Dokter Beberkan 5 Gejala Kanker Usus Besar pada Anak Muda yang Sering Diabaikan

  • Maskobus
  • Sep 24, 2025

1. Anemia Defisiensi Besi: Kelelahan Tersembunyi di Balik Kekurangan Zat Besi

Dr. Ogden menekankan, "Kesadaran akan tanda-tanda yang sering diabaikan ini dapat menyelamatkan nyawa. Memperhatikan perubahan halus dan bertindak cepat adalah pertahanan terbaik melawan kanker usus besar." Salah satu tanda awal yang seringkali diabaikan adalah anemia defisiensi besi. Kondisi ini dapat bermanifestasi sebagai kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, kulit pucat, atau sesak napas. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan oksigen ini dapat memicu berbagai gejala, termasuk nyeri dada, jantung berdebar-debar, sakit kepala, dan pusing.

Dalam kasus kanker usus besar, anemia defisiensi besi dapat berkembang melalui beberapa mekanisme. Tumor dalam usus besar dapat mengalami perdarahan, menyebabkan hilangnya zat besi secara bertahap. Selain itu, peradangan yang terkait dengan tumor dapat menghasilkan protein yang mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang sehat, yang menyebabkan anemia. Penting untuk dicatat bahwa kelelahan dan gejala anemia lainnya seringkali dikaitkan dengan berbagai kondisi lain, sehingga penting untuk mencari evaluasi medis untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

2. Masalah Pencernaan: Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar yang Perlu Diperhatikan

Dr. Ogden juga menyoroti masalah pencernaan sebagai tanda penting kanker usus besar. Ini termasuk perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti sembelit, diare, atau tiba-tiba merasa feses yang lebih sempit tanpa penyebab yang jelas. Perubahan-perubahan ini dapat mengindikasikan adanya masalah dalam usus besar yang perlu diselidiki lebih lanjut.

Dokter Beberkan 5 Gejala Kanker Usus Besar pada Anak Muda yang Sering Diabaikan

Tinja yang tampak lebih tipis dari biasanya, sering digambarkan sebagai "setipis pensil," juga bisa menjadi indikator adanya tumor yang menyumbat usus besar. Tumor ini dapat menyebabkan usus besar terkompresi, sehingga feses menjadi lebih tipis saat melewati area yang menyempit. Meskipun tinja tipis sesekali mungkin tidak menjadi perhatian, tinja tipis yang persisten atau disertai dengan gejala lain harus dievaluasi oleh dokter.

Perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti sembelit atau diare yang berkepanjangan, juga dapat mengindikasikan masalah dalam usus besar. Sembelit yang tidak merespon terhadap pengobatan rumahan atau diare yang berlangsung selama lebih dari beberapa hari harus dievaluasi oleh profesional medis.

3. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dapat Dijelaskan: Kehilangan Berat Badan Tanpa Alasan yang Jelas

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan adalah tanda ketiga kanker usus besar yang perlu diwaspadai. Yang mengkhawatirkan, tanda-tanda yang disebutkan oleh dr. Ogden seringkali tidak terjadi secara tiba-tiba. Sebaliknya, mereka dapat berkembang secara halus atau bertahap tanpa disadari oleh individu yang terkena.

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dengan kanker usus besar. Tumor dapat meningkatkan kebutuhan metabolisme tubuh, yang menyebabkan pembakaran kalori yang lebih cepat. Selain itu, kanker dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, yang mengakibatkan penurunan asupan kalori. Dalam beberapa kasus, tumor dapat menghalangi penyerapan nutrisi dari makanan, sehingga semakin berkontribusi pada penurunan berat badan.

Penting untuk dicatat bahwa penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi medis lainnya. Namun, jika Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

4. Rasa Tidak Nyaman di Perut: Kembung, Kram, dan Rasa Kenyang yang Tidak Biasa

Gejala lain yang terkait dengan kanker usus besar adalah rasa tidak nyaman di perut, termasuk kembung dan ketidaknyamanan. Dr. Ogden menjelaskan bahwa ini dapat muncul sebagai "kram terus-menerus" atau perasaan cepat kenyang setelah makan, bahkan setelah mengonsumsi hanya sedikit makanan.

Kembung dan ketidaknyamanan di perut dapat disebabkan oleh pertumbuhan tumor di usus besar. Tumor dapat menghalangi aliran normal gas dan cairan melalui usus, yang menyebabkan penumpukan dan kembung. Selain itu, tumor dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada lapisan usus, yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan kram.

Perasaan cepat kenyang setelah makan, juga dikenal sebagai kekenyangan dini, dapat terjadi ketika tumor menekan perut atau usus kecil, mengurangi ruang yang tersedia untuk makanan. Hal ini dapat menyebabkan individu merasa kenyang bahkan setelah makan hanya sedikit makanan.

5. Darah pada Tinja: Tanda yang Tidak Selalu Jelas

Tanda terakhir dan paling penting dari kanker usus besar adalah adanya darah pada tinja. Namun, penting untuk dicatat bahwa kondisi ini tidak selalu sejelas kelihatannya. Dr. Ogden menjelaskan bahwa darah tersebut bisa berwarna gelap atau tersembunyi, dan hanya dapat dideteksi melalui tes tinja.

Darah merah tua atau hitam pada tinja dapat mengindikasikan perdarahan di bagian usus yang lebih tinggi akibat kanker. Sebaliknya, darah merah terang paling sering disebabkan oleh wasir atau ambeien, yang merupakan pembuluh darah yang membengkak di anus dan rektum.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua perdarahan rektal disebabkan oleh kanker. Namun, setiap kejadian perdarahan rektal harus dievaluasi oleh dokter untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis

Dr. Ogden menekankan bahwa jika seseorang mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas selama tiga minggu atau lebih, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk meningkatkan hasil bagi individu dengan kanker usus besar.

Selain itu, individu dengan riwayat keluarga kanker usus besar atau faktor risiko lain, seperti penyakit radang usus, harus berdiskusi dengan dokter mereka tentang skrining kanker usus besar. Skrining dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal, ketika lebih mudah diobati.

Pencegahan Kanker Usus Besar

Meskipun tidak semua kasus kanker usus besar dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Ini termasuk:

  • Menjalani diet sehat: Diet tinggi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Batasi asupan daging merah dan olahan, serta makanan tinggi lemak dan gula.

  • Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik teratur telah terbukti mengurangi risiko kanker usus besar. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit dengan intensitas sedang setiap hari.

  • Mempertahankan berat badan yang sehat: Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar. Pertahankan berat badan yang sehat melalui diet dan olahraga.

  • Berhenti merokok: Merokok meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Berhenti merokok adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan Anda.

  • Batasi konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Jika Anda memilih untuk minum alkohol, lakukanlah dalam jumlah sedang.

Dengan mewaspadai tanda dan gejala kanker usus besar, menjalani skrining yang direkomendasikan, dan mengadopsi gaya hidup sehat, individu dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri mereka sendiri dari penyakit ini.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :