Dari El Loco Sampai Greg Nwokolo, Ini Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Angkatan Pertama

  • Maskobus
  • Sep 17, 2025

Sejak dulu, Timnas Indonesia telah diperkuat oleh sejumlah pemain naturalisasi. Nama-nama seperti Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Tonnie Cusell, Sergio van Dijk, dan Raphael Maitimo, bisa dibilang sebagai bagian dari gelombang pertama pemain naturalisasi yang membela Merah Putih. Bagaimana kabar dan kegiatan mereka saat ini? Artikel ini akan mengulas perjalanan karier dan kehidupan terkini para pemain naturalisasi angkatan awal tersebut.

Sejarah mencatat bahwa pemain naturalisasi Indonesia pertama sebenarnya adalah seorang penjaga gawang bernama Arnold van der Vin. Lahir di Semarang, Van der Vin pernah bermain untuk Excelsior pada tahun 1939 hingga 1948, salah satu klub terkemuka dalam kompetisi khusus etnis Eropa di Surabaya pada masa itu. Kehadirannya menjadi penanda awal dari praktik naturalisasi pemain sepak bola di Indonesia.

Saat ini, Timnas Indonesia banyak diisi oleh pemain-pemain diaspora atau keturunan yang memiliki garis keturunan Indonesia. Nama-nama seperti Thom Haye, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Kevin Diks, dan Emil Audero adalah contoh pemain keturunan yang kini menjadi andalan Timnas Garuda. Namun, tidak ada salahnya untuk menengok kembali para pemain naturalisasi generasi awal yang telah memberikan kontribusi bagi sepak bola Indonesia.

Cristian Gonzales: El Loco yang Melegenda

Dari El Loco Sampai Greg Nwokolo, Ini Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Angkatan Pertama

Cristian Gonzales, atau yang akrab disapa El Loco, adalah salah satu pemain naturalisasi paling ikonik dalam sejarah sepak bola Indonesia. Pemain kelahiran Uruguay ini telah merumput di Indonesia sejak tahun 2003, membela berbagai klub mulai dari PSM Makassar hingga RANS Nusantara. Gonzales dikenal karena ketajamannya di depan gawang dan semangat juangnya yang tak pernah padam.

Berbeda dengan pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia, Gonzales harus menempuh proses naturalisasi yang lebih panjang. Ia harus tinggal di Indonesia selama lima tahun penuh tanpa meninggalkan negara ini agar bisa mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI). Pengorbanan ini menunjukkan kecintaannya terhadap Indonesia dan sepak bolanya.

Selama berkarier bersama Timnas Indonesia, El Loco telah tampil dalam 32 pertandingan dan mencetak 13 gol. Ia menjadi bagian penting dari skuad Garuda dalam berbagai ajang, termasuk Piala AFF. Setelah pensiun dari sepak bola profesional, Gonzales aktif dalam kegiatan sosial dengan memberikan coaching clinic kepada anak-anak. Ia juga terlibat dalam kegiatan keagamaan dengan membantu merawat pondok yatim dan masjid. Selain itu, Gonzales juga terus memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia.

Tonnie Cusell: Karier Singkat di Timnas

Tonnie Cusell adalah pemain berdarah Belanda yang dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2012. Namun, kariernya bersama Timnas Garuda terbilang singkat, hanya mencatatkan tiga penampilan saja, semuanya di ajang Piala AFF 2012. Setelah itu, ia tidak pernah lagi mendapatkan panggilan untuk membela Timnas Indonesia.

Cusell lebih banyak menghabiskan kariernya di Belanda. Pada musim 2011-2012, ia sempat membela Barito Putera, namun tidak memberikan kontribusi yang signifikan bagi klub asal Banjarmasin tersebut. Setelah gantung sepatu, Tonnie Cusell sempat menjadi pelatih di tim Ajax U-13, menunjukkan minatnya untuk mengembangkan pemain muda.

Sergio van Dijk: Striker Tajam dari Negeri Kincir Angin

Sergio van Dijk adalah striker asal Belanda yang dinaturalisasi pada tahun 2013. Ia melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia pada tanggal 23 Maret 2013, dalam pertandingan melawan Arab Saudi. Kehadirannya diharapkan dapat menambah daya gedor lini depan Timnas Garuda.

Sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia, Van Dijk telah memiliki reputasi yang cukup baik di Liga Australia. Ia dikenal sebagai striker yang tajam dan memiliki kemampuan mencetak gol yang baik. Sebulan sebelum menjalani debut untuk Timnas Indonesia, Van Dijk menandatangani kontrak dengan Persib Bandung. Ia bermain di Indonesia Super League (ISL) 2013 dengan seragam Maung Bandung.

Selama bermain untuk Persib, Van Dijk menunjukkan performa yang impresif. Dari 29 pertandingan yang dijalani, ia berhasil mencetak 21 gol dan memberikan 10 assist. Ia hanya tertinggal dua gol dari Boaz Solossa, yang menjadi peraih Sepatu Emas pada musim tersebut.

Selama kariernya, Van Dijk memainkan lima pertandingan untuk Timnas Indonesia. Setelah pensiun pada tahun 2020, Sergio Van Dijk langsung menekuni profesi sebagai agen pemain, baik pemain Eropa maupun pemain Indonesia. Ia memanfaatkan pengalamannya sebagai pemain profesional untuk membantu pemain lain dalam mengembangkan karier mereka.

Raphael Maitimo: Gelandang Serba Bisa

Raphael Maitimo adalah gelandang serba bisa yang diharapkan dapat menjadi tumpuan Timnas Indonesia. Ia pernah membela Timnas Belanda U-15, U-16, dan U-17 sebelum akhirnya memilih untuk menjadi WNI pada tahun 2012. Keputusannya ini disambut baik oleh para penggemar sepak bola Indonesia, yang berharap ia dapat memberikan kontribusi positif bagi Timnas Garuda.

Namanya kemudian masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia yang tampil di Piala AFF 2012. Sayangnya, karier Maitimo bersama Timnas Indonesia tidak berlangsung lama, hanya sampai tahun 2015 saja. Ia mencatatkan 21 penampilan dan menyumbang empat gol.

Sebelum berkarier di Indonesia, Maitimo sempat membela beberapa klub di Belanda. Pada tahun 2011-2012, ia mencoba peruntungan bersama Bali Devata. Saat Piala AFF 2012, ia tercatat sebagai pemain klub Belanda, Capelle. Baru mulai tahun 2013, Maitimo lebih memilih untuk berkarier di Indonesia, membela 11 klub yang berbeda sampai memutuskan pensiun pada tahun 2022. Klub-klub tersebut antara lain Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Arema Cronus, Persib Bandung, Madura United, Persebaya Surabaya, PSIM Yogyakarta, PSM Makassar, Persita Tangerang, dan Barito Putera.

Setelah pensiun, Raphael Maitimo tetap aktif di dunia sepak bola. Pada Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, ia menjabat sebagai manajer tim dan koordinator Timnas Kanada U-17. Ia bertugas untuk mempersiapkan segala kebutuhan tim tersebut selama Piala Dunia, menunjukkan dedikasinya untuk mengembangkan sepak bola.

Greg Nwokolo: Pionir Naturalisasi dari Afrika

Greg Nwokolo menjadi pesepak bola asal Afrika generasi pertama yang memutuskan untuk menjalani proses naturalisasi di Indonesia. Pada saat itu, ia dikenal sebagai salah satu striker asing yang paling berbahaya di Indonesia, dengan kemampuan dribbling yang baik dan penyelesaian akhir yang mematikan.

Secara regulasi, Greg memang memiliki peluang untuk menjadi WNI karena sudah bermain di Indonesia sejak tahun 2004. Setelah melewati berbagai proses, pemain asal Nigeria itu resmi menjadi WNI pada tanggal 10 Oktober 2011.

Debutnya bersama Timnas Indonesia tercipta pada laga melawan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Asia 2015. Sejak menjadi WNI, Greg tercatat mengukir dua gol dari total delapan penampilan bersama skuad Garuda.

Saat ini, Greg Nwokolo beralih dari pemain sepak bola menjadi pundit sepak bola nasional. Ia aktif menganalisis dan memberikan pandangannya tentang sepak bola Indonesia, terutama melalui kanal YouTube dan media sosialnya, Greg on a Talk (GOAT). Selain itu, ia juga tengah membangun bisnis sebagai bagian dari persiapan masa depan. Greg juga berencana untuk mengambil kursus football management di Eropa untuk mengembangkan kariernya di luar lapangan hijau, menunjukkan ambisinya untuk terus berkontribusi bagi sepak bola Indonesia.

Para pemain naturalisasi angkatan pertama ini telah memberikan warna tersendiri bagi sepak bola Indonesia. Meskipun karier mereka bersama Timnas Indonesia memiliki perjalanan yang berbeda-beda, kontribusi mereka tetap dihargai oleh para penggemar sepak bola tanah air. Kisah mereka menjadi bagian dari sejarah sepak bola Indonesia dan memberikan inspirasi bagi generasi pemain selanjutnya.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :