mencatatkan tinta emas dalam sejarahnya. Untuk kedua kalinya, seorang putri daerah terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional, sebuah kehormatan yang membawa nama Dharmasraya berkibar di Istana Negara. Keistimewaan kali ini terasa lebih mendalam karena terjadi di era kepemimpinan Bupati Annisa Suci Ramadhani, putri dari H. Marlon Martua Situmeang Dt. Rangkayo Mulai, bupati pertama Dharmasraya. Dengan demikian, jejak kepemimpinan ayah dan anak ini diwarnai oleh prestasi gemilang seorang putri Dharmasraya yang berhasil mengukir nama daerah di kancah nasional melalui Paskibraka.
Sebelumnya, pada tahun 2009, di masa kepemimpinan H. Marlon Martua Situmeang, Monalisa, seorang putri Dharmasraya lainnya, telah berhasil menembus seleksi ketat dan menjadi bagian dari Paskibraka. Kini, di tahun 2025, giliran Lulu Athul Faudah, siswi kelas XI SMAN 1 Sitiung, yang mengulang kesuksesan tersebut. Lulu terpilih sebagai anggota Paskibraka dan dipercaya untuk bertugas di pasukan delapan, pasukan inti yang bertanggung jawab langsung dalam pengibaran bendera Merah Putih di Istana Negara pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Prestasi Lulu ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, keluarga, dan sekolahnya, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Dharmasraya. Keberhasilannya membuktikan bahwa potensi generasi muda Dharmasraya sangat besar dan mampu bersaing di tingkat nasional. Lebih dari itu, momen ini menjadi simbol kesinambungan kepemimpinan dan komitmen untuk memajukan Dharmasraya, di mana bapak dan anak sama-sama berkontribusi dalam mengantarkan putra-putri daerah meraih prestasi tertinggi.
"Alhamdulillah, saya bisa lolos menjadi anggota Paskibraka di Istana. Hal ini tidak pernah terbayangkan," ungkap Lulu Athul Faudah dengan nada haru dan bahagia saat dihubungi oleh Harianhaluan.id pada Minggu, 24 Agustus 2025. Ungkapan Lulu ini mencerminkan betapa besar impian dan harapan yang akhirnya terwujud melalui kerja keras dan dedikasinya.
Lulu, putri ketiga dari tiga bersaudara pasangan M. Nasir dan Erdani Deptesta, mengakui bahwa keberhasilannya tidak lepas dari dukungan dan doa dari orang tua serta motivasi yang diberikan oleh guru-guru dan teman-temannya di sekolah. "Selain tidak membayangkan, usaha dan doa orang tua selalu membersamai saya," tuturnya.
Perjalanan Lulu menuju Paskibraka bukanlah tanpa tantangan. Ia bahkan mengungkapkan bahwa hobinya bukanlah baris-berbaris (PBB), melainkan menari. Sebuah perbedaan yang cukup signifikan, namun tidak menghalangi tekadnya untuk memberikan yang terbaik. "Tapi semua itu kita syukuri dan inilah yang terbaik menurut Allah," ujar Lulu dengan penuh syukur.
Kisah Lulu Athul Faudah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Dharmasraya untuk terus bermimpi dan berjuang meraih cita-cita. Keberhasilannya membuktikan bahwa dengan kerja keras, doa, dan dukungan dari orang-orang terdekat, tidak ada yang mustahil untuk dicapai.
Keberhasilan Lulu menjadi anggota Paskibraka tahun 2025 memiliki makna yang lebih dalam, khususnya jika dikaitkan dengan kepemimpinan Annisa Suci Ramadhani sebagai Bupati Dharmasraya. Annisa, sebagai putri dari H. Marlon Martua Situmeang, bupati yang pernah mengantarkan Monalisa menjadi Paskibraka pada tahun 2009, melanjutkan estafet kepemimpinan dengan membawa semangat yang sama untuk memajukan daerah dan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berprestasi.
Kisah ini menjadi simbol kesinambungan antara generasi dan komitmen untuk membangun Dharmasraya yang lebih baik. Annisa Suci Ramadhani, sebagai pemimpin muda, menunjukkan bahwa ia memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan potensi daerah dan memberikan dukungan penuh kepada generasi muda untuk meraih impian mereka.
Lebih lanjut, keberhasilan Lulu juga menjadi cerminan dari kualitas pendidikan di Dharmasraya. SMAN 1 Sitiung, tempat Lulu menimba ilmu, telah berhasil membuktikan diri sebagai salah satu sekolah unggulan yang mampu menghasilkan siswa-siswi berprestasi di tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan mampu bersaing di era global.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, di bawah kepemimpinan Annisa Suci Ramadhani, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayahnya. Berbagai program dan kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru, memperbaiki fasilitas sekolah, dan memberikan beasiswa kepada siswa-siswi berprestasi.
Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan perhatian khusus kepada pengembangan potensi generasi muda di bidang lainnya, seperti seni, budaya, olahraga, dan kewirausahaan. Dengan memberikan dukungan yang komprehensif, diharapkan generasi muda Dharmasraya dapat berkembang secara optimal dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Keberhasilan Lulu Athul Faudah menjadi anggota Paskibraka adalah buah dari kerja kerasnya sendiri, dukungan dari keluarga dan sekolah, serta komitmen dari pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan dan pengembangan potensi generasi muda. Kisah ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Dharmasraya untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi daerah tercinta.
Momen ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa generasi muda adalah aset bangsa yang sangat berharga. Dengan memberikan pendidikan yang berkualitas, dukungan yang memadai, dan kesempatan yang sama, kita dapat menciptakan generasi penerus yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.
Ke depan, diharapkan semakin banyak putra-putri Dharmasraya yang mampu meraih prestasi di berbagai bidang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, Dharmasraya dapat menjadi daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
Kisah sukses Lulu Athul Faudah juga menjadi bukti bahwa mimpi dapat menjadi kenyataan jika kita memiliki tekad yang kuat dan tidak pernah menyerah. Ia telah menunjukkan kepada kita semua bahwa dengan kerja keras, doa, dan dukungan dari orang-orang terdekat, tidak ada yang mustahil untuk dicapai.
Semoga kisah ini dapat menginspirasi generasi muda di seluruh Indonesia untuk terus bermimpi dan berjuang meraih cita-cita. Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dengan memberikan pendidikan yang berkualitas, dukungan yang memadai, dan kesempatan yang sama kepada seluruh anak bangsa.
Keberhasilan Lulu juga tidak lepas dari peran penting keluarga. Dukungan moral dan spiritual dari orang tua, M. Nasir dan Erdani Deptesta, menjadi kekuatan utama bagi Lulu dalam menghadapi berbagai tantangan selama proses seleksi Paskibraka. Mereka selalu memberikan semangat dan motivasi kepada Lulu untuk tidak pernah menyerah dan selalu memberikan yang terbaik.
Keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk karakter dan kepribadian seorang anak. Dengan memberikan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan yang baik, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan berprestasi.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya juga menyadari pentingnya peran keluarga dalam pembangunan daerah. Berbagai program dan kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, memberikan pendidikan parenting, dan menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis.
Dengan keluarga yang kuat dan harmonis, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah dan bangsa.
Kisah Lulu Athul Faudah menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mendukung dan memotivasi generasi muda dalam meraih impian mereka. Mari kita ciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan potensi generasi muda, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas dan berdedikasi tinggi.
Semoga kisah ini dapat terus dikenang dan menjadi motivasi bagi generasi muda Dharmasraya dan seluruh Indonesia untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.