Intellectual Quotient (IQ) merupakan sebuah ukuran yang digunakan untuk menilai tingkat kecerdasan seseorang. Angka ini diperoleh melalui serangkaian tes standar yang dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif, termasuk pemecahan masalah, memori, penalaran logis, dan pemahaman verbal. Dengan kata lain, IQ adalah representasi numerik dari kemampuan seseorang untuk berpikir, belajar, dan beradaptasi dengan situasi baru.
Skor IQ didasarkan pada distribusi normal, dengan skor median sekitar 100. Ini berarti bahwa sebagian besar orang memiliki skor IQ di sekitar angka ini. Skor di bawah 85 dianggap sebagai indikasi kecerdasan di bawah rata-rata, sementara skor di atas 115 menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata. Individu dengan skor 130 atau lebih, yang menempatkan mereka di 2 persen teratas populasi, dianggap sangat cerdas atau berbakat.
Secara teoritis, tidak ada batasan atas untuk skor IQ. Namun, dalam praktiknya, skor di atas 200 jarang dijumpai dan seringkali dianggap sebagai batas teoretis. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan tes IQ yang ada, yang mungkin tidak mampu mengukur perbedaan kecerdasan yang sangat tinggi secara akurat. Meskipun demikian, beberapa individu telah dilaporkan memiliki skor IQ yang jauh melampaui angka tersebut, memicu perdebatan dan spekulasi tentang validitas dan interpretasi skor tersebut.
Menurut laporan dari World Minds Sport Council, Kim Ung-yong (juga dikenal sebagai Kim Young Hoon) diklaim sebagai pemilik IQ tertinggi di dunia. Kim dilaporkan memiliki skor IQ 276, yang akan memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh profesor matematika Tiongkok-Australia, Terence Tao. Klaim ini, bagaimanapun, harus didekati dengan hati-hati, karena sulit untuk memverifikasi skor IQ yang sangat tinggi secara independen dan konsisten.
Kim Ung-yong adalah seorang alumni Universitas Yonsei, salah satu institusi pendidikan tinggi paling bergengsi di Korea Selatan. Ia dikenal sebagai anak ajaib yang menunjukkan kemampuan intelektual luar biasa sejak usia dini. Kim juga merupakan satu-satunya anggota Korea yang menjadi bagian dari Mega Society dan Giga Society, dua organisasi eksklusif yang hanya menerima anggota dengan IQ yang sangat tinggi, menunjukkan pengakuan atas kemampuan intelektualnya yang luar biasa.
Terence Tao, seorang matematikawan brilian yang dikenal dengan julukan "Mozart-nya Matematika," juga sering disebut sebagai salah satu individu dengan IQ tertinggi di dunia. Skor IQ-nya diperkirakan antara 225 hingga 230. Tao adalah profesor termuda dalam sejarah UCLA (University of California, Los Angeles), yang merupakan bukti bakat dan dedikasinya yang luar biasa di bidang matematika.
Tao telah menyelesaikan mata kuliah kalkulus tingkat universitas pada usia sembilan tahun, sebuah pencapaian yang luar biasa. Ia memulai program PhD-nya di Princeton University pada usia 16 tahun, menunjukkan kematangan intelektual yang jauh melampaui usianya. Kontribusinya yang signifikan di bidang matematika tercermin dalam publikasinya yang luas, termasuk 18 buku dan lebih dari 300 makalah penelitian.
Marilyn vos Savant, seorang kolumnis dan penulis Amerika, juga dikenal karena skor IQ-nya yang sangat tinggi. IQ-nya tercatat 228 di Guinness World Records dan dicetak ulang sebagai yang tertinggi di dunia antara tahun 1986 hingga 1989. Selama bertahun-tahun, Marilyn menggunakan kecerdasannya untuk menulis kolom terkenal "Ask Marilyn," di mana ia menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dan memberikan solusi untuk masalah-masalah logika dan matematika.
Christopher Hirata, seorang astrofisikawan dan fisikawan Amerika, juga memiliki IQ terkonfirmasi tertinggi kedua, dengan skor 225. Sama seperti Tao, ada catatan bahwa skor ini juga harus dilihat dengan bijaksana, terutama untuk skor yang dicatat sebelum tes IQ modern ditemukan. Hirata dikenal karena kontribusinya yang signifikan di bidang kosmologi dan astrofisika.
Penting untuk dicatat bahwa mengukur IQ secara akurat, terutama pada tingkat yang sangat tinggi, adalah tantangan yang signifikan. Tes IQ yang ada mungkin tidak dirancang untuk mengukur perbedaan halus dalam kecerdasan pada ekstrem spektrum. Selain itu, skor IQ dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk latar belakang budaya, pendidikan, dan motivasi.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa IQ hanyalah salah satu ukuran kecerdasan. Kecerdasan manusia sangat kompleks dan multidimensional, yang mencakup berbagai kemampuan kognitif, kreativitas, kecerdasan emosional, dan keterampilan praktis. Individu dengan skor IQ yang tinggi mungkin tidak selalu sukses dalam semua bidang kehidupan, dan sebaliknya, individu dengan skor IQ yang lebih rendah mungkin memiliki kekuatan dan bakat yang luar biasa di bidang lain.
Dalam kesimpulannya, meskipun klaim tentang siapa yang memiliki IQ tertinggi di dunia dapat menarik dan memicu rasa ingin tahu, penting untuk mendekati klaim tersebut dengan skeptisisme yang sehat. Skor IQ hanyalah salah satu ukuran kecerdasan, dan tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya penentu nilai atau potensi seseorang. Kecerdasan manusia sangat kompleks dan multidimensional, dan setiap individu memiliki kekuatan dan bakat yang unik.