BRI Super League: Akibat Suporter Away, PSIM Yogyakarta Kena Sanksi Komdis PSSI

  • Maskobus
  • Aug 20, 2025

PSIM Yogyakarta harus menerima pil pahit di awal gelaran BRI Super League 2025/2026. Baru dua pertandingan berjalan, Laskar Mataram sudah dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat ulah suporternya. Sanksi ini merupakan buntut dari kehadiran suporter PSIM saat laga tandang kontra Persebaya Surabaya.

Ribuan Brajamusti dan The Maident, sebutan bagi suporter PSIM, memadati Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 8 Agustus 2025. Kehadiran mereka memberikan dukungan langsung kepada tim kesayangan dalam pertandingan pembuka Super League musim ini. Sayangnya, dukungan tersebut berujung petaka bagi klub.

Komdis PSSI mengeluarkan surat keputusan bernomor 003/L1/SK/KD-PSSI/VIII/2025 pada Sabtu, 16 Agustus 2025, yang menyatakan PSIM Yogyakarta melanggar regulasi yang berlaku. Pelanggaran tersebut terkait dengan kehadiran suporter tim tamu, yang dilarang berdasarkan regulasi BRI Super League 2025/2026.

Regulasi yang melarang kehadiran suporter tim tamu ini dibuat sebagai bagian dari upaya perbaikan keamanan dan ketertiban dalam persepakbolaan Indonesia. Aturan ini merupakan respons terhadap berbagai insiden kerusuhan yang melibatkan suporter di masa lalu, dan diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya kejadian serupa di masa depan.

BRI Super League: Akibat Suporter Away, PSIM Yogyakarta Kena Sanksi Komdis PSSI

Akibat pelanggaran ini, PSIM Yogyakarta didenda sebesar Rp25 juta. Sanksi tersebut didasarkan pada Pasal 5 ayat 7 dan 11 Regulasi BRI Super League Tahun 2025/2026, serta Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023. Denda ini menjadi peringatan keras bagi PSIM dan seluruh klub peserta Super League lainnya untuk mematuhi regulasi yang telah ditetapkan.

PSSI juga memberikan peringatan bahwa pelanggaran berulang akan dikenakan hukuman yang lebih berat. Hal ini menunjukkan keseriusan federasi dalam menegakkan disiplin dan memastikan keamanan dalam setiap pertandingan. Sanksi yang lebih berat bisa berupa larangan bagi suporter untuk menonton langsung pertandingan, atau bahkan pertandingan tanpa penonton.

"Hukuman ini adalah sanksi pertama bagi PSIM di Super League musim ini. Jika terulang, sanksi bisa lebih berat, seperti larangan menonton langsung atau pertandingan tanpa penonton," demikian pernyataan resmi dari pihak PSIM Yogyakarta pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Pihak klub juga mengimbau kepada seluruh pihak, baik klub maupun suporter, untuk mematuhi regulasi I.League demi mendukung Laskar Mataram dan menghindari kerugian di kemudian hari. Imbauan ini menunjukkan kesadaran klub akan pentingnya mematuhi aturan dan menjaga ketertiban demi kelancaran kompetisi.

Larangan suporter untuk melakukan tur tandang sebenarnya bukan hal baru dalam sepak bola Indonesia. Aturan ini telah diterapkan sejak musim 2023/2024. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari kesepakatan antara pemerintah, FIFA, kepolisian, dan operator kompetisi terkait transformasi sepak bola Indonesia pasca-tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

Tragedi Kanjuruhan menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia. Insiden yang menewaskan ratusan suporter itu mendorong pemerintah dan federasi untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan pengelolaan pertandingan. Salah satu hasilnya adalah penerapan aturan larangan suporter tandang.

Awalnya, kebijakan pelarangan suporter tandang hanya berlaku selama dua tahun. Namun, kebijakan ini diperpanjang hingga satu tahun ke depan, atau selama bergulirnya BRI Super League 2025/2026. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi keamanan dan potensi terjadinya kerusuhan.

Ketua PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa keputusan untuk memperpanjang larangan suporter tandang diambil demi menjaga keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan. Ia tidak ingin ada lagi korban yang berjatuhan akibat kerusuhan suporter.

"Belum. Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana. Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa enggak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment," kata Erick Thohir beberapa waktu lalu. Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya PSSI dalam menangani masalah keamanan suporter.

Erick Thohir menekankan bahwa sepak bola seharusnya menjadi hiburan yang aman dan menyenangkan bagi semua orang. Ia tidak ingin sepak bola menjadi sumber masalah atau bahkan tragedi. Oleh karena itu, PSSI akan terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam setiap pertandingan.

Sanksi yang diterima PSIM Yogyakarta ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh klub dan suporter di Indonesia. Regulasi yang telah ditetapkan harus dipatuhi demi menjaga keamanan dan ketertiban dalam kompetisi. Suporter diharapkan dapat memberikan dukungan kepada tim kesayangan dengan cara yang positif dan tidak melanggar aturan.

Kehadiran suporter memang memberikan semangat tambahan bagi para pemain di lapangan. Namun, dukungan tersebut harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan tidak merugikan klub maupun pihak lain. Suporter yang melanggar aturan akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PSSI berharap agar seluruh pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan iklim sepak bola yang kondusif dan aman bagi semua. Sepak bola adalah olahraga yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, persahabatan, dan persatuan. Nilai-nilai ini harus dijaga dan dihormati oleh seluruh elemen sepak bola, termasuk suporter.

Selain sanksi denda, PSIM Yogyakarta juga harus melakukan evaluasi internal terkait dengan koordinasi antara klub dan suporter. Klub perlu menjalin komunikasi yang baik dengan suporter untuk memberikan pemahaman tentang regulasi yang berlaku dan pentingnya mematuhi aturan.

Klub juga dapat memberikan edukasi kepada suporter tentang cara memberikan dukungan yang positif dan tidak melanggar aturan. Edukasi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti seminar, workshop, atau kampanye melalui media sosial.

Dengan adanya edukasi yang baik, diharapkan suporter dapat lebih memahami aturan dan mampu memberikan dukungan yang positif bagi tim kesayangan. Suporter yang cerdas dan bertanggung jawab akan menjadi aset berharga bagi klub dan sepak bola Indonesia.

PSSI juga akan terus melakukan sosialisasi terkait dengan regulasi yang berlaku kepada seluruh klub dan suporter. Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak memahami aturan dan konsekuensi dari pelanggaran.

PSSI juga akan meningkatkan pengawasan terhadap perilaku suporter di stadion maupun di luar stadion. Pengawasan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan anarkis atau pelanggaran lainnya yang dapat merugikan klub maupun pihak lain.

Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan suporter akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan tidak melakukan pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun klub. Suporter yang tertib dan disiplin akan menjadi contoh yang baik bagi suporter lainnya.

Sanksi yang diterima PSIM Yogyakarta ini juga menjadi momentum bagi seluruh suporter di Indonesia untuk melakukan introspeksi diri. Suporter perlu menyadari bahwa tindakan mereka dapat berdampak besar bagi klub maupun sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Suporter yang bijak akan selalu mengutamakan kepentingan klub dan sepak bola Indonesia di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Suporter yang bijak akan selalu mendukung tim kesayangan dengan cara yang positif dan tidak melanggar aturan.

Suporter yang bijak akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, persahabatan, dan persatuan. Suporter yang bijak akan menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.

PSSI berharap agar seluruh suporter di Indonesia dapat menjadi suporter yang bijak dan bertanggung jawab. Dengan adanya suporter yang bijak dan bertanggung jawab, sepak bola Indonesia akan semakin maju dan berkembang.

Sanksi yang diterima PSIM Yogyakarta ini juga menjadi pengingat bagi seluruh klub di Indonesia untuk lebih serius dalam mengelola suporter. Klub perlu memiliki program yang jelas dan terstruktur untuk membina suporter agar menjadi suporter yang positif dan bertanggung jawab.

Klub juga perlu menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk menjaga keamanan dan ketertiban di stadion maupun di luar stadion. Kerja sama ini penting untuk mencegah terjadinya tindakan anarkis atau pelanggaran lainnya yang dapat merugikan klub maupun pihak lain.

Dengan adanya pengelolaan suporter yang baik dan kerja sama yang solid dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah, diharapkan sepak bola Indonesia akan semakin aman dan nyaman bagi semua. Sepak bola Indonesia akan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

BRI Super League 2025/2026 diharapkan dapat menjadi momentum bagi kebangkitan sepak bola Indonesia. Dengan adanya regulasi yang jelas, pengelolaan suporter yang baik, dan kerja sama yang solid antara seluruh pihak, sepak bola Indonesia akan semakin maju dan berkembang.

Sepak bola Indonesia akan menjadi hiburan yang aman dan menyenangkan bagi semua orang. Sepak bola Indonesia akan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Indonesia. Sepak bola Indonesia akan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sanksi yang diterima PSIM Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh elemen sepak bola Indonesia. Dengan belajar dari kesalahan dan terus berbenah diri, sepak bola Indonesia akan semakin maju dan berkembang.

Sepak bola Indonesia akan menjadi kekuatan yang disegani di Asia dan dunia. Sepak bola Indonesia akan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Semoga BRI Super League 2025/2026 dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Semoga sepak bola Indonesia semakin maju dan berkembang. Semoga sepak bola Indonesia menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :