Blackberry Lahir Kembali Sebagai HP China, Ini Harganya

  • Maskobus
  • Aug 20, 2025

Kebangkitan sebuah legenda, atau sekadar nostalgia yang dipoles ulang? BlackBerry, merek yang pernah merajai dunia smartphone dengan keyboard QWERTY ikoniknya, kembali hadir di pasar. Namun, kali ini, bukan lagi sebagai produk besutan perusahaan Kanada yang dulu kita kenal, melainkan sebagai perangkat yang dihidupkan kembali oleh perusahaan teknologi asal China, Zinwa Technologies.

Zinwa Technologies, yang sebelumnya tidak begitu dikenal di kancah global, mencoba untuk memanfaatkan kerinduan para penggemar BlackBerry dengan meluncurkan Zinwa Q25 Pro. Perangkat ini pada dasarnya adalah BlackBerry Classic Q20 yang telah dirombak secara signifikan, menggabungkan desain klasik dengan komponen modern dan sistem operasi Android. Langkah ini tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan dan ekspektasi, mengingat BlackBerry Classic Q20 sendiri dirilis pada tahun 2014, jauh sebelum era smartphone layar sentuh mendominasi pasar.

Lalu, apa yang membuat Zinwa Q25 Pro ini menarik, dan apakah ia mampu memenuhi harapan para penggemar BlackBerry yang setia? Mari kita telaah lebih dalam mengenai spesifikasi, fitur, harga, dan potensi perangkat ini di pasar.

Menghidupkan Kembali Sang Legenda: Dari Q20 ke Q25 Pro

BlackBerry Classic Q20, dengan desainnya yang khas, keyboard QWERTY fisik, dan trackpad kapasitif, merupakan simbol dari era ketika produktivitas dan efisiensi menjadi prioritas utama dalam penggunaan smartphone. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, sistem operasi BlackBerry OS tidak mampu bersaing dengan Android dan iOS, sehingga memaksa perusahaan untuk beralih fokus ke perangkat lunak dan layanan keamanan.

Blackberry Lahir Kembali Sebagai HP China, Ini Harganya

Zinwa Technologies melihat peluang dalam nostalgia dan kecintaan terhadap desain klasik BlackBerry. Mereka mengambil BlackBerry Classic Q20 sebagai basis, kemudian melakukan serangkaian peningkatan dan modifikasi untuk menciptakan Zinwa Q25 Pro. Perubahan paling signifikan adalah penggantian sistem operasi BlackBerry OS dengan Android, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses jutaan aplikasi yang tersedia di Google Play Store.

Selain itu, Zinwa Q25 Pro juga mendapatkan peningkatan hardware yang signifikan. Mainboard baru ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G99, sebuah chipset kelas menengah yang menawarkan kinerja yang cukup baik untuk penggunaan sehari-hari, termasuk menjalankan aplikasi, browsing web, dan bermain game ringan. RAM 12GB memastikan multitasking yang lancar, sementara penyimpanan internal hingga 256GB memberikan ruang yang cukup untuk menyimpan foto, video, dan aplikasi.

Layar sentuh asli tetap dipertahankan, namun kini dioptimalkan untuk antarmuka Android. Kapasitas baterai juga ditingkatkan hampir 15%, meskipun angka pastinya tidak disebutkan. Kamera belakang ditingkatkan menjadi 50MP, sementara kamera depan 8MP memungkinkan pengguna untuk mengambil foto selfie dan melakukan panggilan video.

Peningkatan modern lainnya termasuk penggantian port micro USB dengan USB Type-C untuk pengisian daya dan transfer data yang lebih cepat, serta penambahan dukungan 4G LTE. Sayangnya, Zinwa Q25 Pro tidak mendukung jaringan 5G, yang mungkin menjadi kekurangan bagi sebagian pengguna.

Fitur Khas BlackBerry Tetap Hadir

Salah satu fitur yang paling ikonik dari BlackBerry adalah keyboard QWERTY fisik dan trackpad kapasitif. Zinwa Q25 Pro mempertahankan kedua fitur ini, memungkinkan pengguna untuk mengetik dengan cepat dan akurat, serta bernavigasi di antarmuka Android dengan mudah. Trackpad kapasitif berfungsi penuh dalam versi yang dihidupkan kembali ini, memberikan pengalaman navigasi yang unik dan berbeda dari smartphone layar sentuh pada umumnya.

Zinwa Q25 Pro menjalankan OS Android 13 versi minimal, yang berarti tidak ada banyak bloatware atau aplikasi bawaan yang tidak perlu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan perangkat mereka sesuai dengan preferensi masing-masing. Namun, Zinwa tidak memberikan jaminan mengenai pembaruan software di masa mendatang, sehingga pembeli disarankan untuk tidak mengharapkan dukungan jangka panjang.

Harga dan Ketersediaan

Zinwa Q25 Pro dibanderol dengan harga USD 400 di China. Selain itu, Zinwa juga menawarkan kit DIY seharga USD 320 bagi pemilik BlackBerry Classic yang ingin meningkatkan perangkat mereka menjadi versi baru ini. Perusahaan juga menjual suku cadang pengganti individual, termasuk modul kamera dan baterai.

Seratus unit pertama Q25 Pro diperkirakan akan dikirim ke konsumen pada akhir Agustus, dengan produksi massal ditargetkan pada pertengahan September. Belum ada informasi mengenai ketersediaan perangkat ini di luar China.

Potensi dan Tantangan

Kebangkitan BlackBerry sebagai Zinwa Q25 Pro tentu saja menarik perhatian para penggemar merek ini. Kombinasi desain klasik, fitur ikonik, dan sistem operasi Android modern dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi mereka yang merindukan pengalaman menggunakan BlackBerry.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh Zinwa Technologies. Pertama, persaingan di pasar smartphone sangat ketat, dengan banyak merek dan model yang menawarkan fitur dan spesifikasi yang lebih baik dengan harga yang sama atau bahkan lebih murah.

Kedua, dukungan software yang tidak pasti dapat menjadi masalah bagi pengguna yang mengharapkan pembaruan sistem operasi dan keamanan secara teratur.

Ketiga, ketersediaan yang terbatas dan kurangnya promosi global dapat menghambat penjualan Zinwa Q25 Pro di luar China.

Kesimpulan

Zinwa Q25 Pro adalah upaya yang menarik untuk menghidupkan kembali merek BlackBerry dengan menggabungkan desain klasik dengan komponen modern dan sistem operasi Android. Perangkat ini dapat menjadi pilihan yang menarik bagi para penggemar BlackBerry yang merindukan pengalaman mengetik dengan keyboard QWERTY fisik dan bernavigasi dengan trackpad kapasitif.

Namun, dengan harga yang cukup tinggi, dukungan software yang tidak pasti, dan persaingan yang ketat di pasar smartphone, Zinwa Q25 Pro perlu membuktikan diri sebagai perangkat yang layak dibeli. Hanya waktu yang akan menjawab apakah kebangkitan BlackBerry ini akan berhasil, atau hanya menjadi nostalgia yang dipoles ulang.

Jika proyek ini terbukti berhasil, Zinwa kabarnya mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali model BlackBerry lainnya, seperti Passport dan KeyOne. KeyOne sendiri sudah menjalankan Android saat dirilis. Ini menandakan bahwa Zinwa memiliki ambisi yang besar untuk menghidupkan kembali merek BlackBerry dan menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada bagaimana Zinwa mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan memenuhi harapan para penggemar BlackBerry.

Pada akhirnya, Zinwa Q25 Pro adalah sebuah eksperimen yang menarik. Ia menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar smartphone yang didominasi oleh perangkat layar sentuh. Apakah ia akan berhasil atau tidak, hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti, kebangkitan BlackBerry sebagai Zinwa Q25 Pro telah membangkitkan kembali kenangan dan kerinduan akan merek yang pernah merajai dunia smartphone.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :