Cinta Kuya, putri dari presenter ternama Uya Kuya, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis mengalami severe panic attack. Pengakuan ini muncul setelah insiden penjarahan yang menimpa kediaman mereka saat demonstrasi massa pada 30 Agustus 2025. Kejadian traumatis tersebut rupanya meninggalkan dampak psikologis yang signifikan pada diri Cinta.
Menurut penuturannya, pasca-penjarahan, Uya Kuya sebagai kepala keluarga harus menghadapi berbagai urusan dan memastikan keamanan seluruh anggota keluarga. Situasi yang penuh tekanan ini, ditambah dengan pengalaman menyaksikan langsung tindakan anarkis, memicu gangguan kecemasan pada diri Cinta. Selama ini, Cinta memang dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang membagikan masalah pribadinya, terutama yang berkaitan dengan kondisi psikisnya, kepada media. Namun, kali ini, ia merasa perlu untuk terbuka dan berbagi pengalamannya dengan harapan dapat membantu orang lain yang mungkin mengalami hal serupa.
"Bahwa aku ini didiagnosis severe panic attack. Aku ingin saja cerita soal keadaan aku. Keadaan mental aku perlahan lahan membaik," tulis Cinta dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya pada Senin, 15 September 2025. Ungkapan ini sontak menarik perhatian publik dan menuai simpati dari berbagai kalangan, termasuk para penggemar dan rekan-rekan selebritas.
Lantas, apa sebenarnya panic attack itu? Panic attack, atau serangan panik, adalah episode ketakutan intens yang datang secara tiba-tiba dan memicu reaksi fisik yang kuat, meskipun tidak ada bahaya nyata atau penyebab yang jelas. Serangan panik dapat sangat menakutkan dan membuat penderitanya merasa kehilangan kendali, seolah-olah sedang mengalami serangan jantung, atau bahkan sekarat. Gejala panic attack bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya meliputi:
- Jantung berdebar kencang atau berdetak tidak teratur
- Berkeringat
- Gemetar atau menggigil
- Sesak napas atau merasa tercekik
- Nyeri dada
- Mual atau sakit perut
- Pusing, merasa tidak stabil, atau pingsan
- Merasa panas atau dingin
- Kebas atau kesemutan
- Merasa tidak nyata (derealization) atau terpisah dari diri sendiri (depersonalization)
- Takut kehilangan kendali atau menjadi gila
- Takut mati
Serangan panik biasanya mencapai puncaknya dalam beberapa menit dan kemudian mereda. Namun, efeknya dapat bertahan lebih lama, meninggalkan penderitanya dengan perasaan cemas dan khawatir akan serangan berikutnya.
Banyak orang hanya mengalami satu atau dua serangan panik sepanjang hidup mereka, dan masalahnya hilang dengan sendirinya, terutama ketika situasi yang memicu stres telah berlalu. Akan tetapi, jika seseorang mengalami serangan panik yang berulang dan tidak terduga, serta terus-menerus merasa khawatir akan mengalami serangan berikutnya, mereka mungkin mengalami kondisi yang disebut gangguan panik.
Gangguan panik adalah jenis gangguan kecemasan di mana seseorang mengalami serangan panik yang berulang dan tidak terduga, serta mengembangkan ketakutan yang persisten dan berlebihan terhadap serangan panik di masa depan. Ketakutan ini dapat menyebabkan perubahan perilaku yang signifikan, seperti menghindari tempat atau situasi yang dianggap dapat memicu serangan panik.
Menurut Mayo Clinic, meskipun serangan panik sendiri tidak mengancam jiwa, serangan ini bisa sangat menakutkan dan berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang. Gangguan panik dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, memengaruhi hubungan sosial, dan menyebabkan masalah di tempat kerja atau sekolah.
Penyebab pasti dari panic attack dan gangguan panik belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang diduga berperan meliputi:
- Genetika: Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan atau gangguan panik dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
- Stres: Peristiwa traumatis, kehilangan orang yang dicintai, atau stres kronis dapat memicu panic attack dan gangguan panik.
- Temperamen: Orang yang lebih sensitif terhadap stres atau memiliki kecenderungan untuk merasa cemas lebih mungkin mengalami panic attack.
- Perubahan besar dalam hidup: Perubahan signifikan seperti pernikahan, perceraian, atau kehilangan pekerjaan dapat memicu panic attack.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis seperti hipertiroidisme, masalah jantung, dan gangguan pernapasan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan panic attack.
- Penyalahgunaan zat: Penggunaan alkohol atau narkoba dapat memicu panic attack dan memperburuk gangguan panik.
Diagnosis panic attack dan gangguan panik biasanya ditegakkan oleh profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka akan melakukan wawancara mendalam dan evaluasi psikologis untuk menentukan apakah seseorang memenuhi kriteria diagnosis.
Meskipun panic attack dan gangguan panik dapat sangat mengganggu, kabar baiknya adalah kondisi ini dapat diobati dengan efektif. Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia meliputi:
- Psikoterapi: Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis psikoterapi yang paling umum digunakan untuk mengobati gangguan panik. CBT membantu orang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang berkontribusi pada panic attack. Terapi paparan, yang merupakan bagian dari CBT, melibatkan secara bertahap menghadapi situasi atau sensasi fisik yang memicu panic attack untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala panic attack dan gangguan panik. Antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), sering diresepkan untuk mengobati gangguan panik. Obat anti-kecemasan, seperti benzodiazepin, dapat digunakan untuk meredakan gejala panic attack dengan cepat, tetapi biasanya tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang karena risiko ketergantungan.
- Perubahan gaya hidup: Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas panic attack. Ini termasuk:
- Berolahraga secara teratur
- Makan makanan yang sehat
- Tidur yang cukup
- Menghindari alkohol dan narkoba
- Mengurangi asupan kafein
- Mempelajari teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam dan meditasi
Penting untuk diingat bahwa setiap orang merespons pengobatan secara berbeda. Oleh karena itu, penting untuk bekerja sama dengan profesional kesehatan mental untuk mengembangkan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Pengakuan Cinta Kuya mengenai panic attack yang dialaminya merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Dengan berbagi pengalamannya, Cinta telah membantu mengurangi stigma yang terkait dengan gangguan mental dan mendorong orang lain yang mungkin mengalami hal serupa untuk mencari bantuan.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala panic attack atau gangguan panik, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda mengatasi kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Anda tidak sendirian.
Rani Hardjanti, Jurnalis-Senin, 15 September 2025 | 15:45 WIB.