Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Cara Penanganannya

  • Maskobus
  • Aug 22, 2025

Diabetes mellitus, yang lebih dikenal sebagai diabetes, adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa (gula darah) dalam darah. Kondisi ini terjadi ketika pankreas, organ yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin, tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Insulin adalah hormon penting yang memungkinkan glukosa dari makanan yang kita konsumsi untuk masuk ke sel-sel tubuh dan digunakan sebagai energi. Tanpa insulin yang cukup atau resistensi insulin, glukosa menumpuk dalam darah, menyebabkan hiperglikemia.

Diabetes dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang paling umum adalah diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, penderita diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin seumur hidup untuk bertahan hidup. Diabetes tipe 2, di sisi lain, terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap efek insulin. Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 meliputi obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat keluarga diabetes, dan usia lanjut.

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan saraf (neuropati), masalah mata (retinopati), dan infeksi yang sulit sembuh. Salah satu komplikasi yang paling umum dan berpotensi mengancam jiwa adalah luka pada kaki yang sulit sembuh, yang sering disebut sebagai "luka diabetes basah."

Istilah "diabetes basah" sebenarnya bukan istilah medis formal. Ini adalah istilah awam yang digunakan untuk menggambarkan luka pada kaki penderita diabetes yang menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti keluarnya cairan, nanah, atau jaringan yang mati (nekrosis). Luka diabetes basah lebih sering terjadi pada penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol, kerusakan saraf (neuropati), dan gangguan aliran darah (penyakit arteri perifer).

Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki

Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Cara Penanganannya

Mengenali ciri-ciri luka diabetes basah di kaki sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat waktu dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang mungkin muncul:

  1. Luka Bernanah atau Mengeluarkan Cairan: Salah satu tanda yang paling jelas dari luka diabetes basah adalah adanya nanah atau cairan yang keluar dari luka. Cairan ini mungkin berwarna kuning, hijau, atau coklat, dan mungkin memiliki bau yang tidak sedap. Keluarnya cairan menunjukkan bahwa luka telah terinfeksi oleh bakteri.

  2. Luka Lama Sembuh atau Tidak Sembuh Sama Sekali: Luka pada penderita diabetes cenderung sembuh lebih lambat daripada luka pada orang yang tidak menderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kadar gula darah yang tinggi, gangguan aliran darah, dan kerusakan saraf. Dalam kasus luka diabetes basah, luka mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan sama sekali dan bahkan mungkin memburuk seiring waktu.

  3. Nyeri Berkurang atau Hilang: Neuropati diabetik, kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi, dapat mengurangi atau menghilangkan sensasi nyeri pada kaki. Akibatnya, penderita diabetes mungkin tidak menyadari adanya luka pada kaki mereka sampai luka tersebut menjadi cukup parah. Hilangnya sensasi nyeri juga dapat menunda pencarian perawatan medis, yang dapat memperburuk kondisi luka.

  4. Kemerahan dan Pembengkakan di Sekitar Luka: Kemerahan dan pembengkakan di sekitar luka adalah tanda-tanda peradangan dan infeksi. Area di sekitar luka mungkin terasa hangat saat disentuh.

  5. Bau Tidak Sedap: Infeksi bakteri pada luka diabetes basah dapat menghasilkan bau yang tidak sedap. Bau ini mungkin sangat kuat dan dapat menjadi tanda peringatan bahwa luka membutuhkan perhatian medis segera.

  6. Jaringan Mati (Nekrosis): Dalam kasus yang parah, luka diabetes basah dapat menyebabkan kematian jaringan (nekrosis) di sekitar luka. Jaringan yang mati mungkin berwarna hitam atau hijau dan mungkin memiliki bau yang sangat tidak sedap. Nekrosis adalah kondisi serius yang membutuhkan perawatan medis segera untuk mencegah penyebaran infeksi dan kemungkinan amputasi.

  7. Demam: Dalam beberapa kasus, infeksi dari luka diabetes basah dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan demam. Demam adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi dan membutuhkan perawatan medis segera.

Pencegahan dan Penanganan Luka Diabetes di Kaki

Pencegahan adalah kunci untuk menghindari luka diabetes basah dan komplikasi serius lainnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh penderita diabetes untuk mencegah luka pada kaki:

  1. Kontrol Kadar Gula Darah: Menjaga kadar gula darah dalam kisaran target adalah langkah terpenting dalam mencegah luka diabetes dan komplikasi lainnya. Ikuti rencana perawatan diabetes yang direkomendasikan oleh dokter Anda, yang mungkin termasuk diet sehat, olahraga teratur, dan pengobatan.

  2. Perawatan Kaki Harian: Periksa kaki Anda setiap hari untuk mencari luka, lecet, kemerahan, bengkak, atau masalah lainnya. Cuci kaki Anda setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut. Keringkan kaki Anda dengan hati-hati, terutama di antara jari-jari kaki. Oleskan losion pelembap pada kaki Anda setiap hari untuk mencegah kulit kering dan pecah-pecah.

  3. Pilih Sepatu dan Kaus Kaki yang Tepat: Kenakan sepatu yang pas dan nyaman yang memberikan dukungan dan perlindungan yang baik untuk kaki Anda. Hindari sepatu yang terlalu ketat, memiliki jahitan yang kasar, atau terbuat dari bahan yang tidak memungkinkan kaki Anda bernapas. Kenakan kaus kaki bersih dan kering yang terbuat dari bahan yang menyerap kelembapan, seperti katun atau wol.

  4. Lindungi Kaki Anda: Jangan pernah berjalan tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah. Selalu kenakan alas kaki untuk melindungi kaki Anda dari luka, lecet, dan infeksi. Hindari berjalan di permukaan yang panas atau dingin, seperti pasir pantai yang panas atau trotoar yang dingin.

  5. Potong Kuku Kaki dengan Benar: Potong kuku kaki Anda lurus dan jangan terlalu pendek. Jika Anda kesulitan memotong kuku kaki Anda sendiri, mintalah bantuan dari dokter atau ahli penyakit kaki (podiatris).

  6. Berhenti Merokok: Merokok dapat memperburuk aliran darah dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes, termasuk luka pada kaki yang sulit sembuh. Jika Anda merokok, bicarakan dengan dokter Anda tentang cara berhenti.

Penanganan Luka Diabetes Basah

Jika Anda melihat luka pada kaki Anda, segera cari perawatan medis. Jangan mencoba mengobati luka sendiri, karena hal ini dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Dokter Anda akan mengevaluasi luka Anda dan merekomendasikan rencana perawatan yang tepat, yang mungkin termasuk:

  1. Membersihkan Luka: Luka akan dibersihkan dengan hati-hati untuk menghilangkan kotoran, bakteri, dan jaringan yang mati.

  2. Pembalut Luka: Luka akan ditutup dengan pembalut steril untuk melindunginya dari infeksi dan membantu mempercepat penyembuhan. Pembalut harus diganti secara teratur, sesuai dengan instruksi dokter Anda.

  3. Antibiotik: Jika luka terinfeksi, dokter Anda mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri.

  4. Debridemen: Jika ada jaringan yang mati (nekrosis) di sekitar luka, dokter Anda mungkin perlu melakukan debridemen untuk mengangkat jaringan yang mati. Debridemen dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan menggunakan pisau bedah, larutan kimia, atau enzim.

  5. Terapi Oksigen Hiperbarik: Dalam beberapa kasus, terapi oksigen hiperbarik dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan luka diabetes basah. Terapi ini melibatkan menghirup oksigen murni dalam ruang bertekanan tinggi, yang dapat meningkatkan aliran oksigen ke luka dan merangsang penyembuhan.

  6. Operasi: Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau untuk meningkatkan aliran darah ke kaki. Dalam beberapa kasus, amputasi mungkin diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan menyelamatkan jiwa pasien.

Luka diabetes basah adalah komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan benar. Dengan mengontrol kadar gula darah, merawat kaki Anda setiap hari, dan mencari perawatan medis segera jika Anda melihat luka pada kaki Anda, Anda dapat membantu mencegah luka diabetes basah dan komplikasi serius lainnya. Ingatlah bahwa pencegahan adalah kunci, dan perawatan yang tepat waktu dapat membuat perbedaan besar dalam hasil akhir.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :