Bisa Boarding Pakai Face Recognition, KAI Sudah Hemat 42.698 Rol Kertas Tiket

  • Maskobus
  • Sep 09, 2025

PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menunjukkan komitmennya dalam berinovasi dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah penerapan teknologi face recognition atau pengenalan wajah di stasiun-stasiun besar di seluruh Indonesia. Implementasi teknologi ini bukan hanya memberikan kemudahan dan kecepatan dalam proses boarding, tetapi juga berdampak signifikan terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan. Hingga Agustus 2025, KAI mencatat bahwa sebanyak 7.478.690 penumpang telah memanfaatkan fasilitas face recognition boarding gate di berbagai stasiun. Angka ini menunjukkan antusiasme dan penerimaan positif dari masyarakat terhadap inovasi yang ditawarkan oleh KAI.

Penghematan Kertas Tiket yang Signifikan

Dampak positif dari penerapan teknologi face recognition tidak hanya dirasakan oleh penumpang, tetapi juga oleh KAI sendiri. Dengan berkurangnya kebutuhan untuk mencetak tiket fisik, KAI berhasil menghemat penggunaan kertas tiket secara signifikan. Dari Januari hingga Agustus 2025, KAI mencatat penghematan sebesar 18.697 rol kertas tiket, yang setara dengan nilai Rp 274.374.439. Jumlah ini melampaui capaian sepanjang tahun 2024, di mana KAI berhasil menghemat 17.004 rol kertas tiket atau senilai Rp 255.058.893. Secara akumulatif, sejak pertama kali diluncurkan pada September 2022 hingga Agustus 2025, KAI telah menghemat 42.698 rol kertas tiket dengan nilai efisiensi sekitar Rp 634.381.975.

Kemudahan dan Kecepatan dalam Proses Boarding

Bisa Boarding Pakai Face Recognition, KAI Sudah Hemat 42.698 Rol Kertas Tiket

Salah satu keuntungan utama dari penggunaan teknologi face recognition adalah kemudahan dan kecepatan dalam proses boarding. Penumpang tidak perlu lagi mengantre untuk mencetak tiket atau menunjukkan identitas mereka kepada petugas. Cukup dengan memindai wajah di boarding gate, penumpang dapat langsung menuju peron dan menaiki kereta api. Hal ini tentu saja sangat menghemat waktu dan tenaga, terutama bagi penumpang yang terburu-buru atau membawa banyak barang bawaan. Proses boarding yang lebih cepat dan efisien juga mengurangi potensi antrean dan kepadatan di stasiun, sehingga menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi semua penumpang.

Kontribusi Terhadap Keberlanjutan Lingkungan

Selain memberikan kemudahan dan efisiensi, penerapan teknologi face recognition juga berkontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan berkurangnya penggunaan kertas tiket, KAI secara tidak langsung mengurangi penebangan pohon, penggunaan tinta, dan produksi sampah. Setiap rol kertas yang dihemat berarti ada pohon yang tetap lestari, tinta yang tidak perlu diproduksi, serta sampah yang tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir. Hal ini sejalan dengan komitmen KAI untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi.

Perluasan Jangkauan dan Pengembangan Fitur

Saat ini, teknologi face recognition telah tersedia di 22 stasiun besar di seluruh Indonesia dan KAI terus berupaya untuk memperluas jangkauannya ke stasiun-stasiun lainnya. Selain itu, KAI juga terus mengembangkan fitur-fitur baru yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, seperti integrasi dengan aplikasi Access by KAI. Melalui aplikasi ini, pelanggan akan dapat menikmati perjalanan antarmoda yang seamless dari titik keberangkatan hingga tujuan akhir. Integrasi ini akan memungkinkan pelanggan untuk memesan tiket kereta api, memesan transportasi lanjutan (seperti taksi atau ojek online), dan melakukan pembayaran secara terpadu melalui satu aplikasi.

Transformasi Digital untuk Layanan yang Lebih Baik

Penerapan teknologi face recognition merupakan bagian dari transformasi digital yang sedang dilakukan oleh KAI. Transformasi ini bertujuan untuk menghadirkan layanan transportasi yang modern, ramah lingkungan, dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. KAI ingin memastikan bahwa setiap perjalanan dengan kereta api tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga semakin efisien dan berkelanjutan. Transformasi digital ini juga mencakup pengembangan e-boarding pass, peningkatan kualitas layanan pelanggan, dan pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Pernyataan Resmi dari KAI

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan bahwa layanan face recognition benar-benar memudahkan pelanggan. "Mereka tidak perlu antre mencetak tiket atau menunjukkan identitas saat boarding. Cukup dengan memindai wajah, pelanggan bisa langsung menuju peron. Boarding jadi lebih cepat, praktis, dan nyaman," ujar Anne. Ia juga menambahkan bahwa penerapan teknologi ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga komitmen KAI terhadap keberlanjutan lingkungan. "Kami belajar dari pengalaman pandemi COVID-19, sehingga mempercepat digitalisasi layanan, termasuk menghadirkan e-boarding pass dan face recognition," ungkap Anne.

Manfaat Jangka Panjang

Investasi KAI dalam teknologi face recognition dan transformasi digital lainnya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan, pelanggan, dan lingkungan. Dengan meningkatkan efisiensi operasional, KAI dapat menghemat biaya dan meningkatkan profitabilitas. Dengan memberikan layanan yang lebih baik, KAI dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka. Dengan mengurangi dampak lingkungan, KAI dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.

Tantangan dan Solusi

Meskipun penerapan teknologi face recognition memberikan banyak manfaat, KAI juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan akurasi dan keamanan data pelanggan. KAI harus berinvestasi dalam teknologi keamanan yang canggih dan menerapkan kebijakan privasi yang ketat untuk melindungi data pelanggan dari penyalahgunaan. Tantangan lainnya adalah memastikan bahwa semua stasiun memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung teknologi face recognition. KAI harus bekerja sama dengan pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan infrastruktur stasiun, seperti jaringan internet dan pasokan listrik.

Masa Depan Transportasi Kereta Api di Indonesia

Penerapan teknologi face recognition adalah salah satu contoh bagaimana KAI berinovasi untuk meningkatkan layanan dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi pelanggan. Dengan terus berinvestasi dalam teknologi dan transformasi digital, KAI dapat menjadi perusahaan transportasi kereta api yang modern, efisien, dan berkelanjutan. Masa depan transportasi kereta api di Indonesia terlihat cerah dengan adanya inovasi-inovasi seperti ini. KAI diharapkan dapat terus berinovasi dan memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Penerapan teknologi face recognition oleh KAI merupakan langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keberlanjutan layanan transportasi kereta api di Indonesia. Dengan manfaat yang jelas bagi pelanggan, perusahaan, dan lingkungan, inovasi ini patut diapresiasi dan didukung. KAI diharapkan dapat terus mengembangkan dan memperluas jangkauan teknologi face recognition serta berinovasi dalam bidang lainnya untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Transformasi digital yang dilakukan oleh KAI adalah kunci untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjadikan transportasi kereta api sebagai pilihan utama bagi masyarakat Indonesia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :