Jakarta – Telkomsel menunjukkan komitmennya dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, dengan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membangun menara Base Transceiver Station (BTS) di beberapa daerah di Sumbar yang masih mengalami kesulitan sinyal.
Andre Rosiade secara aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumbar terkait kebutuhan akan akses telekomunikasi yang memadai. Ia menyampaikan langsung kepada Dirut Telkomsel mengenai usulan pembangunan BTS dari berbagai daerah, antara lain Kabupaten Pasaman, Kota Pariaman, Kota Sawahlunto, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Salah satu daerah yang menjadi perhatian utama adalah Jorong Batang Kundur, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman. Masyarakat di wilayah ini telah lama merindukan adanya sinyal telekomunikasi. Kondisi infrastruktur yang memprihatinkan, dengan jalan rusak parah dan jembatan roboh, semakin mempersulit akses mereka terhadap dunia digital. Andre Rosiade menyampaikan bahwa Pemerintah Presiden Prabowo Subianto telah memberikan bantuan untuk pembangunan jembatan gantung dan jalan akses beton sepanjang 4 km senilai total Rp 26 miliar. Namun, kehadiran sinyal telekomunikasi tetap menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat Batang Kundur.
"Saya pernah cerita ini masyarakat Batang Kundur, di Kabupaten Pasaman, tempat yang kami kunjungi kemarin dan Presiden Prabowo memberikan bantuan pembangunan jembatan gantung dan jalan akses beton sepanjang 4 km senilai total Rp 26 miliar. Tapi masyarakat masih butuh sinyal. Kita butuh bantuan Pak Dirut untuk pembangunan BTS," ujar Andre Rosiade dalam keterangan tertulisnya.
Menyadari bahwa lokasi pembangunan BTS berada di kawasan hutan lindung, Andre Rosiade berjanji akan membantu memfasilitasi pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dengan Kementerian Kehutanan. Ia akan menjalin komunikasi dengan Menteri Kehutanan untuk mempercepat proses perizinan tersebut.
"Ini masih dalam kawasan hutan lindung. Nanti kita bantu. Pak Dirut urus izin IPPKH-nya nanti saya minta tembusannya. Nanti saya komunikasikan dengan Pak Menteri Kehutanan," terang Andre.
Selain Kabupaten Pasaman, Kota Pariaman juga menjadi fokus perhatian dalam pertemuan tersebut. Wali Kota Pariaman mengusulkan pembangunan 38 tower BTS untuk meningkatkan cakupan sinyal di wilayahnya. Saat ini, baru 46 persen wilayah Kota Pariaman yang ter-cover sinyal, dengan hanya 33 BTS yang beroperasi. Andre Rosiade mendorong Telkomsel untuk memprioritaskan pembangunan BTS di Kota Pariaman secara bertahap.
"Kota Pariaman ini baru 46 persen yang ter-cover sinyal. Saat ini baru ada 33 BTS, masih kurang 38 lagi. Mungkin bisa dibantu secara bertahap. Ini bisa jadi prioritas," ucap Andre.
Kota Sawahlunto juga tidak luput dari perhatian Andre Rosiade. Wali Kota Sawahlunto telah mengajukan 2 proposal pembangunan BTS tambahan. Sebelumnya, Telkomsel telah membantu membangun 4 titik BTS di Kota Sawahlunto. Andre Rosiade berharap agar Telkomsel dapat kembali memberikan dukungan untuk merealisasikan 2 proposal tambahan tersebut.
"Kemarin sudah dibantu, sudah ada 4 titik yang terbangun. Nah ini tambahan 2 proposal lagi," sebut Andre.
Kabupaten Agam juga menjadi target pembangunan BTS. Andre Rosiade menyampaikan usulan dari beberapa daerah di Kabupaten Agam, antara lain Nagari Dalko, Nagari Nan Limo, Kecamatan Palupuah; Sungai Puar Palembayan, Nagari Tiku Limo Jorong, dan Nagari Nan Tujuah. Meskipun Kabupaten Agam bukan daerah pemilihan Andre Rosiade, ia tetap berkomitmen untuk membantu pembangunan di seluruh wilayah Sumbar.
"Agam ini bukan dapil kami. Karena kita komit bangun Sumbar kita tolong, karena kewajiban," ujarnya.
Kabupaten Limapuluh Kota juga mendapatkan perhatian dalam pertemuan tersebut. Andre Rosiade menyampaikan usulan pembangunan BTS dari Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh.
Andre Rosiade berharap agar semua usulan pembangunan tower BTS ini dapat segera direalisasikan oleh Telkomsel dalam waktu dekat. Ia ingin mewujudkan mimpi masyarakat Sumbar untuk mendapatkan akses telekomunikasi yang memadai.
"Saya minta tolong Pak Dirut, tolong dibantu, tolong dibereskan agar masyarakat kami di Sumbar, baik dapil kami di Sumbar Satu maupun dapil sebelah, Sumbar Dua bisa terbantu. Bisa akhir tahun nggak ini beres, Pak Dirut?," tanya Andre.
Dirut Telkomsel, Nugroho, menyambut baik usulan-usulan yang disampaikan oleh Andre Rosiade. Ia menegaskan bahwa Telkomsel siap mewujudkan pemerataan sinyal telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh sinyal.
"Insyaallah bisa," jawab Dirut Telkomsel Nugroho.
"Kita dukung Pak Andre," tegas Nugroho.
Komitmen Telkomsel untuk membangun BTS di wilayah-wilayah terpencil merupakan wujud nyata dari upaya perusahaan untuk mengurangi kesenjangan digital di Indonesia. Dengan adanya akses telekomunikasi yang memadai, masyarakat di daerah-daerah tersebut akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengakses informasi, pendidikan, dan layanan publik lainnya. Selain itu, konektivitas yang baik juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing daerah.
Andre Rosiade menyatakan bahwa perjuangannya ini adalah bentuk komitmennya sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra. Ia mengucapkan terima kasih kepada Telkomsel atas dukungan dan komitmennya dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di Sumbar. Andre Rosiade juga menegaskan bahwa upayanya ini adalah kerja nyata untuk Sumbar dari anggota DPR RI Fraksi Gerindra daerah pemilihan Sumbar dari Partai Gerindra, yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.
Pembangunan BTS di wilayah-wilayah terpencil merupakan tantangan tersendiri. Selain masalah perizinan, kondisi geografis yang sulit dan biaya operasional yang tinggi juga menjadi kendala. Namun, dengan adanya sinergi antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan masyarakat, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
Pemerintah memiliki peran penting dalam memfasilitasi proses perizinan dan memberikan insentif bagi operator telekomunikasi yang bersedia membangun infrastruktur di wilayah-wilayah terpencil. Operator telekomunikasi juga perlu berinovasi dalam mencari solusi teknologi yang efektif dan efisien untuk mengatasi kendala geografis. Sementara itu, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan infrastruktur telekomunikasi yang telah dibangun.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara semua pihak, diharapkan pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia dapat segera terwujud. Hal ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Akses telekomunikasi yang merata akan membuka peluang baru bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan berkontribusi pada pembangunan nasional.
Inisiatif Andre Rosiade dalam memperjuangkan pembangunan BTS di Sumbar patut diapresiasi. Ia telah menunjukkan komitmennya sebagai wakil rakyat yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat di daerah pemilihannya. Upayanya ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi anggota DPR RI lainnya untuk aktif memperjuangkan kepentingan daerah masing-masing.
Keberhasilan pembangunan BTS di Sumbar akan menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif. Hal ini juga akan menjadi motivasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan akses telekomunikasi di wilayah mereka.
Dengan adanya akses telekomunikasi yang memadai, masyarakat di seluruh Indonesia akan memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi, pendidikan, dan layanan publik lainnya. Hal ini akan mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing. Selain itu, konektivitas yang baik juga akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pemerataan akses telekomunikasi merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Oleh karena itu, semua pihak perlu terus berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya komitmen dan kerjasama yang kuat, diharapkan mimpi Indonesia untuk menjadi negara yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dapat segera terwujud.