Timnas Indonesia mendapatkan pelajaran berharga dari pertandingan kontra Lebanon dalam FIFA Matchday baru-baru ini. Lebih dari sekadar fokus pada penyelesaian akhir sebagai pekerjaan rumah yang mendesak, aspek emosional pemain juga menjadi sorotan penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh anggota tim. Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, dan berakhir dengan skor imbang 0-0, terlihat jelas bahwa Jay Idzes dan rekan-rekannya terlalu mudah terpancing oleh provokasi dari pemain Lebanon.
Mantan striker Timnas Indonesia, Indriyanto Nugroho, menekankan pentingnya bagi para pemain untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Pasalnya, lawan yang akan dihadapi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada tanggal 8 dan 11 Oktober mendatang memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan Lebanon, yaitu Arab Saudi dan Irak.
"Lebanon berhasil memanfaatkan kecepatan pemain-pemain kita dengan baik, sehingga mereka menumpuk pemain di lini belakang. Mungkin ada lima sampai enam pemain bertahan. Begitu mendapatkan bola, mereka langsung menghilangkannya. Melempar bola, dan permainan dilanjutkan," ujar Indriyanto Nugroho melalui kanal YouTube Bola Bung Binder.
"Kita, bisa dibilang, menguasai bola sekitar 75 persen. Tapi ya itu tadi, tidak banyak kesempatan bagi pemain-pemain depan kita. Mereka selalu ditekan, selalu dihajar. Dan inilah yang akan kita hadapi nanti di pertandingan putaran keempat melawan Arab Saudi dan Irak," tambahnya.
Pelajaran Penting dari Laga Kontra Lebanon
Indriyanto Nugroho, yang pernah menjadi mesin gol bagi Pelita Jaya dan PSIS Semarang, berharap bahwa pengalaman melawan Lebanon dapat menjadi pelajaran berharga bagi Skuad Garuda dalam menghadapi putaran keempat. Ia mengingatkan bahwa pertandingan di putaran ini akan jauh lebih ketat, terutama karena Indonesia akan bermain di kandang Arab Saudi.
"Kesempatan melawan Lebanon kemarin sebenarnya sangat berharga bagi kita untuk mempersiapkan diri menghadapi putaran keempat yang akan lebih ketat. Apalagi kita bermain di Arab Saudi yang berstatus sebagai tuan rumah," tutur legenda sepak bola Indonesia yang kini berusia 48 tahun. Ia menambahkan bahwa dirinya memiliki pengalaman berhadapan dengan tim-tim Timur Tengah.
"Lebanon saja, maaf, sedikit saja tersentuh mereka langsung berguling-guling. Kita pernah menghadapi Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania pada tahun 1996. Tipikal permainan mereka hampir sama," ungkapnya.
"Apalagi jika mereka sudah unggul 1-0, mereka pasti akan mencari cara untuk memancing emosi pemain kita. Mereka akan jatuh, berguling-guling, atau pura-pura kram. Banyak sekali kejadian seperti itu kemarin," lanjut Indriyanto Nugroho.
"Saya berharap ini bisa menjadi pembelajaran bagi pelatih Patrick Kluivert dalam menghadapi Arab Saudi dan Irak. Mereka pasti akan bermain seperti itu. Jadi, mentalitas pemain kita harus dipupuk sejak sekarang. ‘Kita akan menghadapi Arab Saudi dengan cara seperti ini. Kita akan menghadapi Irak dengan cara seperti ini’. Tapi semuanya harus dilakukan dengan kepala dingin," pungkas Indriyanto Nugroho.
Uji Coba Timnas Indonesia di Bulan September
Timnas Indonesia yang dilatih oleh Patrick Kluivert menjalani dua pertandingan uji coba selama jeda internasional bulan September 2025. Mereka menghadapi Chinese Taipei dan Lebanon.
Dalam pertandingan melawan Chinese Taipei yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat (5/9/2025), Skuad Garuda berhasil meraih kemenangan telak dengan skor 6-0. Gol-gol kemenangan Timnas Indonesia dicetak oleh Jordi Amat (4′), gol bunuh diri Chao Ming Hsiu (24′), Marc Klok (33′), Eliano Reijnders (38′), Ramadhan Sananta (58′), dan Sandy Wals (60′).
Setelah itu, Timnas Indonesia menghadapi Lebanon, salah satu tim kuat di kawasan Arab, pada Senin (8/9/2025). Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 0-0, meskipun Timnas Indonesia mampu mendominasi jalannya pertandingan.
Dalam dua pertandingan terakhir, Patrick Kluivert mencoba berbagai pemain dan strategi permainan, termasuk memberikan kesempatan debut kepada tiga pemain baru, yaitu Mauro Zijlstra, Miliano Jonathans, dan Adrian Wibowo.
Analisis Mendalam: Pentingnya Ketenangan dan Kontrol Emosi
Pertandingan melawan Lebanon menjadi cermin yang jelas bagi Timnas Indonesia. Meskipun secara penguasaan bola dan peluang, Skuad Garuda unggul, namun ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi menjadi batu sandungan yang menghalangi mereka untuk meraih kemenangan. Pemain-pemain Lebanon dengan cerdik memanfaatkan situasi ini, melakukan provokasi-provokasi kecil yang berhasil memancing emosi para pemain Indonesia.
Indriyanto Nugroho dengan pengalamannya sebagai pemain yang pernah menghadapi tim-tim Timur Tengah, memberikan wawasan yang sangat berharga. Ia menjelaskan bahwa tim-tim dari kawasan tersebut seringkali menggunakan taktik-taktik licik untuk mengganggu konsentrasi lawan, seperti berpura-pura cedera, mengulur-ulur waktu, dan melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil yang menjengkelkan.
Oleh karena itu, persiapan mental menjadi sangat krusial bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelatih Patrick Kluivert perlu menanamkan mentalitas yang kuat kepada para pemainnya, agar mereka tidak mudah terpancing emosi dan tetap fokus pada permainan.
Strategi Jitu Menghadapi Provokasi Lawan
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh Timnas Indonesia untuk menghadapi provokasi lawan. Pertama, pemain harus belajar untuk mengabaikan provokasi dan fokus pada tugas mereka di lapangan. Kedua, pemain harus mampu mengendalikan emosi mereka dan tidak membiarkan diri mereka terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan yang merugikan tim. Ketiga, pemain harus saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain untuk tetap tenang dan fokus.
Selain itu, pelatih Patrick Kluivert juga perlu mempersiapkan strategi permainan yang matang untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak. Ia harus menganalisis kekuatan dan kelemahan lawan, serta merancang taktik yang tepat untuk memaksimalkan potensi Timnas Indonesia.
Peran Penting Suporter dalam Membangun Mentalitas Tim
Dukungan dari suporter juga memegang peranan penting dalam membangun mentalitas Timnas Indonesia. Suporter harus memberikan dukungan yang positif dan konstruktif, serta tidak memberikan tekanan yang berlebihan kepada para pemain. Dengan dukungan yang solid dari suporter, Timnas Indonesia akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk meraih hasil yang terbaik.
Fokus pada Peningkatan Kualitas Permainan
Selain mempersiapkan mental, Timnas Indonesia juga perlu terus meningkatkan kualitas permainan mereka. Penyelesaian akhir masih menjadi masalah yang perlu segera diatasi. Para pemain depan harus lebih tenang dan efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Selain itu, lini tengah juga perlu meningkatkan kreativitas dalam membangun serangan. Mereka harus mampu menciptakan peluang-peluang yang lebih berbahaya bagi lawan. Lini belakang juga perlu lebih solid dan disiplin dalam menjaga pertahanan.
Optimisme Menuju Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026
Meskipun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, namun Timnas Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meraih hasil yang baik di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan persiapan yang matang, mentalitas yang kuat, dan dukungan dari suporter, Skuad Garuda mampu memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa.
Pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak akan menjadi ujian yang berat bagi Timnas Indonesia. Namun, dengan semangat juang yang tinggi dan keyakinan yang kuat, mereka mampu melewati ujian tersebut dan melangkah lebih jauh di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kesimpulan: Ketenangan adalah Kunci Kesuksesan
Pelajaran dari pertandingan melawan Lebanon sangat jelas: ketenangan dan kontrol emosi adalah kunci kesuksesan bagi Timnas Indonesia. Di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, mereka akan menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh dan provokatif. Oleh karena itu, persiapan mental yang matang menjadi sangat penting.
Dengan mentalitas yang kuat, strategi permainan yang matang, dan dukungan dari suporter, Timnas Indonesia mampu meraih hasil yang terbaik dan mewujudkan mimpi untuk tampil di Piala Dunia.