Bugar Banget! Kak Seto Masih Kuat Naik Gunung di Usia 74 Tahun

  • Maskobus
  • Sep 11, 2025

Psikolog anak yang dikenal luas sebagai Kak Seto, dengan nama lengkap Seto Mulyadi, telah menunjukkan vitalitas dan semangatnya yang luar biasa dengan berhasil mendaki Gunung Prau di Jawa Tengah pada usia 74 tahun. Pendakian ini bukan sekadar petualangan biasa, melainkan perayaan istimewa untuk memperingati hari ulang tahunnya. Prestasi ini mengundang decak kagum dan menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih impian dan menikmati aktivitas fisik yang menantang.

Keberhasilan Kak Seto mencapai puncak Gunung Prau tanpa cedera bukanlah kebetulan semata. Di balik pencapaian ini, terdapat rahasia dan persiapan matang yang telah dilakukannya. Salah satu kunci utamanya adalah latihan kekuatan kaki yang rutin dan konsisten.

"Jadi yang paling mudah saya itu bergerak. Kalau misalnya hujan atau pas lagi keluar kota, saya kan nggak sempat lari pagi," ungkap Kak Seto saat ditemui di gedung Trans TV, pada Rabu, 10 September 2025. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Kak Seto menyadari pentingnya menjaga kebugaran fisik, bahkan di tengah kesibukannya. Ia selalu berusaha mencari cara untuk tetap aktif bergerak, meskipun dengan latihan sederhana.

Lebih lanjut, Kak Seto menjelaskan latihan yang sering dilakukannya sebagai pengganti lari pagi. "Saya melompat 100 kali saja. Melompat begini (sambil mempraktikkannya), murah meriah," sambungnya. Latihan melompat ini terbukti efektif dalam meningkatkan kekuatan otot kaki dan menjaga kelenturan sendi. Selain mudah dilakukan, latihan ini juga tidak memerlukan biaya atau peralatan khusus, sehingga dapat dipraktikkan oleh siapa saja di mana saja.

Menurut Kak Seto, latihan mudah dan ringan itulah yang menjadi fondasi kekuatannya saat mendaki gunung. Latihan ini tidak hanya memperkuat otot kaki, tetapi juga melindungi lututnya dari rasa sakit. "Akhirnya kaki tetap terjaga dan lutut juga, sehingga ya satu-satunya ya Alhamdulillah sampai sekarang nggak sakit-sakit. Mau lari kenceng, mau naik gunung, mau apa nggak ada masalah," jelasnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa latihan yang teratur dan tepat dapat mencegah cedera dan memungkinkan seseorang untuk tetap aktif bergerak, bahkan di usia senja.

Bugar Banget! Kak Seto Masih Kuat Naik Gunung di Usia 74 Tahun

Meskipun Kak Seto mampu menaklukkan Gunung Prau, ia tetap didampingi oleh anak-anaknya. Pendampingan ini sangat penting, mengingat usianya yang sudah 74 tahun dan fakta bahwa ini merupakan pengalaman pertama Kak Seto mendaki gunung. "Tapi, kalau jalan kaki mendaki gunung sampai setinggi sekitar 2.5000 meter, memang baru pertama kali," tuturnya. Sebelumnya, Kak Seto dan keluarga lebih sering menikmati pemandangan gunung dengan menggunakan mobil. Pendakian ini menjadi pengalaman yang benar-benar baru dan menantang baginya.

Kekhawatiran anak-anak Kak Seto terhadap keselamatan ayahnya selama pendakian sangatlah wajar. Naik gunung memang memiliki risiko tersendiri, seperti jalur yang sulit, medan yang licin, dan perubahan cuaca yang tidak terduga. Namun, dengan persiapan yang matang dan pendampingan yang baik, risiko-risiko ini dapat diminimalkan.

"Alhamdulillah, kayaknya bisa sampai puncak. Dan begitu turun juga dalam keadaan fit dan tetap nggak ada luka apa-apa, sakit, dan sebagainya," pungkas Kak Seto. Keberhasilannya mencapai puncak Gunung Prau dan kembali dengan selamat merupakan bukti nyata dari ketekunan, persiapan yang matang, dan dukungan keluarga yang tak ternilai harganya.

Kisah Kak Seto mendaki Gunung Prau di usia 74 tahun mengandung banyak pelajaran berharga. Pertama, usia bukanlah batasan untuk meraih impian dan melakukan aktivitas fisik yang menantang. Dengan persiapan yang matang dan semangat yang membara, seseorang dapat mencapai tujuan yang tampaknya mustahil.

Kedua, menjaga kebugaran fisik sangat penting, terutama di usia senja. Latihan yang teratur dan tepat dapat memperkuat otot, menjaga kelenturan sendi, dan mencegah cedera. Latihan tidak harus berat atau mahal. Latihan sederhana seperti melompat, berjalan kaki, atau bersepeda dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kebugaran.

Ketiga, dukungan keluarga sangatlah penting. Dukungan moral dan pendampingan dari keluarga dapat memberikan semangat dan rasa aman selama melakukan aktivitas fisik yang menantang.

Keempat, penting untuk mengenali batasan diri dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Dalam kasus Kak Seto, ia menyadari usianya dan pentingnya didampingi oleh anak-anaknya selama pendakian.

Kisah inspiratif Kak Seto ini diharapkan dapat memotivasi banyak orang, terutama mereka yang berusia lanjut, untuk tetap aktif bergerak, menjaga kebugaran fisik, dan meraih impian mereka. Usia bukanlah penghalang, melainkan tantangan yang dapat diatasi dengan persiapan yang matang, semangat yang membara, dan dukungan keluarga yang tak ternilai harganya. Kak Seto telah membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, tidak ada yang mustahil. Ia adalah contoh nyata bahwa hidup sehat dan aktif dapat dinikmati di segala usia. Pendakian Gunung Prau adalah simbol semangatnya yang tak pernah padam dan dedikasinya untuk menginspirasi generasi muda dan tua untuk menjalani hidup yang sehat dan bermakna. Kisah ini bukan hanya tentang mendaki gunung, tetapi tentang mendaki kehidupan dengan semangat dan keberanian. Kak Seto, dengan segala kerendahan hati dan semangatnya, telah menunjukkan kepada kita semua bahwa batasan hanya ada di pikiran kita. Mari kita belajar dari Kak Seto dan jadikan usianya sebagai inspirasi untuk terus berkarya, beraktivitas, dan menikmati hidup sepenuhnya.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :