Nama Alex Pastoor, asisten pelatih Timnas Indonesia yang bekerja sama dengan legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert, mendadak mencuat sebagai kandidat potensial untuk mengisi kursi kepelatihan yang lowong di FC Twente, klub Eredivisie tempat bek tengah Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bermain. Rekomendasi ini muncul di tengah spekulasi dan pencarian intensif klub asal Enschede tersebut untuk menemukan pengganti Joseph Oosting yang hijrah ke klub rival, FC Groningen.
Kabar ini tentu saja mengejutkan dan menarik perhatian banyak pihak, terutama para penggemar sepak bola Indonesia. Pasalnya, Pastoor baru saja bergabung dengan staf kepelatihan Timnas Indonesia pada awal tahun ini, dengan tugas utama membantu Kluivert dalam upaya membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026. Pertanyaan besar pun muncul: apakah Pastoor bersedia meninggalkan tugasnya di Timnas Indonesia demi kesempatan melatih di Eredivisie, liga sepak bola tertinggi di Belanda?
Media Belanda, Voetbal Primeur, menjadi salah satu yang pertama kali mengabarkan potensi kepindahan Pastoor ke FC Twente. Dalam artikelnya, Voetbal Primeur menyoroti rekam jejak kepelatihan Pastoor yang cukup mentereng di kancah sepak bola Belanda. "Dengan pengalaman melatih di klub-klub seperti Heerenveen, Excelsior, Slavia Praha, AZ, Sparta Rotterdam, dan Almere City, Pastoor punya bekal cukup untuk mengambil alih tugas dari Oosting," tulis Voetbal Primeur.
Pengalaman Pastoor memang tidak bisa dianggap remeh. Ia telah malang melintang di sepak bola Belanda selama bertahun-tahun, menangani berbagai tim dengan karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda. Ia dikenal sebagai pelatih yang memiliki visi taktik yang jelas, kemampuan mengembangkan pemain muda, dan keberanian dalam mengambil keputusan. Pengalamannya di berbagai klub, mulai dari tim papan atas hingga tim yang berjuang di papan bawah, memberikan Pastoor pemahaman yang mendalam tentang dinamika sepak bola Belanda.
Namun, Voetbal Primeur juga menyoroti kendala utama yang mungkin menghalangi kepindahan Pastoor ke FC Twente. "Namun, ada satu kendala, sejak Januari tahun ini, ia menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia. Bersama pelatih kepala Patrick Kluivert, ia masih berjuang membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026."
Komitmen Pastoor terhadap Timnas Indonesia menjadi pertimbangan penting. Ia memiliki peran krusial dalam membantu Kluivert meramu strategi dan taktik yang tepat untuk Timnas Indonesia. Keduanya bahu membahu mempersiapkan tim untuk menghadapi tantangan berat di babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Meninggalkan tugas tersebut di tengah jalan tentu saja bukan keputusan yang mudah.
Voetbal Primeur juga menambahkan, "Selama peluang itu masih terbuka, belum jelas apakah Pastoor bersedia kembali bekerja di Eredivisie dalam waktu dekat," jelas artikel tersebut. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Pastoor. Ia harus menimbang dengan cermat antara peluang karier yang menarik di FC Twente dan komitmennya terhadap Timnas Indonesia.
Selain Pastoor, Voetbal Primeur juga menyebutkan beberapa nama lain yang juga didorong untuk menjadi juru taktik FC Twente, termasuk nama-nama besar seperti Erik ten Hag, Ruud van Nistelrooy, hingga Mark van Bommel. Kehadiran nama-nama ini menunjukkan betapa seriusnya FC Twente dalam mencari pelatih berkualitas untuk memimpin tim.
Erik ten Hag, yang saat ini melatih Manchester United, tentu saja menjadi kandidat yang paling menarik perhatian. Ia memiliki rekam jejak yang sangat sukses, terutama saat melatih Ajax Amsterdam, di mana ia berhasil membawa tim tersebut meraih gelar juara Eredivisie dan melaju hingga semifinal Liga Champions. Namun, kemungkinan ten Hag untuk kembali ke Belanda dalam waktu dekat sangat kecil, mengingat ia masih terikat kontrak dengan Manchester United.
Ruud van Nistelrooy, mantan striker Manchester United dan Real Madrid, juga menjadi kandidat yang menarik. Ia memiliki pengalaman melatih tim muda PSV Eindhoven dan sempat menjadi pelatih kepala PSV Eindhoven selama satu musim. Van Nistelrooy dikenal sebagai pelatih yang memiliki visi taktik yang jelas dan kemampuan mengembangkan pemain muda.
Mark van Bommel, mantan gelandang Bayern Munich dan Barcelona, juga masuk dalam daftar kandidat. Ia memiliki pengalaman melatih PSV Eindhoven dan VfL Wolfsburg. Van Bommel dikenal sebagai pelatih yang memiliki karakter kuat dan kemampuan memotivasi pemain.
Namun, di antara nama-nama besar tersebut, nama Alex Pastoor muncul sebagai opsi yang lebih realistis. Ia memiliki pengalaman yang cukup di Eredivisie dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang sepak bola Belanda. Selain itu, ia juga memiliki pengalaman bekerja di lingkungan internasional, yang bisa menjadi nilai tambah dalam memimpin tim dengan pemain dari berbagai negara.
Terlepas dari siapa yang akhirnya akan dipilih oleh FC Twente, rekomendasi Pastoor sebagai kandidat pelatih menunjukkan bahwa ia diakui sebagai sosok yang kompeten dan memiliki potensi untuk sukses di level tertinggi. Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan bagi sepak bola Indonesia, karena salah satu pelatih yang terlibat dalam pengembangan Timnas Indonesia dipertimbangkan untuk melatih klub Eredivisie.
Keputusan akhir mengenai siapa yang akan menjadi pelatih FC Twente sepenuhnya berada di tangan manajemen klub. Mereka akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pengalaman, visi taktik, kemampuan memimpin, dan ketersediaan kandidat. Pengumuman resmi mengenai pelatih baru FC Twente diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Bagi Mees Hilgers, bek tengah Timnas Indonesia yang bermain untuk FC Twente, kedatangan pelatih baru tentu saja akan membawa perubahan dalam tim. Ia harus beradaptasi dengan strategi dan taktik baru yang diterapkan oleh pelatih baru, serta berusaha untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya agar bisa mendapatkan tempat utama di tim.
Terlepas dari siapa yang akan menjadi pelatih FC Twente, harapan besar tentu saja tertuju pada Mees Hilgers untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi tim. Ia diharapkan bisa menjadi andalan di lini belakang FC Twente dan terus menunjukkan performa yang gemilang agar bisa menjadi pemain yang lebih baik lagi.
Sementara itu, bagi Alex Pastoor, keputusan untuk menerima tawaran FC Twente atau tetap bertahan di Timnas Indonesia adalah keputusan yang sulit. Ia harus mempertimbangkan berbagai faktor dan berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait sebelum mengambil keputusan akhir. Apapun keputusannya, semoga yang terbaik untuk karier kepelatihan Pastoor.
Jika Pastoor memutuskan untuk menerima tawaran FC Twente, maka Timnas Indonesia akan kehilangan salah satu asisten pelatih yang kompeten. PSSI harus segera mencari pengganti yang sepadan agar persiapan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 tidak terganggu.
Namun, jika Pastoor memutuskan untuk tetap bertahan di Timnas Indonesia, maka hal itu akan menjadi kabar baik bagi sepak bola Indonesia. Ia akan terus membantu Patrick Kluivert dalam mengembangkan Timnas Indonesia dan mewujudkan impian untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Alex Pastoor. Kita hanya bisa menunggu dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Semoga yang terbaik untuk Alex Pastoor dan untuk sepak bola Indonesia.