Dulu ada Nur’Alim, kini ada Rizky Ridho. Ya! Keduanya merupakan bek andalan sekaligus kebangaan Persija Jakarta di eranya masing-masing. Tak perlu dijelaskan siapa Nur’Alim dan sejauhmana peran besarnya terhadap Persija. Bagi Jakmania, pendukung fanatik Persija, Jabrik, demikian ia biasa disapa merupakan salah satu legenda terbaik Macan Kemayoran. Lalu Rizky Ridho. Ia tak hanya penerus Nur’Alim di lini belakang, tapi juga ‘nyawa’ Persija dalam beberapa musim terakhir, termasuk di musim 2025/2026. Seperti halnya Nur’Alim, Rizky Ridho juga palang pintu kebangaan Timnas Indonesia. Ia ikut membawa Skuad Garuda ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dimana pada 8 dan 11 Oktober mendatang bertanding kontra Arab Saudi serta Irak. Nur’Alim, via kanal YouTube Bicara Bola belum lama ini berharap Rizky Ridho bisa membawa Persija menggondol gelar BRI Super League 2025/2026.
Di masa jayanya, Nur’Alim merupakan bagian dari skuad inti saat mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia bagi Persija pada 2001. Meski beda zaman dan beda materi pemain, namun Nur’Alim melambungkan asa tinggi bagi skuad besutan Maurício Souza. Terlebih Persija sukses meraup dua kemenangan beruntun atas Persita Tangerang dan Persis Solo. "Saya tidak bisa membandingkan kekuatan Persija 2001 dengan Persija sekarang. Karena berbeda format kompetisi, sepak bola juga sudah berkembang. Tapi, ada satu kesamaan, yaitu sama-sama punya banyak pemain Brasil, jadi sambanya terlihat jelas," kata Nur’Alim.
Kepada Rizky Ridho, legenda kelahiran Bekasi yang kini berusia 51 tahun tetap bermain dengan gayanya sendiri. Artinya jangan dibandingkan dengan pemain lain, termasuk dirinya. "Rizky Ridho ini memang sudah jadi pemimpin. Cara bermainnya di Persija dan timnas pun selalu dominan dan dia sangat solid di lini pertahanan Persija. Tapi, tolong jangan disamakan dengan Nur’Alim, jadilah Ridho sendiri," katanya. "Di pertandingan kemarin juga terlihat bagaimana peran pemain-pemain Brasil ini. Tanpa ada maksud mengecilkan tim-tim lain, Persija siap meraih juara," tuntas Nur’Alim.
Kisah tentang Nur’Alim dan Rizky Ridho menjadi cerminan bagaimana sebuah tim sepak bola membangun tradisi dan regenerasi. Nur’Alim, dengan segala pengalamannya, melihat dalam diri Rizky Ridho potensi yang sama, bahkan mungkin lebih, untuk membawa Persija meraih kejayaan. Kebanggaan seorang legenda melihat penerusnya mampu mengemban amanah yang sama, menjaga lini belakang Macan Kemayoran dengan gagah berani.
Rizky Ridho, di sisi lain, tentu merasa terhormat atas pujian dan harapan yang diberikan oleh Nur’Alim. Beban memang ada, namun itu menjadi motivasi tambahan untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi Persija. Ridho menyadari bahwa ia tidak bisa menjadi replika Nur’Alim, tetapi ia bisa belajar dari pengalaman dan semangat juangnya untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Lebih dari sekadar penerus, Rizky Ridho adalah representasi era baru Persija. Dengan dukungan pemain-pemain Brasil yang berkualitas dan arahan dari pelatih Maurício Souza, Ridho memiliki semua yang dibutuhkan untuk membawa Persija kembali ke puncak kejayaan. Kemenangan beruntun atas Persita dan Persis Solo menjadi bukti bahwa Persija memiliki potensi besar untuk bersaing di BRI Super League 2025/2026.
Namun, perjalanan masih panjang dan tantangan akan semakin berat. Persija harus mampu menjaga konsistensi permainan, mengatasi tekanan dari para pesaing, dan memanfaatkan dukungan penuh dari Jakmania. Nur’Alim, sebagai seorang legenda, akan terus memberikan dukungan moral dan motivasi kepada Ridho dan seluruh tim Persija. Ia percaya bahwa dengan kerja keras, semangat pantang menyerah, dan dukungan dari semua pihak, Persija mampu meraih gelar juara BRI Super League 2025/2026.
Harapan Nur’Alim bukan hanya sekadar harapan seorang legenda, tetapi juga harapan jutaan Jakmania yang rindu melihat Persija kembali berjaya. Ridho dan rekan-rekannya memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan harapan tersebut. Mereka harus bermain dengan hati, memberikan segalanya di lapangan, dan membuktikan bahwa Persija adalah tim yang layak untuk meraih gelar juara.
Kehadiran pemain-pemain Brasil memang memberikan warna baru bagi permainan Persija. Mereka memiliki skill individu yang mumpuni, kreativitas dalam menyerang, dan kemampuan untuk mencetak gol dari berbagai posisi. Namun, sepak bola adalah permainan tim, dan keberhasilan Persija tidak hanya bergantung pada pemain-pemain Brasil. Pemain-pemain lokal, termasuk Rizky Ridho, juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tim, memberikan kontribusi positif, dan memastikan bahwa Persija bermain sebagai satu kesatuan.
Maurício Souza, sebagai pelatih, memiliki tugas berat untuk meramu tim Persija menjadi kekuatan yang solid dan sulit dikalahkan. Ia harus mampu memaksimalkan potensi semua pemain, menciptakan strategi yang efektif, dan membangun mental juara di dalam tim. Souza juga harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan para pemain, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan motivasi yang tepat agar mereka selalu tampil maksimal di setiap pertandingan.
BRI Super League 2025/2026 akan menjadi panggung bagi Persija untuk membuktikan diri sebagai salah satu tim terbaik di Indonesia. Persaingan akan semakin ketat, dengan tim-tim lain juga berbenah dan memperkuat diri. Namun, dengan dukungan penuh dari Jakmania, semangat juang yang tinggi, dan kerja keras dari semua pihak, Persija memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara.
Nur’Alim, dari kejauhan, akan terus memantau perkembangan Persija dan memberikan dukungan moral kepada Ridho dan rekan-rekannya. Ia berharap bahwa Ridho akan terus berkembang menjadi pemain yang lebih baik, menjadi pemimpin yang inspiratif, dan membawa Persija meraih kejayaan. Ia juga berharap bahwa Persija akan terus menjaga tradisi sebagai tim yang solid, bersemangat, dan selalu memberikan yang terbaik bagi para pendukungnya.
Kisah tentang Nur’Alim dan Rizky Ridho adalah kisah tentang tradisi, regenerasi, dan harapan. Ini adalah kisah tentang bagaimana seorang legenda melihat dalam diri penerusnya potensi untuk membawa tim meraih kejayaan. Ini juga kisah tentang bagaimana seorang pemain muda merasa terhormat atas pujian dan harapan yang diberikan oleh seorang legenda. Dan yang terpenting, ini adalah kisah tentang bagaimana sebuah tim sepak bola berusaha untuk meraih mimpi dan mewujudkan harapan jutaan pendukungnya.
Persija Jakarta, dengan Rizky Ridho sebagai salah satu pilarnya, siap untuk menghadapi tantangan di BRI Super League 2025/2026. Dengan dukungan penuh dari Jakmania dan arahan dari pelatih Maurício Souza, mereka akan berjuang sekuat tenaga untuk meraih gelar juara dan mengembalikan kejayaan Macan Kemayoran. Nur’Alim, sang legenda, akan terus memberikan dukungan moral dan motivasi, berharap bahwa Ridho dan rekan-rekannya akan mampu mewujudkan impian tersebut. Semoga saja, tahun ini adalah tahunnya Persija! Semoga saja, harapan Nur’Alim menjadi kenyataan! Semoga saja, Rizky Ridho mampu membawa Persija meraih gelar juara BRI Super League 2025/2026!