Perum Bulog terus menggencarkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), atau yang lebih dikenal sebagai beras murah, ke jaringan ritel modern di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen, terutama di tengah dinamika pasar yang fluktuatif. Hingga saat ini, Bulog telah berhasil mendistribusikan 1.592.500 kg beras SPHP melalui berbagai jaringan ritel besar.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan komitmen perusahaan untuk memaksimalkan penyaluran beras SPHP ke ritel modern. "Realisasi PO (pre-order) dan penyaluran ritel modern SPHP beras di tingkat konsumen ini kami lakukan semaksimal mungkin," ujarnya saat Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta. Rizal merinci penyaluran ke beberapa jaringan ritel utama, di antaranya Hypermart (15.000 kg), Indomaret (1.097.500 kg), Alfamart (460.000 kg), dan Lion Superindo (20.000 kg).
Penyaluran beras SPHP melalui ritel modern menjadi strategi penting karena jangkauan jaringan ritel yang luas di seluruh Indonesia. Dengan memanfaatkan jaringan ini, Bulog berharap dapat menjangkau konsumen di berbagai wilayah dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, ketersediaan beras SPHP di ritel modern juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh beras dengan harga terjangkau.
Namun, penyaluran beras SPHP tidak hanya terbatas pada ritel modern. Bulog juga aktif mendistribusikan beras SPHP melalui pasar tradisional, operasi pasar, dan berbagai渠道 lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa beras SPHP dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat yang tinggal di daerah pelosok.
Secara nasional, realisasi penyaluran beras SPHP hingga 21 Agustus 2025 tercatat sebesar 230.945 ton. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan hingga Desember 2025, yaitu sebesar 1,5 juta ton. Dengan demikian, Bulog masih memiliki sisa target penyaluran sebesar 1,26 juta ton hingga akhir tahun.
Menyadari tantangan tersebut, Bulog terus berupaya untuk mempercepat penyaluran beras SPHP. Salah satu strategi yang diterapkan adalah mewajibkan setiap gudang Bulog untuk menjual minimal 5 ton beras per hari. Penjualan dilakukan baik di depan gudang maupun melalui petugas gudang yang berkeliling ke pasar dan pusat keramaian.
Selain itu, Bulog juga mengintensifkan program canvassing yang melibatkan seluruh karyawan Bulog. Program ini bertujuan untuk menjangkau konsumen secara langsung dan menawarkan beras SPHP dengan harga terjangkau. Bulog juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk ritel modern, TNI-Polri, dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, untuk memperluas jangkauan penyaluran beras SPHP.
Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan bahwa stabilisasi SPHP tahun 2025 sempat mengalami sedikit penurunan karena adanya gangguan aplikasi dan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Namun, ia memastikan bahwa Bulog terus berupaya untuk meningkatkan penyaluran beras SPHP, dengan target rata-rata di atas 6.000 ton per hari.
Penyaluran beras SPHP merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi. Ketersediaan beras dengan harga terjangkau diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah, untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Namun, upaya stabilisasi harga beras tidak hanya bergantung pada penyaluran beras SPHP. Pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah lain, seperti meningkatkan produksi beras dalam negeri, memperbaiki sistem logistik dan distribusi, serta memberantas praktik-praktik spekulasi dan penimbunan beras.
Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan kesejahteraan petani beras. Harga jual gabah yang wajar akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi beras, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras. Pemerintah dapat memberikan subsidi pupuk, bantuan bibit unggul, dan pelatihan teknis kepada petani untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Dengan langkah-langkah yang komprehensif, diharapkan stabilitas harga beras dapat terjaga dan kesejahteraan petani beras dapat ditingkatkan. Pemerintah perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk petani, pedagang, Bulog, dan konsumen, dalam upaya mencapai tujuan tersebut.
Penyaluran beras SPHP ke ritel modern merupakan langkah positif dalam menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Namun, upaya ini perlu didukung oleh langkah-langkah lain yang komprehensif untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri dan mensejahterakan petani beras. Dengan kerja sama yang baik antara seluruh pemangku kepentingan, diharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada beras dan menjaga stabilitas harga pangan secara berkelanjutan.
Bulog sebagai badan usaha milik negara yang bertanggung jawab atas pengelolaan stok pangan nasional, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga beras. Bulog perlu terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi dalam menjalankan tugasnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan negara.
Pemerintah juga perlu memberikan dukungan yang kuat kepada Bulog, baik dari segi anggaran maupun kebijakan. Dengan dukungan yang memadai, Bulog dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja Bulog, untuk memastikan bahwa Bulog menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Stabilitas harga beras merupakan isu strategis yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga fluktuasi harga beras dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang proaktif dan responsif dalam menghadapi dinamika pasar beras. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang efektif, diharapkan stabilitas harga beras dapat terjaga dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
Penyaluran beras SPHP ke ritel modern merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras. Namun, upaya ini perlu didukung oleh langkah-langkah lain yang komprehensif, seperti meningkatkan produksi beras dalam negeri, memperbaiki sistem logistik dan distribusi, serta memberantas praktik-praktik spekulasi dan penimbunan beras.
Dengan kerja sama yang baik antara seluruh pemangku kepentingan, diharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada beras dan menjaga stabilitas harga pangan secara berkelanjutan. Pemerintah perlu melibatkan petani, pedagang, Bulog, dan konsumen dalam upaya mencapai tujuan tersebut.
Bulog sebagai badan usaha milik negara yang bertanggung jawab atas pengelolaan stok pangan nasional, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga beras. Bulog perlu terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi dalam menjalankan tugasnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan negara.
Pemerintah juga perlu memberikan dukungan yang kuat kepada Bulog, baik dari segi anggaran maupun kebijakan. Dengan dukungan yang memadai, Bulog dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja Bulog, untuk memastikan bahwa Bulog menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Stabilitas harga beras merupakan isu strategis yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga fluktuasi harga beras dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang proaktif dan responsif dalam menghadapi dinamika pasar beras. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang efektif, diharapkan stabilitas harga beras dapat terjaga dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.