Kekalahan menyakitkan diderita Persis Solo dalam laga Derby Jawa Tengah kontra Persijap Jepara di pekan ke-5 BRI Super League 2025/2026. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Manahan, Sabtu (13/9/2025) malam WIB, Laskar Sambernyawa harus mengakui keunggulan Laskar Kalinyamat dengan skor tipis 1-2. Hasil ini membuat pelatih Persis Solo, Peter de Roo, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
De Roo mengapresiasi perjuangan anak asuhnya di lapangan, namun ia menyoroti beberapa aspek yang menjadi penyebab kekalahan. Menurutnya, Persis Solo masih kurang klinis dalam memanfaatkan peluang dan rentan terhadap serangan balik.
"Saya merasa sangat kecewa atas hasil ini. Dalam beberapa hal, kami seharusnya bisa bermain lebih klinis, terutama dari lini tengah ke area sepertiga akhir," ujar De Roo dalam konferensi pers setelah pertandingan. "Kami melakukan banyak kesalahan dalam fase ini dan juga harus bisa lebih waspada menghadapi serangan balik. Setidaknya ada tiga momen yang berbahaya setelah kami kehilangan bola."
Lebih lanjut, pelatih asal Belanda ini tetap membela para pemainnya dan siap bertanggung jawab atas hasil negatif yang diraih. "Saya sempat berbicara soal laga melawan Bhayangkara FC. Namun, untuk laga kali ini, saya tidak bisa menyalahkan para pemain untuk hal-hal yang sudah mereka lakukan pada laga ini," kata De Roo. "Jika orang-orang yang menyaksikan laga ini, dan mereka ingin menyalahkan pemain, saya rasa ini adalah tanggung jawab saya. Para pemain layak mendapatkan hasil yang lebih baik atas apa yang sudah mereka lakukan hari ini, terutama dalam hal usaha, dedikasi, dan disiplin."
De Roo menambahkan bahwa dengan kerja keras yang telah ditunjukkan, Eky Taufik dan rekan-rekan sebetulnya pantas mendapatkan hasil yang lebih baik. "Saya rasa, mereka layak mendapatkan hasil yang lebih baik dari ini. Namun, ya inilah sepak bola, yang paling penting adalah bisa mendapatkan poin. Sesederhana itu," ucapnya.
Senada dengan sang pelatih, bek Persis Solo, Cleylton Santos, juga mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam. Pemain asal Brasil ini merasa timnya telah berjuang maksimal, namun Dewi Fortuna belum berpihak kepada mereka. "Rasanya sangat sulit untuk bicara setelah kekalahan ini. Saya setuju dengan pelatih. Kami layak mendapatkan hasil yang lebih baik. Karena, kami sudah mencoba melakukan yang terbaik," tutur Cleylton. "Kami sudah berjuang hingga akhir laga. Namun, kami tidak beruntung pada laga ini. Sejujurnya saya sangat sedih dengan hasil ini. Setelah berjuang keras, kami kembali gagal mendapatkan poin di kandang."
Kekalahan ini memperpanjang tren negatif Persis Solo di BRI Super League 2025/2026. Sebelum laga kontra Persijap, Laskar Sambernyawa telah melewati tiga pertandingan tanpa kemenangan, dengan catatan dua kekalahan dan satu hasil imbang. Mereka takluk dari Persija Jakarta (0-3) dan Bhayangkara FC (0-2), serta bermain imbang melawan PSBS Biak (2-2). Selain itu, kekalahan dari Persijap juga menjadi yang kedua bagi Persis Solo di kandang sendiri pada musim ini. Sebelumnya, mereka juga dipermalukan Persija Jakarta dengan skor telak 0-3 pada pekan kedua.
Pertandingan Derby Jateng ini berlangsung dengan tempo tinggi dan diwarnai jual beli serangan sejak menit awal. Persijap Jepara berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh striker andalan mereka, Muhammad Iqbal, pada menit ke-25. Gol tersebut berawal dari serangan balik cepat yang gagal diantisipasi oleh lini pertahanan Persis Solo.
Tertinggal satu gol, Persis Solo berusaha meningkatkan intensitas serangan. Namun, rapatnya barisan pertahanan Persijap Jepara membuat mereka kesulitan untuk menciptakan peluang berbahaya. Justru, Laskar Kalinyamat berhasil menggandakan keunggulan pada menit ke-55 melalui tendangan keras dari luar kotak penalti yang dilepaskan oleh gelandang serang mereka, Rizky Darmawan.
Gol tersebut semakin membuat Persis Solo tertekan. De Roo kemudian melakukan beberapa perubahan taktik dan memasukkan sejumlah pemain bertipe menyerang untuk menambah daya gedor. Usaha tersebut membuahkan hasil pada menit ke-78, ketika penyerang pengganti, Fernando Rodriguez, berhasil mencetak gol melalui sundulan memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan.
Gol tersebut membangkitkan semangat juang para pemain Persis Solo. Mereka terus menggempur pertahanan Persijap Jepara di sisa waktu pertandingan. Namun, hingga peluit panjang berbunyi, skor 1-2 untuk keunggulan Persijap Jepara tetap bertahan.
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Persis Solo. Mereka harus segera berbenah diri dan memperbaiki performa agar bisa kembali ke jalur kemenangan. De Roo memiliki tugas berat untuk mengangkat mental para pemainnya dan menemukan solusi atas masalah yang ada di tim.
Para suporter Persis Solo pun tak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka atas hasil ini. Mereka berharap agar tim kesayangan mereka bisa segera bangkit dan memberikan yang terbaik di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Dukungan penuh dari para suporter tentu akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk meraih hasil positif.
Sementara itu, kemenangan atas Persis Solo menjadi suntikan moral yang berharga bagi Persijap Jepara. Hasil ini membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim kuat di BRI Super League. Pelatih Persijap Jepara, Jaya Hartono, memuji penampilan anak asuhnya yang tampil disiplin dan penuh semangat juang. Ia berharap agar kemenangan ini bisa menjadi momentum bagi timnya untuk meraih hasil-hasil positif di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Pertandingan Derby Jateng antara Persis Solo dan Persijap Jepara ini memang selalu menyajikan tensi tinggi dan drama. Kedua tim memiliki sejarah panjang dan rivalitas yang kuat. Pertandingan ini selalu dinantikan oleh para pecinta sepak bola di Jawa Tengah.
Kekalahan dari Persijap Jepara ini harus menjadi pelajaran berharga bagi Persis Solo. Mereka harus belajar dari kesalahan dan segera bangkit untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. Persaingan di BRI Super League 2025/2026 semakin ketat, dan Persis Solo harus mampu menunjukkan performa terbaiknya jika ingin meraih target yang telah ditetapkan.
Evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan oleh manajemen dan tim pelatih Persis Solo. Mereka harus mengidentifikasi akar masalah dan mencari solusi yang tepat. Perbaikan di semua lini harus dilakukan, mulai dari lini belakang, lini tengah, hingga lini depan.
Selain itu, mentalitas para pemain juga harus diperkuat. Mereka harus memiliki mental juara dan tidak mudah menyerah dalam situasi apapun. Dukungan dari para suporter dan manajemen juga sangat penting untuk membangkitkan semangat juang para pemain.
Persis Solo memiliki potensi yang besar untuk menjadi tim yang kuat dan disegani di BRI Super League. Dengan kerja keras, disiplin, dan dukungan dari semua pihak, bukan tidak mungkin mereka akan mampu meraih kesuksesan di musim ini.
Namun, jika mereka terus terpuruk dan gagal meraih hasil positif, bukan tidak mungkin akan ada perubahan yang dilakukan oleh manajemen. Posisi pelatih Peter de Roo pun bisa terancam jika ia gagal mengangkat performa tim.
Oleh karena itu, De Roo harus segera menunjukkan kemampuannya dan membuktikan bahwa ia adalah orang yang tepat untuk memimpin Persis Solo. Ia harus mampu meramu strategi yang jitu dan membangkitkan semangat juang para pemainnya.
Para suporter Persis Solo tentu berharap agar tim kesayangan mereka bisa segera bangkit dan memberikan yang terbaik di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Mereka akan terus memberikan dukungan penuh kepada tim, apapun yang terjadi.
Sepak bola memang penuh dengan drama dan kejutan. Kekalahan dan kemenangan adalah bagian dari perjalanan sebuah tim. Yang terpenting adalah bagaimana sebuah tim mampu belajar dari kesalahan dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
Persis Solo harus mampu bangkit dari keterpurukan dan membuktikan bahwa mereka adalah tim yang layak untuk diperhitungkan di BRI Super League 2025/2026. Dukungan dari para suporter dan kerja keras dari semua pihak akan menjadi kunci untuk meraih kesuksesan.