KONYA, SENIN – Spanyol mengirimkan sinyal kuat sebagai salah satu kandidat juara Piala Dunia 2026, performa impresif mereka di Konya, Turki, menjadi bukti nyata. Kemenangan telak 6-0 atas Turki, yang sebelumnya diprediksi sebagai pesaing utama di Grup E kualifikasi Piala Dunia 2026, menunjukkan bahwa "La Roja" tidak hanya mengandalkan satu pemain bintang, melainkan kekuatan tim yang merata dan mematikan. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Konya Buyuksehir, Konya, Turki, Senin (8/9/2025) dini hari WIB, semakin memantapkan langkah Spanyol menuju panggung dunia, seolah tak terbendung.
Muhammad Ikhsan Mahar melaporkan bahwa kunci kemenangan Spanyol terletak pada permainan kolektif yang solid, dipadu dengan aksi individu brilian dari sejumlah pemain. Ini adalah kemenangan terbesar Spanyol atas Turki dalam sejarah pertemuan kedua tim. Sejak pertemuan pertama pada Juni 1952, Spanyol belum pernah menang dengan selisih lebih dari tiga gol dalam 12 pertandingan sebelumnya. Rekor tersebut akhirnya pecah di Konya, menjadi catatan manis bagi "La Roja".
Mikel Merino menjadi bintang utama dalam pertandingan ini dengan mencetak hattrick pada menit ke-22, 45+1, dan 57. Pemain Arsenal tersebut menjadi pemain ke-35 yang berhasil mencetak tiga gol dalam satu pertandingan untuk tim nasional Spanyol. Di bawah arahan Pelatih Luis de la Fuente, Merino menjadi pemain ketiga yang mencetak hattrick, mengikuti jejak Alvaro Morata dan Mikel Oyarzabal.
Pedri juga menunjukkan bahwa Spanyol memiliki banyak pemain yang mampu mencetak gol. Ia mencetak dua gol, membuka keunggulan pada menit keenam dan menutup pesta gol Spanyol pada menit ke-62. Bagi Pedri, ini adalah kesempatan kedua mencetak brace untuk Spanyol, setelah sebelumnya mencetak dua gol saat melawan Irlandia Utara pada 8 Juni 2024. Ferran Torres, rekan Pedri di Barcelona, juga turut menyumbang gol pada menit ke-53.
Yang menarik, trio penyerang Spanyol, Nico Williams, Lamine Yamal, dan Oyarzabal, lebih berperan sebagai pelayan bagi para gelandang, alih-alih menjadi penyelesai peluang. Williams memberikan assist untuk gol pertama Pedri sebelum mengalami cedera di akhir babak pertama. Sementara itu, Oyarzabal mencatatkan tiga assist untuk dua gol Merino dan satu gol Pedri.
"Kami tahu harus dominan sejak menit awal dan itu kami tunjukkan," ujar Pedri, menekankan pentingnya inisiatif sejak awal pertandingan.
Lamine Yamal semakin membuktikan dirinya sebagai ikon baru timnas Spanyol dengan memberikan dua assist. Ia juga mencatatkan rekor sebagai pemain pertama yang sukses melakukan tujuh take-ons atau dribel sukses di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.
"Ini adalah tim yang tidak perlu saya berikan banyak pesan. Mereka cepat memahami apa yang harus dilakukan," kata De la Fuente seusai pertandingan, seperti dilansir Marca, memuji kemampuan adaptasi dan pemahaman taktik para pemainnya.
Dengan kemenangan atas Turki, Spanyol kini mengoleksi enam poin, sembilan gol, dan belum kebobolan dalam dua pertandingan. Jika mampu mempertahankan performa positif saat melawan Georgia dan Bulgaria pada bulan Oktober, "La Roja" berpeluang besar mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.
De la Fuente menekankan bahwa dua kemenangan ini tidak membuat timnya merasa puas. Ia mengatakan bahwa timnya akan menghadapi dua pertandingan penting bulan depan.
"Setelah laga ini, kami telah memikirkan apa yang dilakukan untuk pertandingan selanjutnya. Para pemain adalah contoh generasi pemain yang tidak pernah lelah untuk bekerja dan meningkatkan diri," tegasnya, menekankan mentalitas untuk terus berkembang.
Serangan Efektif Mematikan
Bermain di bawah tekanan suporter tuan rumah tidak membuat Spanyol gentar. Di lapangan, Turki mampu mengimbangi penguasaan bola yang menjadi ciri khas permainan Spanyol.
Kehadiran Guler dan Hakan Calhanoglu memberikan Turki kemampuan untuk bersaing dalam penguasaan bola. Namun, tim asuhan Vincenzo Montella tersebut kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Dari 12 tembakan yang dihasilkan, hanya dua yang berasal dari dalam kotak penalti.
Sebaliknya, kombinasi operan cepat Spanyol sangat efektif dalam menembus pertahanan Turki. Spanyol berhasil mencetak dua gol melalui tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti dan melepaskan 19 tembakan di dalam kotak penalti Turki.
Dua gol terakhir Spanyol tercipta melalui serangan balik cepat. Selain mencetak tiga gol, Merino juga berperan dalam inisiasi transisi positif yang berujung pada gol terakhir Spanyol.
"Merino adalah salah satu pemain yang bisa melakukan banyak hal. Ia genius dan berkualitas dunia. Merino adalah salah satu pemain terbaik di posisinya. Terpenting, ia selalu ingin berkembang," puji De la Fuente, mengakui kualitas dan potensi besar Merino.
Merino saat ini memimpin daftar pencetak gol Spanyol di pra-Piala Dunia 2026. Sebelumnya, ia juga mencetak satu gol dalam kemenangan 3-0 atas Bulgaria.
"Saya sangat senang dengan kemenangan ini. Meraih enam poin (dari dua laga), melakukan permainan, serta mencetak tiga gol yang tidak normal. Ini adalah hattrick pertama dalam karier saya," ucap Merino, mengungkapkan kebahagiaannya.
Pedri menambahkan bahwa kemenangan atas Turki adalah hasil dari kemampuan tim Spanyol untuk mempertahankan intensitas permainan selama lebih dari 90 menit. "Kami tahu harus dominan sejak menit awal dan itu kami tunjukkan. Tim bisa menunjukkan superioritas yang ditampilkan dalam hasil akhir," katanya.
Dalam pertandingan lain di Grup E, Georgia meraih kemenangan pertama di kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan mengalahkan Bulgaria 3-0 di Stadion Nasional Boris Paichadze, Tbilisi.
Khvicha Kvaratskhelia, pemain terbaik Georgia, membuka keunggulan negaranya pada menit ke-30. Nika Ganidze (44′) dan Georges Mikautadze (65′) memastikan kemenangan bagi Georgia.
Georgia saat ini berada di peringkat kedua Grup E. Dengan poin yang sama dengan Turki, Georgia unggul selisih gol. (AFP)
Analisis Taktik dan Kunci Kemenangan Spanyol
Kemenangan telak Spanyol atas Turki bukan hanya sekadar keberuntungan, melainkan hasil dari perencanaan taktik yang matang dan eksekusi yang sempurna di lapangan. Beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada kemenangan ini adalah:
- Penguasaan Bola dan Dominasi Lapangan Tengah: Spanyol mampu mendikte tempo permainan dan mengontrol alur bola. Kehadiran pemain seperti Pedri, Gavi (meskipun tidak bermain di laga ini), dan Rodri di lini tengah memberikan Spanyol keunggulan dalam penguasaan bola. Mereka mampu menjaga bola tetap berada di area pertahanan Turki dan menciptakan peluang-peluang berbahaya.
- Transisi Cepat dari Bertahan ke Menyerang: Spanyol sangat efektif dalam melakukan transisi dari bertahan ke menyerang. Setelah merebut bola, mereka dengan cepat melancarkan serangan balik yang mematikan. Kecepatan dan kelincahan pemain seperti Lamine Yamal dan Nico Williams sangat penting dalam serangan balik ini.
- Efektivitas dalam Penyelesaian Akhir: Spanyol mampu memaksimalkan peluang yang mereka ciptakan. Mikel Merino menunjukkan ketajamannya dengan mencetak hattrick, sementara Pedri dan Ferran Torres juga mampu mencetak gol. Efektivitas ini sangat penting dalam mengamankan kemenangan telak.
- Peran Penyerang Sayap yang Fleksibel: Nico Williams, Lamine Yamal, dan Oyarzabal tidak hanya berperan sebagai pencetak gol, tetapi juga sebagai pemberi assist dan pembuka ruang. Fleksibilitas mereka dalam bermain memungkinkan Spanyol untuk menyerang dari berbagai sisi dan membuat pertahanan Turki kesulitan untuk mengantisipasi.
- Soliditas Lini Belakang: Meskipun Turki tidak banyak menciptakan peluang berbahaya, lini belakang Spanyol tetap tampil solid dan disiplin. Mereka mampu meminimalisir kesalahan dan menjaga clean sheet.
Implikasi bagi Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kemenangan telak atas Turki memberikan Spanyol momentum yang sangat baik di kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka kini menjadi favorit untuk lolos ke putaran final dan juga menjadi salah satu tim yang patut diwaspadai di Piala Dunia 2026.
Namun, Luis de la Fuente harus memastikan bahwa timnya tidak terlena dengan kemenangan ini. Mereka harus tetap fokus dan bekerja keras untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pertandingan melawan Georgia dan Bulgaria pada bulan Oktober akan menjadi ujian penting bagi Spanyol untuk membuktikan bahwa mereka adalah tim yang konsisten dan mampu bersaing di level tertinggi.
Pemain Kunci yang Bersinar
Selain Mikel Merino dan Pedri, beberapa pemain Spanyol lainnya juga tampil gemilang dalam pertandingan melawan Turki:
- Lamine Yamal: Pemain muda Barcelona ini menunjukkan potensi yang sangat besar. Ia sangat lincah dan kreatif dalam menyerang, serta mampu memberikan assist yang memanjakan rekan-rekannya.
- Rodri: Gelandang Manchester City ini menjadi jangkar di lini tengah Spanyol. Ia mampu memenangkan bola kembali, mendistribusikan bola dengan baik, dan melindungi lini belakang.
- Aymeric Laporte: Bek tengah Al-Nassr ini tampil solid di lini belakang Spanyol. Ia mampu memenangkan duel-duel udara dan melakukan tekel-tekel penting.
Tantangan bagi Turki
Kekalahan telak dari Spanyol menjadi pukulan telak bagi Turki. Mereka harus segera bangkit dan memperbaiki performa mereka jika ingin lolos ke Piala Dunia 2026. Vincenzo Montella harus mengevaluasi taktiknya dan mencari cara untuk meningkatkan efektivitas serangan dan memperkuat pertahanan. Pertandingan-pertandingan selanjutnya akan menjadi sangat penting bagi Turki untuk membuktikan bahwa mereka masih mampu bersaing di level tertinggi.
Kesimpulan
Kemenangan telak Spanyol atas Turki di Konya mengirimkan pesan jelas kepada dunia bahwa "La Roja" kembali menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan pemain berpengalaman, serta taktik yang fleksibel dan efektif, Spanyol memiliki potensi untuk meraih kesuksesan besar di Piala Dunia 2026. Namun, mereka harus tetap fokus dan bekerja keras untuk mewujudkan potensi tersebut. Bagi Turki, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga dan motivasi untuk bangkit dan memperbaiki diri. Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa masih panjang, dan segala sesuatu masih bisa terjadi.
Penulis: Muhammad Ikhsan Mahar | Editor: Yulvianus Harjono | Penyelaras Bahasa: Galih Rudanto