Ciri-ciri Orang NPD, Termasuk Mudah Marah saat Dikritik-Tak Empati

  • Maskobus
  • Sep 02, 2025

Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) merupakan kondisi kompleks yang memengaruhi secara signifikan cara individu memandang diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain, dan menavigasi dunia di sekitarnya. Seseorang dengan NPD menunjukkan pola perilaku yang ditandai dengan kebutuhan berlebihan untuk dikagumi, rasa kepentingan diri yang melambung tinggi, dan kurangnya empati terhadap perasaan orang lain. Kondisi ini bukan sekadar memiliki kepercayaan diri yang tinggi; melainkan, ini adalah pola yang meresap dan maladaptif yang dapat merusak hubungan pribadi, kinerja profesional, dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan.

Prevalensi pasti NPD masih menjadi subjek penelitian yang sedang berlangsung. Perkiraan menunjukkan bahwa antara 0,5% hingga 5% populasi di Amerika Serikat mungkin memenuhi kriteria diagnostik untuk NPD. Menariknya, laki-laki tampaknya lebih mungkin didiagnosis dengan NPD dibandingkan perempuan, dengan perkiraan menunjukkan bahwa 50% hingga 75% individu yang didiagnosis adalah laki-laki. Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak individu dengan kecenderungan narsistik mungkin tidak mencari diagnosis atau pengobatan, sehingga sulit untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang prevalensi sebenarnya dari gangguan ini. Selain itu, beberapa individu mungkin menampilkan ciri-ciri narsistik tanpa memenuhi ambang batas diagnostik penuh untuk NPD.

Diagnosis NPD didasarkan pada kriteria yang ditetapkan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi kelima, revisi teks (DSM-5-TR). Manual ini menguraikan sembilan kriteria utama yang digunakan profesional kesehatan mental untuk mengevaluasi apakah seseorang memenuhi syarat untuk diagnosis NPD. Individu harus memenuhi setidaknya lima dari kriteria ini untuk didiagnosis dengan NPD.

Sembilan kriteria untuk NPD, seperti yang diuraikan dalam DSM-5-TR, adalah sebagai berikut:

    Ciri-ciri Orang NPD, Termasuk Mudah Marah saat Dikritik-Tak Empati

  1. Rasa Mementingkan Diri Sendiri yang Berlebihan: Individu dengan NPD sering melebih-lebihkan pencapaian dan bakat mereka, mengharapkan untuk diakui sebagai superior bahkan tanpa pencapaian yang sepadan. Mereka mungkin terlibat dalam grandiositas, yang melibatkan keyakinan yang meningkat tentang nilai diri, kekuatan, kecerdasan, daya tarik, atau kesuksesan mereka. Grandiositas ini dapat terwujud dalam fantasi tentang mencapai ketenaran, kekayaan, atau kekuasaan yang tak terbatas.

  2. Sering Berfantasi tentang Kesuksesan, Kekuasaan, dan Sebagainya: Individu dengan NPD sering tenggelam dalam fantasi tentang mencapai kesuksesan besar, mendapatkan kekuasaan dan pengaruh yang tak terbatas, menjadi sangat cerdas atau cantik, atau menemukan cinta yang ideal. Fantasi-fantasi ini berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan rasa harga diri mereka dan melindungi mereka dari perasaan tidak mampu atau tidak aman.

  3. Keyakinan akan Superioritas: Individu dengan NPD percaya bahwa mereka istimewa dan unik dan hanya dapat dipahami oleh, atau harus bergaul dengan, orang atau institusi lain yang berstatus tinggi. Mereka mungkin percaya bahwa mereka berhak atas perlakuan khusus dan bahwa aturan dan norma sosial tidak berlaku untuk mereka.

  4. Kebutuhan Berlebihan akan Kekaguman: Individu dengan NPD memiliki kebutuhan yang konstan dan berlebihan untuk dikagumi oleh orang lain. Mereka membutuhkan validasi dan afirmasi terus-menerus untuk menopang rasa harga diri mereka yang rapuh. Mereka mungkin mencari pujian dan sanjungan dari orang lain dan menjadi kesal atau marah jika mereka tidak menerima perhatian dan kekaguman yang mereka yakini pantas mereka dapatkan.

  5. Perasaan Berhak (Entitlement): Individu dengan NPD memiliki harapan yang tidak masuk akal tentang perlakuan yang menguntungkan atau kepatuhan otomatis terhadap harapan mereka. Mereka percaya bahwa mereka berhak atas apa pun yang mereka inginkan, tanpa memandang kebutuhan atau perasaan orang lain. Perasaan berhak ini dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti mengharapkan perlakuan istimewa di tempat kerja, mengharapkan orang lain untuk memenuhi keinginan mereka, atau merasa berhak untuk memanfaatkan orang lain.

  6. Kesediaan untuk Mengeksploitasi Orang Lain: Individu dengan NPD sering memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka mungkin kurang memiliki empati dan dapat menggunakan orang lain untuk keuntungan pribadi tanpa rasa bersalah atau penyesalan. Mereka mungkin memandang orang lain sebagai objek yang dapat dimanipulasi dan dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

  7. Kurangnya Empati: Salah satu ciri khas NPD adalah kurangnya empati. Individu dengan NPD kesulitan memahami atau berbagi perasaan orang lain. Mereka mungkin tidak mampu mengenali kebutuhan dan keinginan orang lain dan mungkin tidak peduli dengan dampaknya terhadap orang lain. Kurangnya empati ini dapat membuat mereka sulit untuk membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna.

  8. Rasa Iri yang Sering: Individu dengan NPD sering merasa iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri pada mereka. Mereka mungkin merasa terancam oleh kesuksesan atau pencapaian orang lain dan mungkin mencoba meremehkan atau merusak upaya orang lain. Mereka mungkin juga percaya bahwa orang lain iri pada mereka karena bakat, kecantikan, atau kekayaan mereka.

  9. Sikap Arogan: Individu dengan NPD sering menunjukkan perilaku atau sikap arogan dan sombong. Mereka mungkin meremehkan atau meremehkan orang lain dan mungkin tampak sombong dan angkuh. Mereka mungkin memiliki rasa superioritas yang meningkat dan mungkin percaya bahwa mereka lebih baik dari orang lain.

Selain kriteria diagnostik inti ini, individu dengan NPD mungkin juga menunjukkan berbagai perilaku dan karakteristik lain, termasuk:

  • Takut atau Menghindari Kerentanan: Individu dengan NPD seringkali takut untuk menjadi rentan atau menunjukkan kelemahan kepada orang lain. Mereka mungkin percaya bahwa menunjukkan kerentanan akan membuat mereka rentan terhadap kritik atau penolakan. Akibatnya, mereka mungkin mencoba untuk mempertahankan fasad kesempurnaan dan kontrol.

  • Menarik Diri dari Orang Lain: Meskipun individu dengan NPD mendambakan kekaguman dan perhatian, mereka mungkin juga menarik diri dari orang lain jika mereka merasa tidak dihargai atau dipahami. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk membentuk hubungan yang dekat dan intim dan mungkin lebih memilih untuk menjaga jarak dari orang lain.

  • Perfeksionisme: Individu dengan NPD sering kali perfeksionis dan menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka mungkin terlalu kritis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain dan mungkin mengalami kesulitan untuk menerima apa pun yang kurang dari kesempurnaan. Perfeksionisme ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.

  • Hipersensitivitas terhadap Kritik, Penolakan, atau Kegagalan: Individu dengan NPD sangat sensitif terhadap kritik, penolakan, atau kegagalan. Mereka mungkin bereaksi dengan kemarahan, malu, atau penghinaan ketika mereka merasa dikritik atau dinilai. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan untuk menerima tanggung jawab atas kesalahan mereka dan mungkin menyalahkan orang lain atas masalah mereka.

  • Bereaksi dengan Kemarahan saat Merasa Dikritik: Salah satu ciri khas NPD adalah kecenderungan untuk bereaksi dengan kemarahan saat merasa dikritik. Kemarahan ini dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti teriakan, hinaan, atau bahkan kekerasan fisik. Individu dengan NPD mungkin merasa bahwa kritik merupakan serangan terhadap harga diri mereka dan mungkin bereaksi dengan cara yang dimaksudkan untuk melindungi diri mereka sendiri dari rasa sakit dan penghinaan.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua individu yang menunjukkan ciri-ciri narsistik memiliki NPD. Ciri-ciri narsistik dapat hadir dalam berbagai tingkatan dan dapat menjadi bagian dari spektrum kepribadian yang lebih luas. Hanya profesional kesehatan mental yang berkualifikasi yang dapat membuat diagnosis NPD yang akurat.

Jika Anda merasa bahwa Anda atau seseorang yang Anda kenal mungkin memiliki NPD, penting untuk mencari bantuan profesional. Pengobatan untuk NPD biasanya melibatkan psikoterapi, seperti terapi perilaku dialektika (DBT) atau terapi berbasis mentalisasi (MBT). Terapi dapat membantu individu dengan NPD untuk mengembangkan rasa harga diri yang lebih realistis, meningkatkan keterampilan empati mereka, dan belajar untuk berhubungan dengan orang lain dengan cara yang lebih sehat. Dalam beberapa kasus, obat-obatan juga dapat diresepkan untuk mengatasi gejala terkait, seperti depresi atau kecemasan.

Mencari pengobatan untuk NPD bisa menjadi tantangan, karena individu dengan gangguan ini seringkali enggan untuk mengakui bahwa mereka memiliki masalah. Mereka mungkin percaya bahwa mereka sempurna dan bahwa orang lain yang salah. Namun, dengan dukungan dan motivasi yang tepat, individu dengan NPD dapat belajar untuk mengelola gejala mereka dan menjalani kehidupan yang lebih memuaskan.

Jika Anda mengenali aspek-aspek kepribadian yang umum pada gangguan kepribadian narsistik atau merasa terbebani oleh kesedihan, pertimbangkan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan atau penyedia layanan kesehatan mental tepercaya. Dengan pengobatan yang tepat, individu dengan NPD dapat belajar untuk meningkatkan hubungan mereka, meningkatkan harga diri mereka, dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :