Tren positif PSIM Yogyakarta di BRI Super League 2025/2026 terus berlanjut, menjadikan mereka sebagai satu-satunya tim promosi yang belum terkalahkan hingga pekan keempat. Laskar Mataram, julukan PSIM, menunjukkan performa yang solid dan menjanjikan, mengukir dua kemenangan dan dua hasil seri dari empat pertandingan yang telah dilakoni.
Teranyar, PSIM berhasil menggilas tuan rumah Malut United dengan skor 2-0 pada pekan keempat BRI Super League yang digelar di Stadion Gelora Kie Raha, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Sabtu (30/8/2025) malam WIB. Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisi PSIM di papan atas klasemen sementara, sekaligus membuktikan bahwa mereka bukanlah tim yang bisa diremehkan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini.
Di bawah arahan pelatih asal Belanda, Jean-Paul van Gastel, PSIM menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek permainan. Van Gastel berhasil meramu taktik yang efektif, memadukan pemain-pemain muda potensial dengan pemain-pemain senior berpengalaman. Hasilnya, PSIM tampil dengan kolektivitas yang tinggi, disiplin dalam bertahan, dan efektif dalam menyerang.
Kemenangan atas Malut United membuat Reva Adi Utama dan rekan-rekannya melesat ke peringkat keempat klasemen sementara BRI Super League. Saat ini, PSIM mengumpulkan delapan poin, hasil dari dua kemenangan dan dua hasil seri. Mereka telah mencetak lima gol dan kebobolan dua kali, menunjukkan keseimbangan yang baik antara lini serang dan lini pertahanan.
Pencapaian yang diukir PSIM di awal musim ini tidak lepas dari kontribusi gemilang para pemain belakang mereka. Soliditas lini pertahanan menjadi salah satu kunci utama keberhasilan PSIM dalam meraih hasil-hasil positif. Bahkan, ada dua bek Laskar Mataram yang sejauh ini berhasil menyabet penghargaan Man of The Match, yaitu Yusaku Yamadera dan Raka Cahyana Rizki.
Yusaku Yamadera, bek asal Jepang, tampil sangat solid dan disiplin dalam mengawal lini pertahanan PSIM. Ia berhasil membaca permainan lawan dengan baik, melakukan tekel-tekel krusial, dan memenangkan duel-duel penting. Yamadera didapuk sebagai pemain terbaik ketika PSIM berhasil mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-0 pada tanggal 8 Agustus 2025.
Terbaru, giliran Raka Cahyana Rizki yang mendapat penghargaan Man of The Match saat laga kontra Malut United. Pemain muda berusia 21 tahun ini tampil sangat impresif di posisi bek kanan, menunjukkan determinasi yang tinggi, kemampuan bertahan yang solid, dan kontribusi yang positif dalam membantu serangan tim.
Berkat ketangguhan para pemain yang mengawal sektor belakang, PSIM memiliki pertahanan yang sulit ditembus oleh para pemain depan lawan. Buktinya, saat ini Laskar Mataram baru kemasukan dua gol dari empat pertandingan yang telah dilakoni. Soliditas lini pertahanan ini menjadi modal penting bagi PSIM dalam menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya di BRI Super League.
Raka Cahyana Rizki merasa bersyukur dengan pencapaian yang telah diraih oleh timnya di awal musim ini. Ia mengatakan bahwa kekompakan tim menjadi kunci utama keberhasilan PSIM dalam meraih hasil-hasil positif. Raka juga menambahkan bahwa kemenangan atas Malut United di luar ekspektasi mereka, dan ia berharap timnya dapat terus meraih poin maksimal di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Raka Cahyana selalu menjadi pilihan utama di sisi kanan area permainan PSIM. Mantan pemain Persija Jakarta dan Deltras FC itu hadir dalam empat laga, di mana dua di antaranya bermain penuh selama 90 menit. Kepercayaan yang diberikan oleh pelatih Jean-Paul van Gastel kepadanya dibayar tuntas dengan penampilan yang solid dan kontribusi yang positif bagi tim.
Bek berusia 21 tahun tersebut juga menyumbang assist kala PSIM tandang ke markas Malut United. Raka punya andil penting dalam terciptanya gol kedua Laskar Mataram yang dicetak oleh Savio Sheva. Assist tersebut menunjukkan bahwa Raka tidak hanya piawai dalam bertahan, tetapi juga memiliki kemampuan yang baik dalam membantu serangan tim.
"Pertama-tama syukur Alhamdulillah kita diberi poin maksimal di laga ini. Kuncinya tentu kompak. Ya, tentunya (kemenangan) ini di luar ekspektasi kami ya. Semoga untuk ke depannya kita bisa meraih poin maksimal lagi," ujar Raka Cahyana dengan nada penuh syukur dan optimisme.
Penampilan apik Raka Cahyana Rizki di awal musim BRI Super League 2025/2026 ini tidak luput dari perhatian para pengamat sepak bola. Banyak yang memprediksi bahwa pemain muda potensial ini akan menjadi salah satu bintang yang bersinar di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Raka Cahyana memiliki semua atribut yang dibutuhkan untuk menjadi seorang bek kanan modern. Ia memiliki kecepatan, kekuatan, stamina, kemampuan bertahan yang solid, kemampuan menyerang yang baik, dan visi bermain yang cerdas. Selain itu, Raka juga memiliki mentalitas yang kuat, disiplin yang tinggi, dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang.
Tidak hanya itu, Raka Cahyana juga dikenal sebagai pemain yang rendah hati dan mudah bergaul. Ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi tim, baik di dalam maupun di luar lapangan. Sikap positif ini membuat Raka disukai oleh rekan-rekan setimnya dan dihormati oleh para pelatihnya.
Sebelum bergabung dengan PSIM Yogyakarta, Raka Cahyana Rizki sempat malang melintang di sejumlah klub sepak bola Indonesia. Ia pernah memperkuat Persija Jakarta, salah satu klub terbesar di Indonesia, dan Deltras FC, klub yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur.
Pengalaman bermain di berbagai klub tersebut telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan Raka sebagai seorang pemain sepak bola. Ia telah belajar banyak dari para pemain senior dan pelatih-pelatih berpengalaman yang pernah bekerja sama dengannya.
Kini, Raka Cahyana Rizki siap untuk memberikan yang terbaik bagi PSIM Yogyakarta. Ia bertekad untuk membantu Laskar Mataram meraih kesuksesan di BRI Super League 2025/2026. Raka ingin membuktikan bahwa ia adalah salah satu bek kanan terbaik di Indonesia, dan ia siap untuk bersaing dengan para pemain-pemain terbaik lainnya di kompetisi ini.
Sesudah ini, BRI Super League bakal rehat sejenak karena agenda FIFA Matchday. Kompetisi kasta teratas Liga Indonesia itu diliburkan selama 12 hari dan kembali bergulir pada 11 September mendatang. Jeda kompetisi ini akan dimanfaatkan oleh para pemain untuk beristirahat dan memulihkan kondisi fisik, serta untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih ada dalam permainan mereka.
PSIM akan berlaga lagi pada Minggu, 14 September mendatang. Laskar Mataram dijadwalkan menjamu Borneo FC di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Yogyakarta. Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi PSIM, karena Borneo FC merupakan salah satu tim kuat di BRI Super League.
Namun, dengan dukungan penuh dari para suporter setia, PSIM yakin dapat meraih hasil positif di pertandingan tersebut. Laskar Mataram akan bermain dengan semangat juang yang tinggi, dan mereka akan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi para penggemar yang selalu setia mendukung mereka.
Sepanjang September, tim kesayangan warga Jogja itu bakal melakoni tiga laga yang cukup berat. Selain Borneo FC, Laskar Mataram berhadapan dengan Bali United dan PSM Makassar. Ketiga tim tersebut merupakan tim-tim yang memiliki kualitas yang bagus dan pengalaman yang banyak di kompetisi BRI Super League.
Oleh karena itu, PSIM harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi pertandingan-pertandingan tersebut. Mereka harus berlatih dengan keras, menganalisis kekuatan dan kelemahan lawan, dan menyusun strategi yang tepat untuk dapat meraih hasil yang maksimal.
Jean-Paul van Gastel, pelatih PSIM Yogyakarta, menyadari bahwa timnya akan menghadapi tantangan yang berat di bulan September. Namun, ia tetap optimis bahwa timnya dapat meraih hasil-hasil positif jika mereka bermain dengan disiplin, kerja keras, dan kolektivitas yang tinggi.
Van Gastel juga berharap agar para pemainnya dapat menjaga kondisi fisik dan mental mereka selama jeda kompetisi. Ia ingin agar para pemainnya kembali dengan semangat yang baru dan siap untuk memberikan yang terbaik bagi tim di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Para suporter PSIM Yogyakarta juga memiliki harapan yang besar terhadap tim kesayangan mereka. Mereka berharap agar Laskar Mataram dapat terus tampil konsisten dan meraih hasil-hasil positif di BRI Super League 2025/2026.
Para suporter akan terus memberikan dukungan penuh kepada tim, baik di dalam maupun di luar lapangan. Mereka yakin bahwa dengan dukungan yangSolid dari para suporter, PSIM dapat meraih kesuksesan di kompetisi ini.
Perjalanan PSIM Yogyakarta di BRI Super League 2025/2026 masih panjang. Namun, dengan modal yang telah mereka miliki, yaitu soliditas tim, semangat juang yang tinggi, dan dukungan penuh dari para suporter, Laskar Mataram siap untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan mata.
Raka Cahyana Rizki dan rekan-rekannya bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi PSIM Yogyakarta. Mereka ingin membawa Laskar Mataram meraih kesuksesan di BRI Super League 2025/2026, dan mereka siap untuk berjuang hingga titik darah penghabisan untuk mewujudkan impian tersebut.