BRI Super League: PSIM Yogyakarta Jadi Raja Tandang, Pemain Asing Bersinar Terang

  • Maskobus
  • Sep 21, 2025

PSIM Yogyakarta menjelma menjadi kekuatan menakutkan di BRI Super League 2025/2026, khususnya saat bermain di kandang lawan. Laskar Mataram, julukan PSIM, menunjukkan performa yang kontras antara laga kandang dan tandang, dengan catatan kemenangan sempurna di seluruh pertandingan away mereka. Keberhasilan ini tak lepas dari performa gemilang para pemain asing yang menjadi tulang punggung tim.

Teranyar, PSIM Yogyakarta sukses membungkam Bali United di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor meyakinkan 3-1 dalam laga pekan keenam yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (20/9/2025). Kemenangan ini semakin mengukuhkan status PSIM sebagai tim yang patut diwaspadai, terutama ketika bermain di luar kandang.

Sebelumnya, PSIM juga berhasil mencuri tiga poin di kandang Persebaya Surabaya dengan kemenangan tipis 1-0 di Stadion Gelora Bung Tomo pada 8 Agustus 2025. Tak hanya itu, Malut United pun menjadi korban keganasan Laskar Mataram di Stadion Gelora Kie Raha pada 30 Agustus 2025, dengan PSIM menang dua gol tanpa balas.

Dari tiga pertandingan tandang yang telah dilakoni, PSIM Yogyakarta berhasil mengumpulkan poin maksimal, yaitu sembilan poin. Sebuah catatan yang sangat kontras jika dibandingkan dengan performa mereka di kandang sendiri, Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul. Di hadapan pendukung sendiri, PSIM justru kesulitan meraih kemenangan dan hanya mampu mengumpulkan dua poin dari tiga pertandingan.

BRI Super League: PSIM Yogyakarta Jadi Raja Tandang, Pemain Asing Bersinar Terang

Fenomena "jago kandang" yang terbalik ini menjadi sorotan utama. Banyak pihak yang mencoba menganalisis penyebab perbedaan performa PSIM yang begitu signifikan antara laga kandang dan tandang. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab adalah kualitas lapangan. Para pemain PSIM tampaknya mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dan bermain lebih rapi di atas lapangan yang memiliki kualitas bagus. Sebaliknya, ketika bermain di SSA, performa mereka cenderung menurun karena kualitas rumput yang kurang memadai. Lapangan yang tidak rata membuat para pemain kesulitan untuk menerapkan permainan bola bawah yang menjadi ciri khas mereka.

Saat bermain di kandang, PSIM hanya mampu meraih dua hasil imbang, yaitu saat melawan Arema FC (1-1) dan Persib Bandung (1-1). Bahkan, mereka harus menelan kekalahan saat menjamu Borneo FC dengan skor 1-3. Hasil-hasil kurang memuaskan di kandang ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi tim pelatih untuk segera menemukan solusi agar PSIM bisa tampil lebih konsisten, baik di kandang maupun tandang.

Kendati demikian, performa apik di laga tandang telah membawa PSIM Yogyakarta bertengger di posisi ketiga klasemen sementara BRI Super League dengan koleksi 11 poin. Mereka juga telah mencetak sembilan gol dan kemasukan enam kali. Posisi ini tentu menjadi modal berharga bagi PSIM untuk terus bersaing di papan atas dan meraih target yang telah ditetapkan.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, memberikan komentarnya terkait hasil yang diraih timnya di BRI Super League. Pelatih asal Belanda itu menegaskan bahwa kemenangan selalu menjadi target utama yang ingin dicapai dalam setiap pertandingan.

"Kami berusaha untuk memenangkan setiap pertandingan. Menurut saya, saat melawan Borneo, kami juga bermain cukup baik. Setelah itu, kami membuat keputusan yang salah, seperti yang saya katakan sebelumnya, dan pelaksanaan keputusan itu," ujar Van Gastel.

"Dan hari ini, melawan Bali United, bagus, karena menurut saya tim ini memiliki banyak peluang untuk berkembang. Hari ini, mereka menunjukkan apa yang mereka mampu lakukan," lanjutnya.

Van Gastel juga memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang telah bekerja keras dan menunjukkan semangat juang yang tinggi di setiap pertandingan. Ia berharap para pemain dapat terus meningkatkan performa mereka dan memberikan yang terbaik bagi tim.

Kesuksesan PSIM Yogyakarta dalam bersaing di papan atas BRI Super League tidak bisa dilepaskan dari peran penting para pemain asing yang mereka miliki. Sejauh ini, penampilan para pemain asing PSIM terbilang cukup memuaskan dan memberikan kontribusi signifikan bagi tim.

Di sektor pertahanan, duet Yusaku Yamadera dan Franco Ramos tampil solid dalam mengawal jantung pertahanan PSIM. Keduanya selalu bermain penuh selama 90 menit di lapangan dan menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus oleh para penyerang lawan.

Performa empat pemain asing lainnya juga tidak kalah apik. Ezequiel Vidal telah mencetak dua gol dan memberikan dua assist, Anton Fase juga telah menyumbangkan dua gol, Ze Valente mencatatkan satu gol dan satu assist, serta Nermin Haljeta memberikan kontribusi dengan satu gol dan tiga assist.

Kontribusi positif dari para pemain asing ini menunjukkan bahwa PSIM Yogyakarta telah melakukan perekrutan pemain yang tepat. Para pemain asing tersebut tidak hanya memiliki kualitas individu yang mumpuni, tetapi juga mampu beradaptasi dengan baik dan bekerja sama dengan para pemain lokal untuk menciptakan tim yang solid dan kompetitif.

BRI Super League 2025/2026 menjadi ajang persaingan yang sangat ketat bagi seluruh tim peserta. Setiap tim berlomba-lomba untuk meraih kemenangan dan mengamankan posisi di klasemen. PSIM Yogyakarta, dengan performa apiknya di laga tandang dan kontribusi positif dari para pemain asing, menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan dalam perburuan gelar juara.

Namun, persaingan di BRI Super League tidak hanya melibatkan perebutan gelar juara. Setiap tim juga berusaha untuk menghindari zona degradasi dan tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Hal ini membuat setiap pertandingan menjadi sangat penting dan menentukan bagi nasib masing-masing tim.

PSIM Yogyakarta harus terus menjaga konsistensi performa mereka dan meningkatkan kualitas permainan di setiap lini. Tim pelatih juga harus terus berinovasi dan mencari strategi yang tepat untuk menghadapi setiap lawan. Dengan kerja keras dan dukungan dari seluruh elemen tim, PSIM Yogyakarta memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan di BRI Super League 2025/2026.

Selain performa tim, BRI Super League juga menjadi panggung bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Para pemain muda berkesempatan untuk unjuk gigi dan menarik perhatian klub-klub besar. Sementara itu, para pemain senior berusaha untuk membuktikan bahwa mereka masih mampu bersaing di level tertinggi.

BRI Super League juga memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Kompetisi yang berkualitas akan menghasilkan pemain-pemain yang berkualitas pula. Hal ini akan berdampak positif bagi tim nasional Indonesia yang membutuhkan pemain-pemain terbaik untuk bersaing di level internasional.

Dengan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, BRI Super League diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi kompetisi yang semakin berkualitas. Kompetisi yang berkualitas akan menghasilkan pemain-pemain yang berkualitas pula, dan pada akhirnya akan membawa sepak bola Indonesia menuju kejayaan.

PSIM Yogyakarta, dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan dari para suporter setia, siap untuk memberikan yang terbaik di BRI Super League 2025/2026. Mereka bertekad untuk terus meraih kemenangan dan mengharumkan nama Yogyakarta di kancah sepak bola nasional.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :