Sebuah video viral di TikTok menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait kebiasaan minum air putih saat terbangun di malam hari. Dalam video tersebut, seorang content creator menceritakan pengalamannya yang harus menjalani cuci darah dua kali seminggu seumur hidup. Ia mengklaim bahwa kondisi ini disebabkan oleh kebiasaannya minum air putih saat terbangun di malam hari. Narasi dalam video tersebut berbunyi, "Jangan remehkan. Sering minum air putih saat bangun malam hari justru bikin aku berakhir di ruang cuci darah, 2x seminggu seumur hidup." Video ini telah ditonton lebih dari 7,5 juta kali dan memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang merasa khawatir dan mempertanyakan kebenaran informasi tersebut. Beberapa komentar bahkan menunjukkan kekhawatiran terhadap anak-anak yang sering minum air putih saat terbangun di malam hari.
Namun, benarkah minum air putih di malam hari dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal seperti yang diklaim dalam video viral tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, detikcom menghubungi seorang ahli urologi, Prof Dr dr Nur Rasyid, SpU(K) dari Siloam Hospitals. Prof Rasyid dengan tegas membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa narasi tersebut adalah hoaks. "Salah. Mau minum pagi, siang, malam sama aja, yang penting kecukupan volumenya," ujarnya saat ditemui di Jakarta Selatan.
Prof Rasyid menjelaskan bahwa minum air putih kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam, tidak akan merusak ginjal selama kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dan fungsi ginjal masih baik. Ia menambahkan bahwa tidak masalah jika seseorang ingin minum di malam hari, sebelum tidur, atau bahkan saat terbangun di tengah malam. Namun, Prof Rasyid juga mengingatkan bahwa minum terlalu banyak air putih sebelum tidur dapat menyebabkan seseorang terbangun di malam hari untuk buang air kecil. "Kamu jangan banyak minum (di malam hari sebelum tidur), supaya nggak terbangun buat kencing itu," katanya.
Lebih lanjut, Prof Rasyid menjelaskan bahwa ginjal memiliki fungsi untuk menyaring darah dan membuang kelebihan cairan serta zat-zat sisa metabolisme melalui urine. Selama fungsi ginjal masih baik, ginjal akan bekerja secara efisien untuk membuang kelebihan air yang masuk ke dalam tubuh, tanpa membebani kerja ginjal secara berlebihan. "Selama fungsi ginjal kamu bagus, kamu hanya capek (bolak-balik) ke toilet. Karena berapapun jumlah air yang kamu minum, ginjal akan membuangnya," tutupnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan minum air putih saat terbangun di malam hari dapat merusak ginjal adalah tidak benar. Minum air putih kapan saja tidak akan merusak ginjal selama kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dan fungsi ginjal masih baik. Namun, perlu diingat untuk tidak minum terlalu banyak air putih sebelum tidur agar tidak mengganggu kualitas tidur karena harus sering buang air kecil.
Memahami Fungsi Ginjal dan Pentingnya Hidrasi yang Cukup
Untuk memahami lebih lanjut mengapa klaim dalam video viral tersebut tidak benar, penting untuk memahami fungsi ginjal dan pentingnya hidrasi yang cukup bagi tubuh. Ginjal merupakan organ vital yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan zat-zat kimia dalam tubuh. Ginjal juga berfungsi untuk menyaring darah, membuang zat-zat sisa metabolisme, dan menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah.
Ketika ginjal berfungsi dengan baik, ginjal akan bekerja secara efisien untuk menyaring darah dan membuang kelebihan cairan serta zat-zat sisa metabolisme melalui urine. Proses ini membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta mencegah penumpukan zat-zat berbahaya yang dapat merusak organ tubuh lainnya.
Kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, kondisi kesehatan, dan faktor lingkungan. Namun, secara umum, orang dewasa disarankan untuk minum sekitar 2-3 liter air per hari. Air dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti air putih, buah-buahan, sayuran, dan minuman lainnya.
Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, sembelit, dan penurunan kinerja fisik dan mental. Dalam kasus yang parah, dehidrasi dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan bahkan kematian.
Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan Ginjal
Meskipun minum air putih tidak akan merusak ginjal, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan ginjal dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal. Beberapa faktor tersebut antara lain:
- Diabetes: Diabetes merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronis. Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, sehingga mengganggu fungsi ginjal.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis.
- Penyakit Jantung: Penyakit jantung dan penyakit ginjal seringkali saling berkaitan. Penyakit jantung dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal, sedangkan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
- Riwayat Keluarga: Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit ginjal.
- Usia: Risiko terkena penyakit ginjal meningkat seiring bertambahnya usia.
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, dan mengonsumsi makanan tinggi garam dan lemak, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal.
- Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan beberapa jenis antibiotik, dapat merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi.
Tips Menjaga Kesehatan Ginjal
Untuk menjaga kesehatan ginjal, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, antara lain:
- Minum Air Putih yang Cukup: Minum air putih yang cukup membantu menjaga fungsi ginjal dan mencegah dehidrasi.
- Mengontrol Kadar Gula Darah: Bagi penderita diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil.
- Mengontrol Tekanan Darah: Menjaga tekanan darah tetap normal dapat membantu mencegah kerusakan ginjal.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal.
- Berolahraga Secara Teratur: Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan jantung dan ginjal.
- Tidak Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal.
- Membatasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak ginjal.
- Membatasi Konsumsi Garam dan Lemak: Makanan tinggi garam dan lemak dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal.
- Berhati-hati dalam Menggunakan Obat-obatan: Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan tertentu, terutama jika memiliki riwayat penyakit ginjal.
- Melakukan Pemeriksaan Ginjal Secara Rutin: Bagi orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ginjal, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginjal secara rutin.
Dengan menjaga kesehatan ginjal, kita dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang serius dan meningkatkan kualitas hidup. Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama yang berkaitan dengan kesehatan. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.