Timnas Irak menghadapi tenggat waktu yang ketat dalam mempersiapkan diri menghadapi serangkaian pertandingan penting, termasuk turnamen persahabatan Piala Raja di Thailand dan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pelatih tim, yang identitasnya belum disebutkan secara eksplisit dalam teks, memiliki dua tugas mendesak yang harus diselesaikan sebelum mengumumkan skuad final untuk turnamen di Thailand. Keterlambatan dalam penyelesaian tugas-tugas ini berpotensi mengganggu persiapan tim secara keseluruhan, mengingat Piala Raja akan menjadi satu-satunya tolok ukur sebelum pertandingan kualifikasi krusial melawan Korea Selatan dan Yordania.
Tugas pertama yang harus diselesaikan pelatih adalah melakukan observasi langsung terhadap pemain-pemain kunci yang tersebar di berbagai lokasi. Sumber internal yang dikutip oleh Winwin mengungkapkan bahwa pelatih berencana untuk mengunjungi Kota Zakho di Irak utara. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memantau secara langsung performa Amjad Atwan dan Osama Rashid, dua pemain tim nasional Irak yang bermain di wilayah tersebut. Observasi ini penting untuk menilai kondisi fisik dan teknis kedua pemain, serta memastikan bahwa mereka berada dalam performa terbaik sebelum dipanggil untuk memperkuat timnas.
Selain itu, pelatih juga dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA) guna mendampingi Muhannad Ali, yang lebih dikenal dengan nama Mimi. Muhannad Ali saat ini bermain untuk klub Dibba Al-Fujairah di UEA. Kehadiran pelatih di UEA bertujuan untuk memberikan dukungan moral kepada Muhannad Ali, sekaligus memantau perkembangannya di lingkungan klub barunya. Observasi ini juga memungkinkan pelatih untuk mengevaluasi kemampuan Muhannad Ali dalam beradaptasi dengan gaya bermain dan tuntutan fisik di liga yang berbeda.
Kedua tugas ini menunjukkan komitmen pelatih untuk memastikan bahwa setiap pemain potensial dalam skuad Timnas Irak dipantau secara seksama. Dengan mengamati pemain secara langsung, pelatih dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai pemilihan pemain, serta merancang strategi pelatihan yang optimal untuk memaksimalkan potensi tim.
Langkah-langkah ini diambil mengingat pentingnya turnamen Piala Raja sebagai ajang pemanasan sebelum Kualifikasi Piala Dunia. Pelatih menyadari bahwa turnamen ini akan memberikan kesempatan berharga untuk menguji taktik baru, mengevaluasi pemain yang berbeda, dan membangun kekompakan tim sebelum menghadapi lawan-lawan yang tangguh di babak kualifikasi.
Selain tugas utama tersebut, pelatih juga telah mendelegasikan tugas pemantauan kepada staf pelatih lainnya. Salah satu asisten pelatih ditugaskan untuk memantau pemusatan latihan tim Al-Zawraa, salah satu klub terkemuka di Liga Premier Irak. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini tentang kondisi pemain-pemain yang bermain di klub tersebut. Pemantauan ini akan melengkapi informasi yang dikumpulkan oleh pelatih sendiri selama kunjungannya ke Zakho.
Tim asisten pelatih juga dikirim ke Mesir untuk mengawasi latihan tim-tim Irak yang sedang menjalani pemusatan latihan di sana. Tim-tim yang dipantau di Mesir termasuk Al-Shorta, Al-Zawraa, Al-Quwa Al-Jawiya, dan Al-Minaa. Penugasan ini menunjukkan upaya komprehensif untuk memantau semua pemain potensial, baik yang bermain di dalam maupun di luar Irak.
Sementara itu, asisten pelatih lainnya ditugaskan ke Tunisia untuk memantau para pemain tim Al-Karma, terutama Aymen Hussein. Aymen Hussein adalah salah satu pemain kunci dalam skuad Timnas Irak, dan pemantauan kondisinya di Tunisia sangat penting untuk memastikan bahwa ia berada dalam performa puncak menjelang turnamen Piala Raja dan Kualifikasi Piala Dunia.
Dengan membagi tugas pemantauan kepada staf pelatih yang berbeda, pelatih dapat memastikan bahwa setiap pemain potensial dievaluasi secara menyeluruh. Pendekatan ini memungkinkan pelatih untuk mengumpulkan informasi yang komprehensif tentang kondisi fisik, teknis, dan mental setiap pemain, serta membuat keputusan yang lebih tepat mengenai pemilihan pemain dan strategi tim.
Upaya intensif ini mencerminkan tekad Timnas Irak untuk mempersiapkan diri secara optimal menghadapi tantangan yang akan datang. Dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dan mendelegasikan tugas pemantauan kepada staf pelatih yang kompeten, pelatih berusaha untuk membangun tim yang kuat dan kompetitif yang mampu bersaing di level tertinggi.
Menjelang laga melawan Timnas Indonesia dan Arab Saudi di Jeddah, pelatih Irak harus segera menyusun daftar pemain yang akan diberikan kesempatan untuk membela negara mereka. Pertandingan pemanasan di Thailand pada awal September 2025 akan menjadi kesempatan yang berharga untuk menguji coba pemain dan taktik sebelum pertandingan yang lebih penting di Kualifikasi Piala Dunia.
Menurut sumber internal yang dikutip oleh Winwin, tidak akan ada kejutan besar dalam daftar pemain untuk Piala Raja di Thailand. Sebagian besar pemain yang sebelumnya dipanggil ke daftar sementara pelatih sebelum pertandingan melawan Korea Selatan dan Yordania diperkirakan akan dipanggil kembali. Namun, ada beberapa pengecualian.
Zidane Iqbal dan Aimar Sher, dua pemain yang sebelumnya menjadi bagian dari skuad Timnas Irak, saat ini sedang mengalami cedera. Akibatnya, mereka kemungkinan tidak akan dapat berpartisipasi dalam turnamen Piala Raja di Thailand. Pelatih kemungkinan akan mengganti mereka dengan pemain lain dari tim muda Irak, setelah mengikuti pertandingan tim selama pemusatan latihan di Baghdad.
Keputusan untuk mengganti pemain yang cedera dengan pemain muda menunjukkan komitmen pelatih untuk memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda untuk membuktikan diri. Hal ini juga mencerminkan keyakinan pelatih terhadap potensi pemain-pemain muda Irak, serta keinginannya untuk membangun generasi baru pemain yang mampu membawa timnas meraih kesuksesan di masa depan.
Dengan menggabungkan pemain-pemain berpengalaman dengan pemain-pemain muda yang menjanjikan, pelatih berusaha untuk menciptakan keseimbangan yang ideal dalam skuad Timnas Irak. Keseimbangan ini akan memungkinkan tim untuk bersaing di level tertinggi, sambil juga membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan di masa depan.
Sebagai kesimpulan, Timnas Irak menghadapi periode persiapan yang sibuk dan menantang menjelang turnamen Piala Raja di Thailand dan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelatih tim memiliki dua tugas mendesak yang harus diselesaikan sebelum mengumumkan skuad final untuk turnamen di Thailand: mengamati pemain-pemain kunci di Zakho dan UEA. Selain itu, pelatih telah mendelegasikan tugas pemantauan kepada staf pelatih lainnya untuk memastikan bahwa setiap pemain potensial dievaluasi secara menyeluruh. Dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dan membuat keputusan yang tepat mengenai pemilihan pemain dan strategi tim, Timnas Irak berusaha untuk mempersiapkan diri secara optimal menghadapi tantangan yang akan datang dan meraih kesuksesan di lapangan. Persiapan matang ini menjadi krusial mengingat Timnas Indonesia akan menjadi salah satu lawan yang harus dihadapi Irak di kualifikasi Piala Dunia. Kemenangan atas Indonesia akan menjadi modal berharga untuk melaju ke babak selanjutnya.