Direksi dan Komisaris Telkom Kembali Dirombak, Tak Ada Awaluddin dan Ismail

  • Maskobus
  • Sep 16, 2025

Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), perusahaan telekomunikasi pelat merah yang belum lama terbentuk, kembali mengalami perubahan signifikan. Jajaran direksi dan komisaris Telkom mengalami perombakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada hari Selasa, 16 September 2025. Keputusan penting ini menandai dinamika yang terus berlangsung dalam tubuh perusahaan, seiring dengan upaya adaptasi terhadap perubahan lanskap bisnis digital dan telekomunikasi yang semakin kompetitif.

RUPSLB Telkom menyetujui perubahan susunan kepemimpinan dari level komisaris hingga direksi, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat kinerja perusahaan dan memastikan tercapainya visi jangka panjang. Perubahan ini mencerminkan komitmen Telkom untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional, serta memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di industri telekomunikasi Indonesia.

Posisi pucuk pimpinan direksi masih dipercayakan kepada Dian Siswarini, yang tetap menjabat sebagai Direktur Utama Telkom. Kepercayaan yang diberikan kepada Dian Siswarini menunjukkan pengakuan atas kepemimpinan dan kontribusinya selama ini dalam memajukan perusahaan. Namun, terdapat perubahan signifikan dalam susunan direksi, di mana jabatan Wakil Direktur Utama Telkom, yang sebelumnya diisi oleh Muhammad Awaluddin, dihapuskan. Penghapusan jabatan ini mengindikasikan adanya perubahan struktur organisasi yang mungkin bertujuan untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi koordinasi di dalam perusahaan. Ketidak hadiran nama Awaluddin dalam susunan direksi yang baru menjadi sorotan utama dalam perombakan kali ini.

Selain penghapusan jabatan Wakil Direktur Utama, terjadi pula pergantian pada jabatan Direktur Human Capital Management. Henry Christiadi digantikan oleh Willy Saelan, yang kini memegang tanggung jawab untuk mengelola sumber daya manusia Telkom. Pergantian ini diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam pengembangan karyawan, peningkatan kinerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif bagi inovasi dan kolaborasi. Penunjukan Willy Saelan sebagai Direktur Human Capital Management menunjukkan komitmen Telkom untuk berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia, yang merupakan aset penting bagi perusahaan.

RUPSLB Telkom juga menyetujui pembentukan jabatan baru, yaitu Direktur Legal & Compliance, yang dipercayakan kepada Andy Kelana. Pembentukan jabatan ini menunjukkan keseriusan Telkom dalam meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur Legal & Compliance akan bertanggung jawab untuk mengawasi semua aspek hukum dan kepatuhan perusahaan, serta memberikan nasihat hukum kepada manajemen dalam pengambilan keputusan strategis. Penunjukan Andy Kelana sebagai Direktur Legal & Compliance diharapkan dapat memperkuat fondasi hukum dan etika bisnis Telkom, serta melindungi kepentingan perusahaan dari risiko hukum.

Direksi dan Komisaris Telkom Kembali Dirombak, Tak Ada Awaluddin dan Ismail

Perubahan juga terjadi di jajaran Komisaris Telkom, dengan tidak adanya lagi nama Ismail. Ismail, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sebelumnya ditunjuk sebagai perwakilan pemerintah di perusahaan plat merah ini. Ketidak hadiran Ismail dalam susunan komisaris yang baru mengindikasikan adanya perubahan dalam representasi pemerintah di Telkom, yang mungkin terkait dengan penyesuaian kebijakan atau strategi pemerintah dalam mengelola BUMN.

Meskipun terjadi perubahan dalam susunan komisaris, jabatan Komisaris Utama tetap dipegang oleh Angga Raka Prabowo, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital. Kepercayaan yang diberikan kepada Angga Raka Prabowo menunjukkan pengakuan atas kepemimpinannya dalam mengarahkan kebijakan strategis Telkom, serta perannya sebagai jembatan antara perusahaan dan pemerintah. Keberadaan Angga Raka Prabowo sebagai Komisaris Utama diharapkan dapat memastikan sinergi antara Telkom dan pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara digital.

Berikut adalah susunan lengkap jajaran Komisaris dan Direksi Telkom terbaru, yang mencerminkan perubahan signifikan dalam kepemimpinan perusahaan:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo
  • Komisaris: Rionald Silaban
  • Komisaris: Rizal Mallarangeng
  • Komisaris: Ossy Darmawan
  • Komisaris: Silmy Karim
  • Komisaris Independen: Deswandhy Agusman
  • Komisaris Independen: Ira Noviarti
  • Komisaris Independen: Yohanes Surya

Direksi

  • Direktur Utama: Dian Siswarini
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra
  • Direktur Human Capital Management: Willy Saelan
  • Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir
  • Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine
  • Direktur Strategic Business Development & Portofolio: Seno Soemadji
  • Direktur Network: Nanang Hendarno
  • Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi
  • Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

Perombakan jajaran direksi dan komisaris Telkom ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk meningkatkan kinerja, beradaptasi dengan perubahan pasar, dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri telekomunikasi Indonesia. Perubahan ini diharapkan dapat membawa energi baru dan perspektif segar dalam mengelola perusahaan, serta memastikan tercapainya tujuan strategis jangka panjang.

Keputusan RUPSLB Telkom ini mencerminkan dinamika yang terus berlangsung dalam tubuh perusahaan, seiring dengan upaya adaptasi terhadap perubahan lanskap bisnis digital dan telekomunikasi yang semakin kompetitif. Telkom, sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, memiliki peran strategis dalam mendukung transformasi digital nasional dan menghubungkan seluruh pelosok negeri. Oleh karena itu, perubahan dalam kepemimpinan perusahaan memiliki dampak yang signifikan terhadap arah kebijakan dan strategi bisnis Telkom.

Dengan susunan kepemimpinan yang baru, Telkom diharapkan dapat semakin fokus pada inovasi, pengembangan layanan digital, dan peningkatan kualitas infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan juga diharapkan dapat memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara digital yang maju dan berdaya saing.

Perombakan ini juga menjadi sinyal bagi para pemangku kepentingan Telkom, termasuk karyawan, investor, dan pelanggan, bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi semua pihak. Telkom diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat budaya perusahaan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pelanggan.

Secara keseluruhan, perubahan dalam jajaran direksi dan komisaris Telkom merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Dengan kepemimpinan yang baru, Telkom diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak transformasi digital nasional dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Perombakan ini bukan hanya sekadar perubahan personalia, tetapi juga merupakan refleksi dari komitmen Telkom untuk terus berinovasi, beradaptasi, dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Masa depan Telkom kini berada di tangan para pemimpin baru, yang diharapkan dapat membawa perusahaan menuju kesuksesan yang lebih besar.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :