Kekayaan Bill Gates, pendiri raksasa teknologi Microsoft, terus mengalami penurunan signifikan. Setelah mendominasi daftar orang terkaya di Amerika Serikat selama hampir seperempat abad, Gates kini terlempar dari posisi 10 besar, menempati peringkat ke-14 dalam daftar Forbes tahun 2025. Kemerosotan ini menandai pertama kalinya dalam 34 tahun Gates tidak berada di antara 10 orang terkaya di AS, sebuah perubahan drastis dari posisinya sebagai salah satu ikon kekayaan global.
Sebelumnya, Gates juga telah keluar dari daftar 10 besar orang terkaya di dunia, sebuah indikasi bahwa kekayaannya tidak lagi sebanding dengan para miliarder teknologi lainnya yang mengalami pertumbuhan eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Dalam daftar orang terkaya di AS, Gates kini berada di belakang Michael Bloomberg, pendiri perusahaan media dan keuangan Bloomberg LP, dan sedikit di depan Alice Walton, pewaris kerajaan ritel Walmart dan wanita terkaya di Amerika. Forbes memperkirakan kekayaan Gates saat ini mencapai USD 107 miliar, angka yang fantastis namun jauh di bawah puncak kejayaannya.
Penurunan peringkat Gates dalam daftar kekayaan global dan AS bukan terjadi dalam semalam. Sejak tahun 1991, Gates secara konsisten menduduki peringkat pertama atau kedua dalam daftar Forbes 400 selama hampir tiga dekade, sebuah bukti dominasinya di dunia bisnis dan teknologi. Namun, pada tahun 2021, ia mulai tergelincir di bawah dua teratas, dan tren penurunan ini terus berlanjut hingga tahun ini.
Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan kekayaan Gates. Salah satu yang paling signifikan adalah perceraiannya dengan Melinda French Gates pada tahun 2021 setelah 27 tahun menikah. Perpisahan ini mengakibatkan pembagian aset yang substansial, yang secara langsung mengurangi kekayaan pribadi Gates. Selain itu, komitmen filantropis Gates yang besar melalui Gates Foundation juga berperan dalam mengurangi kekayaannya.
Gates menjadi miliarder pada tahun 1987 di usia 31 tahun, ketika saham Microsoft-nya melampaui angka USD 1 miliar. Pada saat itu, ia adalah miliarder termuda di dunia, sebuah gelar yang kemudian direbut oleh Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, pada tahun 2008. Dari tahun 1995 hingga 2017, Gates menduduki puncak daftar orang terkaya di dunia versi Forbes selama 18 dari 23 tahun, sebuah rekor yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruhnya di dunia bisnis dan teknologi selama periode tersebut.
Namun, lanskap kekayaan global telah berubah secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Munculnya perusahaan teknologi baru dan inovasi disruptif telah menciptakan gelombang miliarder baru yang kekayaannya tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, Jeff Bezos, pendiri Amazon, dan Bernard Arnault, ketua dan CEO LVMH, telah melampaui Gates dalam daftar orang terkaya di dunia, mencerminkan pergeseran kekuatan di dunia bisnis dan teknologi.
Pada tahun 2010, Gates, Melinda, dan Warren Buffett meluncurkan Giving Pledge, sebuah inisiatif yang mengajak orang-orang terkaya di dunia untuk menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk kegiatan filantropi. Inisiatif ini telah mengumpulkan komitmen dari ratusan miliarder di seluruh dunia dan telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai masalah sosial dan lingkungan.
Komitmen Gates terhadap filantropi sangat mendalam. Mei tahun ini, ia mengumumkan rencana untuk memberikan hampir semua kekayaannya melalui Gates Foundation sebelum yayasan tersebut ditutup pada tahun 2045. "Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa ‘dia meninggal dalam keadaan kaya’ tidak akan menjadi salah satu darinya," tulisnya di blog. Pernyataan ini mencerminkan komitmen Gates untuk menggunakan kekayaannya untuk mengatasi masalah-masalah global yang mendesak dan untuk meninggalkan warisan yang lebih besar daripada sekadar kekayaan materi.
Sejak didirikan pada tahun 2000, Gates Foundation telah menyumbangkan USD 60,2 miliar, menjadikannya filantropis terbesar kedua di AS setelah Warren Buffett. Yayasan ini berfokus pada berbagai bidang, termasuk kesehatan global, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan. Melalui Gates Foundation, Gates dan Melinda telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk memerangi penyakit menular, meningkatkan akses terhadap pendidikan, dan meningkatkan kualitas hidup jutaan orang di seluruh dunia.
Forbes memperkirakan jika Gates, yang akan berusia 70 tahun pada bulan Oktober ini, tetap memegang saham Microsoft miliknya, kekayaan bersihnya saat ini dapat mencapai USD 1,2 triliun, tiga kali lipat kekayaan Elon Musk saat ini. Angka ini menunjukkan betapa berharganya saham Microsoft yang telah ia berikan untuk kegiatan filantropi selama bertahun-tahun.
Meskipun kekayaan Gates telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, ia tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia. Kontribusinya terhadap teknologi, bisnis, dan filantropi telah meninggalkan dampak yang tak terhapuskan pada masyarakat. Ia terus aktif dalam berbagai inisiatif untuk mengatasi masalah-masalah global yang mendesak, dan komitmennya terhadap filantropi menginspirasi orang lain untuk memberikan kembali kepada masyarakat.
Kisah Bill Gates adalah kisah tentang inovasi, kesuksesan, dan komitmen untuk membuat perbedaan di dunia. Meskipun ia tidak lagi menduduki puncak daftar orang terkaya, warisannya akan terus hidup melalui karyanya di Microsoft dan Gates Foundation. Ia adalah contoh bagaimana kekayaan dapat digunakan untuk kebaikan dan bagaimana satu orang dapat memiliki dampak yang signifikan pada dunia.
Penurunan kekayaan Gates juga mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam lanskap kekayaan global. Perusahaan teknologi baru dan inovasi disruptif telah menciptakan gelombang miliarder baru yang kekayaannya tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara perusahaan-perusahaan mapan seperti Microsoft terus menjadi kekuatan utama dalam ekonomi global, mereka menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan-perusahaan yang lebih muda dan lebih gesit.
Selain itu, komitmen yang meningkat terhadap filantropi di kalangan orang kaya juga berkontribusi pada perubahan lanskap kekayaan. Semakin banyak miliarder yang memberikan sebagian besar kekayaan mereka untuk kegiatan amal, mengurangi kekayaan pribadi mereka dan memberikan dampak yang signifikan pada berbagai masalah sosial dan lingkungan.
Kisah Bill Gates adalah pengingat bahwa kekayaan bukanlah tujuan akhir. Yang lebih penting adalah bagaimana kekayaan digunakan untuk membuat perbedaan di dunia. Komitmen Gates terhadap filantropi dan upayanya untuk mengatasi masalah-masalah global yang mendesak telah menginspirasi orang lain untuk memberikan kembali kepada masyarakat dan untuk bekerja menuju dunia yang lebih baik.
Meskipun Bill Gates mungkin tidak lagi menjadi orang terkaya di Amerika Serikat atau di dunia, ia tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dan dihormati di dunia. Warisannya akan terus hidup melalui karyanya di Microsoft dan Gates Foundation, dan komitmennya terhadap filantropi akan terus menginspirasi orang lain untuk membuat perbedaan di dunia.