Para tetangga Mark Zuckerberg di area elit Crescent Park di California banyak yang geram lantaran terus menerus ada proyek atau pesta di properti sang CEO Meta. Kebisingan kerap terjadi. Untuk itulah, Zuck dilaporkan memberikan headphone peredam bising atau noise cancelling kepada para tetangganya itu. Harapannya mungkin dengan memakai headphone itu, bisa sedikit meminimalisir kebisingan yang terjadi. Tak hanya itu, headphone peredam bising tersebut adalah salah satu dari beberapa hadiah yang diberikan oleh staf Zuckerberg untuk menenangkan tetangga. Diberikan pula sebotol anggur bersoda dan sekotak donat Krispy Kreme. Namun para tetangga sepertinya kebanyakan tidak terlalu puas dengan tindakan Zuck itu. Pasalnya semenjak kedatangan Zuck yang membeli total 11 rumah di sana, lingkungannya jadi sangat berubah dan kurang tenang.
"Tidak ada lingkungan yang ingin dijajah. Tapi itulah yang mereka lakukan," kata Michael Kieschnick, yang rumahnya berbatasan di tiga sisi dengan properti Zuckerberg. Kieschnick dan beberapa tetangganya marah kepada Zuckerberg karena seperti mengambil alih Crescent Park. Padahal dia bisa membangun kompleks besar di kota terdekat yang jauh lebih luas. Zuck mengubah lima di antaranya menjadi kompleks perumahan untuknya, istrinya, Priscilla Chan, dan ketiga putri mereka. Ada rumah untuk tamu, taman rimbun, lapangan, dan kolam renang. Kompleks ini dikelilingi deretan pagar tanaman tinggi. Di bawahnya, Zuckerberg membuat ruang bawah tanah luas yang oleh tetangganya disebut bunker atau gua kelelawar. Pengerjaannya dilakukan delapan tahun, memenuhi jalan-jalan dengan peralatan besar dan banyak kebisingan.
Sesekali, banyak truk bergemuruh datang, mengantarkan makanan, dekorasi, dan perabotan untuk pesta yang diadakan Zuck. Terkadang, jalan terblokir berhari-hari. Ada layanan parkir valet bagi pengunjung pesta yang mengenakan gaun dan tuksedo, atau kostum jika temanya mengharuskan mereka. Musiknya seringkali bising. Zuck juga jarang terlihat. Peter Forgie, pensiunan pengacara yang tinggal di Crescent Park 20 tahun, mengatakan ia menerapkan kebijakan pintu terbuka bagi tetangga, menyambut mereka dan memberikan hadiah ketika ada yang pindah rumah atau memiliki bayi. Tetapi Zuckerberg sepertinya tidak mau bergaul, mungkin untuk alasan keamanan dan keselamatan. "Kami mencoba mengajaknya bergabung. Selalu ditolak," katanya yang dikutip detikINET dari Independent. Staf Zuckerberg pun membuat beberapa penyesuaian. Petugas keamanan kini duduk di kendaraan listrik senyap. Zuckerberg masih tidak menghadiri pesta tahunan warga, tapi ia mengirimkan gerobak es krim ke pesta terakhir.
Kisah ini menyoroti dilema yang sering dihadapi oleh orang-orang super kaya yang ingin hidup di lingkungan yang sudah mapan. Kehadiran mereka, dengan semua proyek dan pesta yang menyertainya, dapat mengganggu ketenangan dan karakter lingkungan tersebut. Upaya Zuckerberg untuk menenangkan tetangganya dengan headphone dan donat tampaknya menjadi balsem yang tidak efektif untuk luka yang lebih dalam. Masalahnya bukan hanya kebisingan, tetapi juga perubahan mendasar dalam lingkungan itu sendiri.
Crescent Park, sebelum kedatangan Zuckerberg, mungkin merupakan lingkungan yang tenang dan ramah di mana orang saling mengenal dan menghargai kebersamaan. Kedatangan Zuckerberg telah mengubah dinamika itu. Proyek konstruksi yang berkelanjutan, pesta-pesta yang ramai, dan kurangnya interaksi pribadi telah menciptakan rasa keterasingan dan ketidakpercayaan di antara para tetangga.
Tindakan Zuckerberg dapat dilihat sebagai upaya untuk membeli ketenangan, tetapi mereka gagal mengatasi masalah mendasar. Hadiah seperti headphone dan donat bersifat sementara dan dangkal. Mereka tidak mengatasi keluhan yang lebih dalam tentang kebisingan, gangguan, dan perubahan karakter lingkungan.
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa Zuckerberg memiliki hak untuk melakukan apa yang dia inginkan dengan propertinya sendiri, selama dia tidak melanggar hukum. Namun, argumen ini mengabaikan dampak yang dapat ditimbulkan oleh tindakannya terhadap orang lain. Sebagai anggota masyarakat, Zuckerberg memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan kesejahteraan tetangganya.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kesenjangan kekayaan dan kekuatan. Zuckerberg adalah salah satu orang terkaya di dunia. Dia memiliki sumber daya untuk membeli dan membangun apa pun yang dia inginkan. Kekuatan ini dapat digunakan untuk kebaikan, tetapi juga dapat digunakan untuk mengeksploitasi dan mengganggu orang lain.
Para tetangga Zuckerberg merasa bahwa mereka tidak berdaya untuk menghentikan apa yang terjadi. Mereka telah mencoba untuk berbicara dengan Zuckerberg dan stafnya, tetapi upaya mereka sebagian besar tidak berhasil. Mereka merasa bahwa suara mereka tidak didengar.
Situasi di Crescent Park adalah pengingat bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan atau penerimaan. Zuckerberg mungkin memiliki semua uang di dunia, tetapi dia tidak dapat membeli cinta dan rasa hormat dari tetangganya. Dia perlu belajar untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan mempertimbangkan dampak tindakannya terhadap orang lain.
Selain itu, kasus ini menyoroti pentingnya perencanaan kota dan peraturan zonasi. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu lingkungan dan merugikan penduduk. Peraturan zonasi dapat digunakan untuk membatasi ukuran dan jenis bangunan yang dapat dibangun di suatu daerah, serta untuk mengatur tingkat kebisingan dan aktivitas lainnya.
Dalam kasus Crescent Park, mungkin ada baiknya untuk mempertimbangkan apakah peraturan zonasi yang ada memadai untuk melindungi kepentingan penduduk. Mungkin perlu untuk memperketat peraturan untuk membatasi dampak pembangunan besar dan pesta-pesta yang ramai.
Namun, peraturan zonasi saja tidak cukup. Penting juga bagi pemerintah daerah untuk terlibat dengan penduduk dan pengembang untuk menemukan solusi yang memenuhi kebutuhan semua pihak. Dalam kasus Crescent Park, mungkin ada baiknya untuk mengadakan pertemuan antara Zuckerberg dan tetangganya untuk membahas masalah dan menemukan cara untuk bekerja sama.
Pada akhirnya, solusi untuk situasi di Crescent Park akan membutuhkan kombinasi tindakan dari Zuckerberg, tetangganya, dan pemerintah daerah. Zuckerberg perlu menjadi anggota masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan mempertimbangkan dampak tindakannya terhadap orang lain. Para tetangga perlu terus menyuarakan keprihatinan mereka dan bekerja untuk melindungi lingkungan mereka. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa peraturan zonasi yang ada memadai dan terlibat dengan penduduk dan pengembang untuk menemukan solusi yang memenuhi kebutuhan semua pihak.
Kisah ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjadi tetangga yang baik. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan kesejahteraan orang-orang di sekitar kita. Kita dapat melakukan ini dengan menjadi hormat, perhatian, dan bersedia untuk bekerja sama. Dengan melakukan itu, kita dapat menciptakan lingkungan yang ramah dan harmonis untuk semua.
Lebih lanjut, kisah ini mencerminkan tren yang lebih luas dalam masyarakat kita, yaitu meningkatnya kesenjangan kekayaan dan kekuatan. Sementara beberapa orang dapat menikmati kekayaan dan hak istimewa yang luar biasa, banyak yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan ketidakstabilan.
Penting bagi kita untuk mengatasi masalah kesenjangan kekayaan dan kekuatan. Kita dapat melakukan ini dengan mendukung kebijakan yang mempromosikan kesetaraan ekonomi dan kesempatan, seperti pajak yang lebih progresif, upah minimum yang lebih tinggi, dan akses yang lebih besar ke pendidikan dan perawatan kesehatan. Kita juga dapat mendukung organisasi yang bekerja untuk memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung dan memperjuangkan keadilan sosial.
Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan adil untuk semua. Kisah tentang Zuckerberg dan tetangganya adalah pengingat bahwa kita semua memiliki peran untuk dimainkan dalam menciptakan dunia yang lebih baik.