Cómo juega el Leganés: fortalezas y debilidades del próximo rival del Dépor

  • Maskobus
  • Sep 01, 2025

El Club Deportivo Leganés, kembali ke Segunda División setelah satu musim di kasta tertinggi sepak bola Spanyol, berambisi untuk kembali ke Liga EA Sports di bawah arahan pelatih Paco López. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, klub yang dikenal dengan julukan "pepinero" ini telah mendatangkan 12 pemain baru: Rubén Pulido, Rubén Peña, Andrés Campos, Álex Millán, Ignasi Miquel, Sebastián Figueredo, Miguel San Román, Benjamin Pauwels, Marvel, Diawara, Óscar Plano, dan Gonzalo Melero. Kedatangan pemain-pemain baru ini diharapkan dapat memberikan dimensi baru dalam permainan Leganés dan memperkuat tim dalam menghadapi persaingan ketat di Segunda División.

Leganés, yang didirikan pada tahun 1928, baru mencicipi Segunda División pada tahun 1993. Pada tahun 2014, mereka kembali ke Segunda dan mencetak sejarah dengan promosi ke Primera División pada tahun 2016. Setelah empat musim di kasta tertinggi, mereka kembali ke Segunda pada tahun 2020. Empat tahun berselang, tepatnya di tahun 2024, Leganes kembali promosi ke Primera, namun harus rela kembali ke Segunda pada akhir musim. Perjalanan panjang Leganés ini menjadi bukti ketahanan dan semangat juang klub untuk terus bersaing di level tertinggi.

Analisis Taktik dan Gaya Bermain Leganés

Kekuatan Utama:

    Cómo juega el Leganés: fortalezas y debilidades del próximo rival del Dépor

  • Tekanan Intensif: Leganés dikenal dengan tekanan tinggi yang mereka terapkan pada lawan. Dalam blok pertahanan menengah, mereka mengandalkan kemampuan Ciss untuk menekan gelandang lawan, memaksa mereka untuk mengembalikan bola ke belakang. Taktik ini dirancang untuk menjebak lawan dalam tekanan defensif yang kuat dari para pemain depan Leganés. Dengan menekan lawan sejak awal, Leganés berusaha untuk memenangkan bola kembali di area yang berbahaya dan menciptakan peluang untuk mencetak gol.
  • Penguasaan Bola dan Variasi Serangan: Leganés gemar memainkan bola dari kaki ke kaki, terus-menerus menggerakkan bola untuk mencari celah dan menciptakan ruang di area pertahanan lawan. Mereka berusaha untuk membangun serangan secara sabar dan terorganisir, mencari posisi yang menguntungkan untuk menyerang. Dengan menguasai bola dan memainkan umpan-umpan pendek, Leganés berusaha untuk mengontrol tempo pertandingan dan mendikte permainan.
  • Serangan Balik Cepat: Kecepatan dalam serangan balik adalah senjata mematikan bagi Leganés. Rubén Peña, yang berpengalaman bermain di Primera División bersama Osasuna, menjadi kunci dalam serangan balik mereka. Kecepatan dan kemampuannya dalam melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan sangat penting dalam serangan Leganés. Umpan silang akurat yang dilancarkan oleh Peña menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan.
  • Pemanfaatan Pemain Baru: Duk, pemain sayap dengan kekuatan fisik yang menonjol, dan Benjamin Pauwels, yang efektif dalam situasi satu lawan satu, memberikan dimensi baru dalam serangan Leganés. Kehadiran mereka memberikan variasi dalam serangan Leganés dan membuat tim lebih sulit untuk diantisipasi oleh lawan. Duk mampu memberikan ancaman langsung ke gawang lawan, sementara Pauwels dapat menciptakan peluang melalui dribbling dan pergerakan cerdasnya.
  • Transisi Cepat dan Pergerakan di Belakang Garis Pertahanan: Leganés berusaha untuk membangun serangan dari belakang dengan sabar, namun mereka juga mampu melakukan transisi cepat dan melancarkan serangan mendadak. Para pemain depan mereka sering melakukan pergerakan di belakang garis pertahanan lawan, mencari celah untuk dieksploitasi. Kombinasi antara kesabaran dalam membangun serangan dan kecepatan dalam transisi membuat Leganés menjadi tim yang berbahaya dalam menyerang.

Kelemahan:

  • Kerentanan dalam Bola Mati: Salah satu kelemahan utama Leganés terletak pada pertahanan mereka saat menghadapi bola mati. Kurangnya kekokohan di lini belakang membuat mereka rentan terhadap gol dari situasi bola mati. Para penyerang lawan sering memanfaatkan kurangnya koordinasi dan kewaspadaan di lini pertahanan Leganés untuk menciptakan peluang berbahaya.
  • Kesulitan Menghadapi Pemain Cepat dan Lincah: Leganés kesulitan dalam bertahan melawan pemain-pemain cepat, terutama yang melakukan penetrasi dari sayap ke tengah. Semakin cepat dan vertikal serangan lawan, semakin sulit bagi Leganés untuk menghentikan mereka. Pemain-pemain seperti Yeremay atau Luismi Cruz dari Deportivo dapat memanfaatkan kelemahan ini untuk menciptakan peluang dan memberikan ancaman serius bagi pertahanan Leganés.

Pemain Kunci Leganés:

  • Marvel: Bek tengah muda yang direkrut dari Real Madrid. Keunggulannya terletak pada kekuatan fisik dan kemampuannya dalam duel udara. Dia juga dikenal sebagai pemain yang tangguh dalam merebut bola. Namun, dia mungkin kesulitan menghadapi pemain yang sangat cepat dan lincah. Marvel diharapkan dapat menjadi pilar di lini pertahanan Leganés dan memberikan kontribusi signifikan dalam mengamankan gawang tim.
  • Rubén Peña: Bek kanan yang kembali ke klub setelah bermain di Primera División. Dia dikenal karena kemampuannya dalam membantu serangan, dengan kecepatan dan umpan silang akuratnya. Namun, dia mungkin kesulitan dalam bertahan karena kelelahan akibat tugas menyerang. Pengalaman Rubén Peña di level tertinggi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi tim.
  • Ciss: Gelandang bertahan yang memiliki jangkauan luas dan kuat dalam duel di lini tengah. Dia cerdas dalam mencari ruang dan berbahaya dalam transisi menyerang. Namun, dia perlu meningkatkan kemampuan bertahannya di area sendiri. Ciss menjadi motor di lini tengah Leganés, mengatur tempo permainan dan memenangkan bola kembali untuk tim.
  • Duk: Pemain sayap kiri yang berbahaya karena kekuatan fisik dan kemampuan dribblingnya. Dia dapat dengan mudah mencapai area penalti untuk menembak atau menciptakan peluang berbahaya. Namun, dia perlu meningkatkan kemampuan bertahannya dan variasi dalam serangannya. Duk diharapkan dapat memberikan kreativitas dan daya dobrak di lini depan Leganés.
  • Miguel de la Fuente: Penyerang tengah klasik yang memiliki naluri gol tinggi. Dia pandai mencari ruang dan memiliki kemampuan dalam duel udara. Namun, dia perlu meningkatkan kemampuannya dalam bekerja sama dengan rekan setimnya. Miguel de la Fuente diharapkan dapat menjadi mesin gol bagi Leganés dan memberikan kontribusi signifikan dalam mencetak gol.

Kesimpulan:

Leganés adalah tim yang terorganisir dengan baik dengan kekuatan dalam tekanan tinggi, penguasaan bola, dan serangan balik cepat. Mereka memiliki beberapa pemain kunci yang dapat membuat perbedaan di lapangan. Namun, mereka juga memiliki kelemahan dalam pertahanan bola mati dan kesulitan menghadapi pemain cepat. Deportivo dapat memanfaatkan kelemahan ini untuk meraih hasil positif dalam pertandingan melawan Leganés. Pertandingan antara Deportivo dan Leganés diprediksi akan menjadi laga yang menarik dan penuh taktik, di mana kedua tim akan berusaha untuk saling mengalahkan dan meraih kemenangan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :