Cahya Supriadi Dianggap Layak Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23

  • Maskobus
  • Aug 25, 2025

Performa gemilang Cahya Supriadi bersama PSIM Yogyakarta di awal musim BRI Super League 2025/2026 telah memunculkan wacana kuat tentang kelayakannya menjadi penjaga gawang utama Timnas Indonesia U-23 dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 yang akan digelar di Sidoarjo pada 3-9 September mendatang. Penampilan apiknya di bawah mistar gawang Laskar Mataram, termasuk menggagalkan penalti krusial dari kapten Persib Bandung, Marc Klok, semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di sepak bola Indonesia.

Pada laga kontra Persib Bandung di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (24/8/2025), Cahya Supriadi tampil memukau. Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut menjadi panggung bagi Cahya untuk menunjukkan kualitasnya. Meski PSIM sempat unggul melalui penalti Ze Valente, Persib mampu menyamakan kedudukan di menit-menit akhir melalui Patricio Matricardi. Namun, sorotan utama tertuju pada Cahya Supriadi yang berhasil menggagalkan penalti Marc Klok, memastikan PSIM meraih satu poin berharga di kandang.

Selain penyelamatan penalti yang dramatis, Cahya Supriadi tercatat melakukan tiga penyelamatan gemilang lainnya dari serbuan para pemain Persib. Ketangguhannya di bawah mistar gawang membuat lini depan Maung Bandung frustrasi dan gagal mencetak gol tambahan. Penampilan solid Cahya Supriadi membuatnya dinobatkan sebagai bintang lapangan dalam pertandingan tersebut.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, memberikan kepercayaan penuh kepada Cahya Supriadi dengan menempatkannya sebagai kiper utama dalam tiga pertandingan awal BRI Super League 2025/2026. Meskipun telah kebobolan dua gol, performa Cahya secara keseluruhan terbilang impresif, mengingat lawan-lawan yang dihadapi adalah tim-tim kuat seperti Persebaya Surabaya, Arema FC, dan Persib Bandung. Satu gol lainnya yang bersarang di gawangnya adalah saat pertandingan imbang melawan Arema FC, yang dicetak oleh Dalberto Luan Belo.

Cahya Supriadi Dianggap Layak Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23

Performa apik Cahya Supriadi ini tidak luput dari perhatian Hermansyah, mantan kiper Timnas Indonesia era 1980-an. Hermansyah menilai bahwa Cahya memiliki potensi besar untuk menjadi kiper utama Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23. "Tiga pertandingan hanya kemasukan dua gol jadi catatan bagus bagi Cahya Supriadi di awal musim ini. Apalagi tiga tim yang dihadapi Persebaya, Arema FC, dan Persib," ujarnya.

Hermansyah menambahkan bahwa jika melihat penampilan Cahya Supriadi, ia layak menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia U-23. Meskipun ada dua kiper bagus lainnya, yaitu M. Ardiansyah dan Daffa Fasya, Hermansyah menilai bahwa Cahya memiliki keunggulan dari segi performa dan menit bermain di kompetisi domestik.

Timnas Indonesia U-23 sendiri tergabung di Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 bersama dengan Korea Selatan U-23, Laos U-23, dan Makau U-23. Pertandingan akan digelar di Sidoarjo pada 3-9 September mendatang. Persaingan di Grup J diperkirakan akan berlangsung ketat, terutama dengan kehadiran Korea Selatan U-23 yang merupakan salah satu kekuatan utama di sepak bola Asia.

Jika menit bermain di Super League menjadi pertimbangan, maka Cahya Supriadi memiliki keunggulan dibandingkan dua kiper lainnya, M. Ardiansyah dan Daffa Fasya. M. Ardiansyah belum pernah diturunkan oleh PSM Makassar, di mana pelatih Bernardo Tavares lebih mempercayakan posisi kiper kepada Reza Arya dan Hilmansyah. Begitu pula Daffa Fasya yang hanya menjadi pelapis bagi Nadeo Argawinata di Borneo FC.

Padahal, pada Piala AFF U-23 2025 lalu, Cahya Supriadi berada di bawah bayang-bayang M. Ardiansyah yang lebih banyak tampil. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan di antara para kiper muda Indonesia sangat ketat dan dinamis.

"Pelatih kiper Timnas Indonesia pasti punya pertimbangan matang untuk menentukan siapa kiper utama nanti. Tapi dari pengamatan saya, Cahya Supriadi sangat layak jadi starter," tutur Hermansyah.

Data hingga pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 menunjukkan bahwa Cahya Supriadi menempati urutan kelima dalam upaya penyelamatan terbanyak dengan sembilan kali saves. Ia berada di bawah Ernando Ari (Persebaya Surabaya), Nadeo Argawinata (Borneo FC), Adi Satryo (PSIS Semarang), dan M. Riyandi (Persis Solo), yang semuanya lebih senior dibandingkan Cahya Supriadi. Statistik ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kiper muda terbaik di Indonesia saat ini.

Penampilan gemilang Cahya Supriadi di bawah mistar gawang PSIM Yogyakarta tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi timnya, tetapi juga menjadi harapan baru bagi sepak bola Indonesia. Kehadirannya sebagai salah satu talenta muda yang bersinar di kompetisi domestik memberikan optimisme bahwa Indonesia memiliki generasi penerus yang mampu membawa Garuda Muda meraih prestasi di kancah internasional.

Kualifikasi Piala Asia U-23 akan menjadi panggung penting bagi Cahya Supriadi untuk membuktikan kualitasnya dan menunjukkan bahwa ia layak menjadi andalan Timnas Indonesia U-23 di masa depan. Dukungan penuh dari para penggemar sepak bola Indonesia akan menjadi motivasi tambahan bagi Cahya untuk memberikan yang terbaik dan membawa Garuda Muda meraih hasil maksimal.

Namun, Cahya Supriadi tidak boleh cepat berpuas diri dengan pencapaiannya saat ini. Ia harus terus bekerja keras, meningkatkan kemampuan, dan belajar dari pengalaman agar dapat terus berkembang menjadi kiper yang lebih baik lagi. Persaingan di dunia sepak bola sangat ketat, dan hanya pemain yang memiliki mentalitas juara dan dedikasi tinggi yang mampu meraih kesuksesan.

Selain itu, Cahya Supriadi juga harus menjaga kondisi fisik dan mentalnya agar tetap prima. Cedera dapat menjadi penghalang bagi seorang pemain untuk mencapai potensi maksimalnya. Oleh karena itu, ia harus disiplin dalam menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan menghindari hal-hal yang dapat membahayakan kesehatannya.

Di luar lapangan, Cahya Supriadi juga harus menjaga sikap dan perilakunya. Sebagai seorang pemain profesional, ia harus menjadi contoh yang baik bagi para penggemar sepak bola, terutama generasi muda. Ia harus menjauhi hal-hal negatif dan fokus pada pengembangan karirnya.

Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari berbagai pihak, Cahya Supriadi memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Ia dapat menjadi inspirasi bagi para pemain muda lainnya untuk terus bermimpi dan berjuang meraih cita-cita.

Kehadiran Cahya Supriadi di Timnas Indonesia U-23 diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan diri bagi para pemain lainnya. Ia dapat menjadi tembok kokoh di lini belakang yang sulit ditembus oleh para penyerang lawan. Dengan performa yang solid dan mentalitas yang kuat, Cahya Supriadi dapat membantu Garuda Muda meraih hasil positif di Kualifikasi Piala Asia U-23 dan melangkah lebih jauh di kompetisi internasional.

Namun, keberhasilan Timnas Indonesia U-23 tidak hanya bergantung pada performa individu Cahya Supriadi. Kerja sama tim yang solid, strategi yang tepat dari pelatih, dan dukungan penuh dari para penggemar sepak bola Indonesia juga merupakan faktor-faktor penting yang akan menentukan hasil akhir.

Semoga Cahya Supriadi dapat terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia U-23. Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia akan selalu menyertai perjuangannya.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :