Bagi penderita diabetes, mengonsumsi buah sering kali menjadi dilema. Di satu sisi, buah dikenal sebagai sumber nutrisi penting yang kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Di sisi lain, kekhawatiran akan lonjakan gula darah akibat kandungan gula alami dalam buah seringkali membuat penderita diabetes ragu untuk mengonsumsinya. Padahal, dengan pemahaman yang tepat dan pemilihan jenis buah yang bijak, penderita diabetes tetap dapat menikmati manfaat buah tanpa perlu khawatir akan dampaknya terhadap kadar gula darah.
Untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman seputar konsumsi buah bagi penderita diabetes, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Kuningan, dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, memberikan penjelasan medis yang komprehensif. Beliau mengupas mitos-mitos yang beredar luas dan memberikan panduan praktis agar penderita diabetes dapat mengonsumsi buah secara sehat dan aman.
Mitos vs. Fakta: Membongkar Kesalahpahaman tentang Buah dan Diabetes
Mitos 1: Penderita diabetes harus berhenti makan buah karena bisa menaikkan gula darah.
Faktanya, buah merupakan sumber nutrisi penting yang tidak boleh diabaikan, bahkan oleh penderita diabetes sekalipun. Buah kaya akan fruktosa (gula alami buah), serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Serat dalam buah, khususnya serat larut, membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan gula darah yang drastis. Selain itu, vitamin, mineral, dan antioksidan dalam buah berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan mencegah komplikasi diabetes.
Mitos 2: Semua buah menaikkan gula darah.
Tidak semua buah memiliki dampak yang sama terhadap kadar gula darah. Beberapa jenis buah memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah, yang berarti mereka tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan setelah dikonsumsi. Buah-buahan dengan IG rendah seperti apel, pir, stroberi, blueberry, jeruk, kiwi, dan alpukat aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah yang wajar. Sebaliknya, buah-buahan dengan IG tinggi seperti semangka, mangga matang, kurma, dan buah kering manis perlu dibatasi karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
Mitos 3: Jus buah lebih menyehatkan daripada buah utuh.
Jus buah, terutama yang ditambahkan gula, justru dapat meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dibandingkan dengan mengonsumsi buah utuh. Proses pembuatan jus menghilangkan serat yang terkandung dalam buah, sehingga gula dalam buah diserap lebih cepat ke dalam darah. Selain itu, jus buah seringkali mengandung tambahan gula yang dapat memperburuk kondisi gula darah. Konsumsi buah utuh lebih dianjurkan karena seratnya tetap utuh, yang membantu memperlambat penyerapan gula dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Mitos 4: Buah pisang, mangga, dan durian dilarang bagi penderita diabetes.
Buah-buahan tropis seperti pisang, mangga, dan durian memang mengandung gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Namun, bukan berarti buah-buahan ini sepenuhnya dilarang bagi penderita diabetes. Penderita diabetes tetap dapat menikmati buah-buahan tropis ini dalam jumlah yang wajar dan dengan memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, perhatikan porsi yang dikonsumsi. Konsumsi buah-buahan tropis dalam porsi kecil atau sedang, misalnya setengah buah mangga atau satu buah pisang kecil. Kedua, kombinasikan dengan sumber protein atau lemak sehat, seperti yogurt, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Kombinasi ini akan membantu memperlambat penyerapan gula dan mencegah lonjakan gula darah yang drastis. Ketiga, hindari mengonsumsi buah-buahan tropis bersamaan dengan sumber karbohidrat lain, seperti nasi, roti, atau pasta.
Memahami Indeks Glikemik (IG) dan Beban Glikemik (BG)
Selain memahami mitos dan fakta seputar konsumsi buah bagi penderita diabetes, penting juga untuk memahami konsep indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG).
Indeks Glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat makanan berkarbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan IG tinggi akan menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sedangkan makanan dengan IG rendah akan menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih lambat dan stabil.
Beban Glikemik (BG) adalah ukuran yang lebih akurat untuk memperkirakan dampak makanan terhadap kadar gula darah. BG mempertimbangkan baik IG maupun jumlah karbohidrat dalam satu porsi makanan. BG dihitung dengan mengalikan IG dengan jumlah karbohidrat dalam gram per porsi, lalu dibagi dengan 100.
Berikut adalah klasifikasi IG dan BG:
-
IG Rendah: ≤ 55
-
IG Sedang: 56-69
-
IG Tinggi: ≥ 70
-
BG Rendah: ≤ 10
-
BG Sedang: 11-19
-
BG Tinggi: ≥ 20
Tips Mengonsumsi Buah dengan Aman bagi Penderita Diabetes
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu penderita diabetes mengonsumsi buah dengan aman dan sehat:
- Pilih buah dengan IG rendah atau sedang: Prioritaskan buah-buahan dengan IG rendah seperti apel, pir, stroberi, blueberry, jeruk, kiwi, alpukat, dan beri-berian lainnya. Jika ingin mengonsumsi buah dengan IG sedang seperti pepaya, nanas, atau pisang matang, konsumsilah dalam porsi yang lebih kecil dan kombinasikan dengan sumber protein atau lemak sehat.
- Perhatikan porsi: Batasi porsi buah yang dikonsumsi dalam satu waktu. Satu porsi buah umumnya sekitar satu genggam atau satu buah berukuran sedang.
- Konsumsi buah utuh, bukan jus: Buah utuh mengandung serat yang membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah. Hindari mengonsumsi jus buah, terutama yang ditambahkan gula.
- Kombinasikan dengan protein atau lemak sehat: Mengonsumsi buah bersamaan dengan sumber protein atau lemak sehat, seperti yogurt, kacang-kacangan, biji-bijian, atau keju rendah lemak, dapat membantu memperlambat penyerapan gula dan mencegah lonjakan gula darah yang drastis.
- Hindari mengonsumsi buah bersamaan dengan sumber karbohidrat lain: Hindari mengonsumsi buah bersamaan dengan sumber karbohidrat lain seperti nasi, roti, pasta, atau kentang. Kombinasi ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih tinggi.
- Pantau kadar gula darah secara teratur: Pantau kadar gula darah secara teratur setelah mengonsumsi buah untuk melihat bagaimana tubuh Anda merespons jenis dan jumlah buah yang Anda konsumsi.
- Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi: Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih personal mengenai jenis dan jumlah buah yang aman dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Sugar Clinic Mayapada Hospital: Pendampingan Gaya Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes
Untuk membantu penderita diabetes mengelola kondisi mereka secara optimal, Sugar Clinic Mayapada Hospital menyediakan layanan pemeriksaan skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta pemantauan risiko prediabetes dan diabetes. Layanan ini dirancang untuk memberikan pendampingan gaya hidup sehat secara menyeluruh dan membantu penderita diabetes mencapai kontrol gula darah yang lebih baik.
Layanan Sugar Clinic tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital, termasuk Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Pemesanan skrining, jadwal konsultasi dokter, serta layanan darurat dapat diakses melalui fitur Emergency Call di aplikasi MyCare.
Aplikasi MyCare juga menawarkan berbagai fitur lain yang bermanfaat bagi penderita diabetes, seperti artikel dan tips kesehatan terkini, serta fitur Personal Health yang terintegrasi dengan Health Access dan Google Fit. Dengan aplikasi MyCare, penderita diabetes dapat memantau kesehatan mereka secara rutin, mengumpulkan reward point untuk potongan harga pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital, dan mendapatkan akses mudah ke berbagai layanan kesehatan yang mereka butuhkan.
Dengan pemahaman yang tepat dan penerapan tips yang telah dijelaskan, penderita diabetes tetap dapat menikmati manfaat buah sebagai bagian dari pola makan sehat mereka. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih personal dan memastikan bahwa Anda mengonsumsi buah dengan aman dan efektif dalam mengelola kondisi diabetes Anda.