Aksi seorang wisatawan asing yang melakukan paralayang di kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur, telah menjadi viral dan memicu perbincangan hangat di kalangan netizen. Kejadian ini semakin menarik perhatian karena aktivitas paralayang sebenarnya dilarang di area tersebut. Pengelola Wisata Gunung Bromo pun memberikan tanggapan terkait insiden ini.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan patroli untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan TNBTS. Namun, luasnya wilayah taman nasional dan keterbatasan jumlah personel menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan pengawasan secara menyeluruh.
"Aktivitas paralayang yang diberitakan ini bukan bagian dari kegiatan resmi atau terdaftar, dan dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan petugas," ungkap Rudijanta Tjahja Nugraha pada Senin (15/9/2025).
Rudijanta menambahkan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menyosialisasikan aturan-aturan yang berlaku di kawasan TNBTS, baik larangan maupun hal-hal yang diperbolehkan. Namun, masih ada saja wisatawan yang nekat melanggar aturan tersebut.
"Kami terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya mematuhi aturan yang berlaku di kawasan TNBTS. Hal ini penting untuk menjaga keselamatan wisatawan itu sendiri, serta kelestarian lingkungan," jelas Rudijanta.
Meskipun tidak ada pemeriksaan barang bawaan secara detail di pintu masuk, Rudijanta menegaskan bahwa pihaknya akan terus mencari solusi terbaik untuk memperkuat pengawasan di kawasan TNBTS. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Pemeriksaan barang bawaan secara detail tidak selalu dilakukan di pintu masuk, agar arus kendaraan tetap lancar dan tidak menimbulkan antrean panjang. Namun, dengan adanya kejadian ini, kami akan terus mencari solusi terbaik untuk memperkuat pengawasan," tegas Rudijanta.
Saat ini, pihak TNBTS masih berupaya untuk mengidentifikasi wisatawan asing yang melakukan paralayang tersebut. Berdasarkan informasi yang beredar, wisatawan tersebut diduga berasal dari Korea Selatan.
Insiden ini menjadi sorotan karena melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pengelola wisata. Selain itu, aktivitas paralayang juga dapat membahayakan keselamatan wisatawan itu sendiri, serta mengganggu ekosistem di kawasan TNBTS.
Dampak Potensial Paralayang Ilegal di Bromo
Aktivitas paralayang ilegal di kawasan Bromo bukan hanya sekadar pelanggaran aturan, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak yang lebih luas dan serius. Berikut adalah beberapa dampak potensial yang perlu diperhatikan:
-
Kerusakan Lingkungan: Aktivitas paralayang yang tidak terkontrol dapat merusak ekosistem di kawasan Bromo. Parasut yang terbang rendah dapat mengenai tumbuhan dan satwa liar, mengganggu habitat mereka, dan bahkan menyebabkan kerusakan fisik pada lingkungan.
-
Gangguan Terhadap Wisatawan Lain: Paralayang ilegal dapat mengganggu pengalaman wisatawan lain yang datang ke Bromo untuk menikmati keindahan alam dan ketenangan. Suara bising dari peralatan paralayang dan kehadiran parasut di udara dapat merusak pemandangan dan mengurangi kualitas pengalaman wisata.
-
Risiko Kecelakaan: Paralayang adalah aktivitas yang berisiko tinggi, terutama jika dilakukan tanpa izin dan tanpa mengikuti standar keselamatan yang berlaku. Wisatawan yang melakukan paralayang ilegal berisiko mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian.
-
Citra Negatif Pariwisata Bromo: Insiden paralayang ilegal dapat mencoreng citra pariwisata Bromo sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan bertanggung jawab. Hal ini dapat berdampak negatif pada jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan daerah.
Upaya Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum
Menyadari potensi dampak negatif dari paralayang ilegal, pengelola TNBTS perlu meningkatkan upaya pengawasan dan penegakan hukum. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
-
Peningkatan Patroli: Intensifikasi patroli di area-area yang rawan digunakan untuk paralayang ilegal. Patroli dapat dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak, seperti petugas TNBTS, kepolisian, dan masyarakat setempat.
-
Pemasangan Rambu-rambu Larangan: Pemasangan rambu-rambu larangan paralayang di titik-titik strategis. Rambu-rambu ini harus jelas dan mudah dibaca oleh wisatawan.
-
Sosialisasi yang Lebih Intensif: Melakukan sosialisasi yang lebih intensif kepada wisatawan mengenai aturan-aturan yang berlaku di kawasan TNBTS, termasuk larangan paralayang. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti brosur, spanduk, media sosial, dan website resmi TNBTS.
-
Penegakan Hukum yang Tegas: Menindak tegas pelaku paralayang ilegal sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini akan memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah orang lain melakukan tindakan serupa.
-
Kerjasama dengan Pihak Terkait: Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat, dalam upaya pengawasan dan penegakan hukum.
Peran Masyarakat dalam Pengawasan
Masyarakat setempat juga memiliki peran penting dalam pengawasan aktivitas paralayang ilegal. Masyarakat dapat melaporkan kepada petugas TNBTS atau pihak berwajib jika melihat adanya aktivitas mencurigakan yang mengarah pada paralayang ilegal.
Dengan kerjasama yang baik antara pengelola TNBTS, pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan wisatawan, diharapkan kawasan Bromo dapat tetap terjaga kelestariannya dan menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan bertanggung jawab.
Bromo: Lebih dari Sekadar Paralayang
Gunung Bromo adalah salah satu ikon pariwisata Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Keindahan matahari terbit di Penanjakan, kawah Bromo yang eksotis, hamparan pasir berbisik yang luas, dan budaya Tengger yang unik menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Namun, Bromo bukan hanya tentang paralayang. Ada banyak aktivitas lain yang dapat dinikmati oleh wisatawan, seperti:
- Trekking: Mendaki Gunung Bromo dan menikmati pemandangan yang spektakuler.
- Jeep Adventure: Menjelajahi kawasan Bromo dengan menggunakan mobil Jeep.
- Berkuda: Menyusuri hamparan pasir berbisik dengan menunggang kuda.
- Mengunjungi Desa Adat Tengger: Mengenal lebih dekat budaya dan tradisi masyarakat Tengger.
- Fotografi: Mengabadikan momen-momen indah di Bromo.
Dengan menikmati berbagai aktivitas yang tersedia, wisatawan dapat merasakan pengalaman yang lebih kaya dan mendalam di Bromo.
Kesimpulan
Insiden paralayang ilegal di Bromo menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan keselamatan. Pengelola TNBTS perlu meningkatkan upaya pengawasan dan penegakan hukum, sementara wisatawan perlu mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Masyarakat setempat juga memiliki peran penting dalam pengawasan.
Dengan kerjasama yang baik antara semua pihak, diharapkan Bromo dapat tetap menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan bertanggung jawab, serta terus mempesona wisatawan dengan keindahan alamnya yang abadi.