Bicara soal Cukai Minuman Manis 2026, Menkes: Gula Ibu dari Semua Penyakit

  • Maskobus
  • Aug 24, 2025

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali menegaskan urgensi penerapan cukai minuman manis dalam kemasan (MBDK) yang direncanakan mulai berlaku pada tahun 2026. Kebijakan ini diharapkan menjadi langkah krusial dalam mengendalikan konsumsi gula berlebihan di masyarakat Indonesia, yang menurut Menkes, menjadi akar dari berbagai penyakit kronis yang mematikan. Rencana penerapan cukai MBDK ini telah dipertimbangkan secara matang dan dimasukkan dalam proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Pemerintah melihat ini sebagai instrumen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya konsumsi gula berlebihan, sekaligus mendorong industri makanan dan minuman untuk berinovasi menciptakan produk yang lebih sehat.

Menkes Budi Gunadi Sadikin, dalam pernyataannya kepada awak media di Jakarta Pusat pada Minggu, 24 Agustus 2025, menekankan bahwa tingginya kadar gula darah menjadi faktor risiko utama bagi berbagai penyakit kronis yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. "Gula ini adalah penyebab, apa istilahnya, mother of all diseases. Ibu dari semua penyakit. Kalau gula tinggi dan tidak terkendali, itu bisa nyerang ginjal, bisa nyerang mata, bisa nyerang jantung, bisa nyerang stroke," tegasnya. Pernyataan ini bukan sekadar hiperbola, melainkan cerminan dari data dan fakta medis yang menunjukkan korelasi kuat antara konsumsi gula berlebihan dengan peningkatan risiko penyakit-penyakit tersebut.

Penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal terus menjadi beban kesehatan yang signifikan di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi diabetes terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan angka yang mengkhawatirkan terutama di kalangan usia produktif. Penyakit jantung juga masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, diikuti oleh stroke yang seringkali menyebabkan kecacatan permanen dan penurunan kualitas hidup. Gagal ginjal, yang seringkali merupakan komplikasi dari diabetes dan hipertensi, juga memerlukan biaya pengobatan yang sangat tinggi dan membebani sistem kesehatan nasional.

Konsumsi gula berlebihan, terutama dari minuman manis dalam kemasan, merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko PTM. Minuman manis dalam kemasan seringkali mengandung kadar gula yang sangat tinggi, bahkan melebihi batas asupan gula harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Konsumsi rutin minuman manis dapat menyebabkan resistensi insulin, peningkatan kadar gula darah, peningkatan berat badan, dan akhirnya memicu berbagai penyakit metabolik.

Penerapan cukai MBDK diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi konsumsi gula berlebihan di masyarakat. Cukai akan meningkatkan harga minuman manis dalam kemasan, sehingga membuatnya kurang terjangkau dan mengurangi daya tarik konsumen. Selain itu, cukai juga dapat mendorong produsen untuk mengurangi kadar gula dalam produk mereka atau mengembangkan produk alternatif yang lebih sehat.

Bicara soal Cukai Minuman Manis 2026, Menkes: Gula Ibu dari Semua Penyakit

Pemerintah juga belajar dari pengalaman negara-negara lain yang telah berhasil menerapkan cukai MBDK. Beberapa negara seperti Meksiko, Inggris, dan Afrika Selatan telah menerapkan cukai MBDK dan menunjukkan hasil yang positif dalam mengurangi konsumsi minuman manis dan menurunkan angka obesitas serta diabetes. Studi-studi di negara-negara tersebut menunjukkan bahwa cukai MBDK efektif dalam mengubah perilaku konsumen dan mendorong industri untuk berinovasi menciptakan produk yang lebih sehat.

Namun, penerapan cukai MBDK juga menghadapi tantangan dan penolakan dari berbagai pihak, terutama dari industri makanan dan minuman. Industri berpendapat bahwa cukai akan membebani konsumen dan menurunkan daya saing produk mereka. Mereka juga mengklaim bahwa cukai tidak efektif dalam mengurangi konsumsi gula berlebihan dan lebih baik fokus pada edukasi dan promosi gaya hidup sehat.

Pemerintah perlu melakukan sosialisasi dan edukasi yang intensif kepada masyarakat mengenai manfaat cukai MBDK dan bahaya konsumsi gula berlebihan. Pemerintah juga perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, dalam proses pengambilan keputusan terkait cukai MBDK.

Selain cukai MBDK, pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah lain untuk mengatasi masalah konsumsi gula berlebihan dan mencegah PTM. Langkah-langkah tersebut antara lain:

  • Edukasi dan promosi gaya hidup sehat: Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat, aktivitas fisik yang cukup, dan pemeriksaan kesehatan rutin.
  • Pembatasan iklan dan promosi minuman manis: Mengurangi paparan anak-anak dan remaja terhadap iklan dan promosi minuman manis yang dapat memengaruhi preferensi mereka.
  • Pelabelan gizi yang jelas dan informatif: Memastikan bahwa produk makanan dan minuman memiliki label gizi yang jelas dan mudah dipahami oleh konsumen, sehingga mereka dapat membuat pilihan yang lebih sehat.
  • Peningkatan akses terhadap makanan sehat: Memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
  • Pemeriksaan kesehatan gratis: Memperluas program pemeriksaan kesehatan gratis untuk mendeteksi faktor risiko PTM seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.

Menkes Budi Gunadi Sadikin juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program cek kesehatan gratis (CKG) yang telah disediakan oleh pemerintah. Program ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui kadar gula darah mereka dan mendapatkan konsultasi medis jika diperlukan. "Yuk dikurangi gula maksimal kan 2 sendok makan per hari," ungkap Menkes. "Dan diukur cek kesehatan gratis, itu program gratis yang Bapak Presiden kasih biar ketahuan tuh gulanya diatas 200 atau enggak," tandasnya.

Penerapan cukai MBDK merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mengurangi beban penyakit tidak menular. Namun, cukai MBDK hanyalah salah satu bagian dari solusi yang lebih komprehensif. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah lain untuk menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat dan mencegah PTM. Dengan upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah konsumsi gula berlebihan dan meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan seluruh masyarakat. Kebijakan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan produktif di masa depan. Keberhasilan kebijakan ini akan sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :