Persis Solo tengah menghadapi masa sulit di awal musim BRI Super League 2025/2026. Rentetan hasil negatif membuat tim berjuluk Laskar Sambernyawa ini terpuruk di papan tengah klasemen. Kekalahan terakhir 0-2 dari Bhayangkara FC semakin memperpanjang daftar laga tanpa kemenangan. Sebelumnya, mereka juga takluk dari Persija Jakarta dengan skor telak 0-3, serta hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan PSBS Biak. Absennya beberapa pilar penting, termasuk gelandang asing Fuad Sule, disebut-sebut menjadi salah satu faktor penyebab performa buruk Persis Solo. Namun, pelatih Peter de Roo menolak menjadikan hal tersebut sebagai alasan utama.
De Roo menegaskan bahwa kekalahan timnya bukan semata-mata karena absennya Fuad Sule yang terkena sanksi larangan bermain. Ia mengakui, penampilan anak asuhnya secara keseluruhan memang belum sesuai dengan harapan. Selain Fuad Sule, Persis Solo juga harus kehilangan Adriano Castanheira yang mengalami cedera pada dua pertandingan terakhir. Tentu saja, absennya pemain-pemain kunci berpengaruh terhadap kekuatan tim. Namun, De Roo lebih menyoroti performa individu dan kolektif para pemain yang diturunkan.
"Tentu saja, ketika tidak bisa memilih pemain yang bermain secara leluasa, akan menyebabkan dampak tersendiri. Namun, saya sudah berusaha menganalisis masalah apa yang harus saya selesaikan," ujar Peter de Roo. Pelatih asal Belanda ini menekankan bahwa ketidakhadiran Fuad Sule bukanlah satu-satunya alasan di balik kekalahan Persis pada laga terakhir. Menurutnya, penampilan anak asuhnya memang belum memenuhi ekspektasi.
"Fuad belum bisa bergabung bersama kami. Sebelas pemain yang bermain serta mereka yang berada di bangku cadangan, tidak sepenuhnya menjadi penyebab dari kekalahan ini," ujar pelatih berusia 55 tahun itu. De Roo juga menyoroti kontribusi pemain pengganti yang dinilai kurang maksimal. "Selain itu, para pemain yang kami harapkan bisa memberikan perbedaan dari bangku cadangan juga kurang maksimal. Jadi, adanya Fuad atau tidak, bagi saya, tidak relevan dengan hasil buruk kami," tambahnya.
Lebih lanjut, De Roo mengungkapkan bahwa Persis Solo masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ia mengakui bahwa timnya belum cukup bagus dalam penguasaan bola, sering melakukan kesalahan ceroboh, kurang efektif dalam menghentikan serangan balik lawan, serta memiliki pressing dan pertahanan yang buruk. "Untuk membuatnya jadi lebih jelas, kami mengalami rentetan hasil buruk, termasuk ketika kalah dari Bhayangkara FC, bukan hanya karena tidak adanya Fuad. Kami kalah karena kami tidak cukup bagus ketika menguasai bola," ujar De Roo.
"Kami bermain sangat ceroboh. Kami tidak terlalu maksimal ketika menghentikan serangan balik lawan. Selain itu, pressing kami juga tidak bagus. Cara bertahan kami juga jelek. Saya pikir itu yang menyebabkan kami kalah," imbuhnya. Pernyataan De Roo ini menunjukkan bahwa ia menyadari betul permasalahan yang ada di dalam timnya. Ia tidak ingin mencari-cari alasan atas hasil buruk yang diraih, melainkan fokus untuk mencari solusi dan meningkatkan performa tim secara keseluruhan.
Kekalahan dari Bhayangkara FC semakin memperpanjang tren negatif Persis Solo di awal musim BRI Super League 2025/2026. Padahal, mereka sempat meraih kemenangan meyakinkan 1-2 atas Madura United pada laga perdana. Namun, setelah itu, performa Persis Solo justru menurun drastis. Mereka kalah dari Persija Jakarta (0-3), ditahan imbang PSBS Biak (2-2), dan terakhir takluk dari Bhayangkara FC (0-2).
Selain itu, lini pertahanan Persis Solo juga menjadi sorotan. Dari empat pertandingan yang telah dilakoni, mereka sudah kebobolan delapan gol. Jumlah ini tentu menjadi catatan buruk yang harus segera diperbaiki oleh De Roo dan staf pelatih. Mereka harus mencari formula yang tepat untuk menyeimbangkan lini depan dan lini belakang, agar Persis Solo bisa kembali meraih hasil positif.
Menghadapi situasi sulit ini, De Roo dituntut untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap timnya. Ia harus mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusi yang efektif untuk mengembalikan performa Persis Solo ke jalur kemenangan. Selain itu, De Roo juga harus mampu membangkitkan mental para pemain, agar mereka kembali percaya diri dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi tim.
Kehadiran Fuad Sule tentu akan menjadi tambahan amunisi yang berharga bagi Persis Solo. Gelandang asing ini memiliki kualitas yang mumpuni dan mampu memberikan kontribusi signifikan di lini tengah. Namun, De Roo tidak boleh terlalu bergantung pada satu pemain. Ia harus mampu memaksimalkan potensi seluruh pemain yang ada di dalam tim, agar Persis Solo bisa menjadi tim yang solid dan kompetitif.
Selain itu, dukungan dari para suporter juga sangat dibutuhkan oleh Persis Solo saat ini. Kehadiran dan semangat mereka di stadion akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk berjuang lebih keras di lapangan. Para suporter harus tetap memberikan dukungan positif kepada tim, meskipun sedang dalam kondisi sulit.
Persis Solo memiliki potensi untuk menjadi salah satu tim kuat di BRI Super League 2025/2026. Namun, mereka harus segera bangkit dari keterpurukan dan memperbaiki performa di semua lini. Dengan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah, bukan tidak mungkin Laskar Sambernyawa akan kembali meraih hasil positif dan bersaing di papan atas klasemen.
Saat ini, Peter de Roo sedang berupaya keras untuk membenahi timnya. Ia menyadari bahwa Persis Solo masih membutuhkan banyak perbaikan di berbagai aspek. Oleh karena itu, ia terus melakukan latihan intensif dan evaluasi mendalam untuk mencari solusi terbaik. De Roo berharap, dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, Persis Solo bisa segera keluar dari tren negatif dan kembali meraih kemenangan.
Selain itu, De Roo juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pemain, pelatih, dan manajemen tim. Ia ingin menciptakan suasana yang harmonis dan saling mendukung di dalam tim, agar semua pemain merasa nyaman dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. De Roo percaya, dengan komunikasi yang baik, semua permasalahan yang ada di dalam tim bisa diselesaikan dengan lebih mudah.
Persis Solo memiliki sejarah panjang dan tradisi yang kuat di sepak bola Indonesia. Mereka memiliki basis suporter yang fanatik dan selalu memberikan dukungan penuh kepada tim. Oleh karena itu, para pemain Persis Solo harus menyadari betul tanggung jawab yang mereka emban. Mereka harus berjuang sekuat tenaga untuk mengharumkan nama Persis Solo dan memenuhi harapan para suporter.
BRI Super League 2025/2026 masih panjang. Persis Solo memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki performa dan mengejar ketertinggalan. Namun, mereka harus segera berbenah dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dengan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah, bukan tidak mungkin Laskar Sambernyawa akan kembali bangkit dan bersaing di papan atas klasemen.
Peter de Roo memiliki tugas berat untuk membawa Persis Solo kembali ke performa terbaiknya. Ia harus mampu memaksimalkan potensi seluruh pemain yang ada di dalam tim, menciptakan strategi yang efektif, dan membangkitkan mental para pemain. De Roo memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi tantangan ini. Ia pernah melatih beberapa klub di Eropa dan Asia, serta memiliki pengetahuan yang luas tentang sepak bola.
Namun, De Roo tidak bisa bekerja sendiri. Ia membutuhkan dukungan penuh dari manajemen tim, staf pelatih, dan para pemain. Semua pihak harus bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu membawa Persis Solo meraih kesuksesan di BRI Super League 2025/2026.
Para suporter Persis Solo juga memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat tim. Kehadiran dan dukungan mereka di stadion akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk berjuang lebih keras di lapangan. Para suporter harus tetap memberikan dukungan positif kepada tim, meskipun sedang dalam kondisi sulit. Dengan dukungan dari para suporter, Persis Solo akan semakin termotivasi untuk meraih kemenangan.
Persis Solo memiliki pemain-pemain berkualitas yang mampu bersaing di level tertinggi. Namun, mereka harus bermain sebagai tim dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. De Roo harus mampu menciptakan kekompakan di dalam tim dan memastikan bahwa semua pemain memiliki peran yang jelas dan tanggung jawab yang sama.
Selain itu, De Roo juga harus memperhatikan kondisi fisik dan mental para pemain. Ia harus memastikan bahwa semua pemain dalam kondisi prima dan siap untuk bertanding. De Roo juga harus mampu memberikan motivasi dan dukungan kepada para pemain, agar mereka tetap percaya diri dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
BRI Super League 2025/2026 semakin kompetitif. Setiap tim berusaha untuk meningkatkan performa dan meraih hasil yang maksimal. Persis Solo harus mampu bersaing dengan tim-tim lain dan menunjukkan bahwa mereka layak untuk berada di papan atas klasemen. Dengan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah, Persis Solo akan mampu meraih kesuksesan di BRI Super League 2025/2026.